10. Games Nggak Seru

6.8K 439 28
                                    

Kegiatan sore hari adalah bermain game setelah siang tadi full dengerin bacotan alumni. Eh engga, maksudnya citcat dari para alumni yang sangat bermanfaat bagi nusa dan bangsa🤗

Sesi pertama adalah sesi perkenalan grup. Grup sendiri dibagi sesuai jabatan di kementrian koordinasi. Seperti Kemahasiswaan, Internasional dan digitalisasi, pergerakan, kemasyarakatan, dan kementrian perekonomian.

Untuk presma, wakil, sekretaris, dan keuangan terserah merekalah mau masuk ke grup mana aja. Ikut boleh, kaga ikut juga kaga ngapa-ngapa.

"Ayo Ron tanding. Gue leader timnya Nabila Paul, lu leader mana?" sorak Salma ketika Rony terlihat akan duduk dan hanya menonton saja di tengah hiruk pikuk orang-orang yang sedang mencari timnya satu sama lain.

Rony menggeleng.

"Wuuu, cupu luuuu. Masa kalah dari wakilnya," ujar Paul memprovokasi Rony yang langsung membuat sang Presma itu bangkit dari duduknya dan langsung disambut sorak heboh dari tim kementrian Indi alias Internasional dan Digitalisasi yang mana kepala koordinasinya adalah Paul.

Rony berdiri dan menuju baris tim kementrian kemahasiswaan alias timnya Flower.

"Wededew milih satu tim sama ayang nih Ji?" sindir Rahman yang tak didengar sama sekali oleh Rony karena lelaki itu sibuk adu tatap dengan Salma dan Paul.

"Ayo tanding, awas kalah lu," tantang Rony.

Paul dan Salma bersatu mengejek Rony. "Ayo, sapa takut," kata keduanya sembari memberikan ekspresi mengejek fufufu ala Paul.

Diman memandu game.

"Kalian entar kenalin departemen kalian dengan yel yel atau hal-hal yang lucu ciri khas masing-masing. Sekalian bel dan nama tim buat game sampe besok. Gue kasih waktu lima menit yak."

Rony langsung protes. "Parah lu, tambahin lima menit lagi lah."

"Ketahuan banget otaknya cuma lima gram," ejek Salma.

"Yang spontan dong," tambah wanita itu lagi yang mendapat sahutan, "Uhuuuuy," dari timnya.

Rony memberikan tatapan tajamnya sebelum akhirnya fokus berdiskusi karena Diman tak mau memberikan lebihan waktu yang dimintanya.

Setelah waktu yang diberikan habis, Diman memanggil tim Salma untuk maju.

"Presma dulu lah."

"Takut kan lo, huuu," ledek Rony.

Yah, ditantang, Salma dan Paul langsung semangat kan.

Eh, emang itu tujuan Rony sih.

Salma dan Paul pun bangkit dengan percaya diri. "Liat neh, pasti lebih keren daripada punya tim lu."

Tim Rony memberikan jempol kebawah saat Tim Salma maju.

"Oke, listen gais. Kita dari departemen Indi alias Internasional dan Digitalisasi mo kenalan neh."

"Kaga, lu bukan anak Indi," celetuk Rony.

"Suuut, bisa diem ga?" ujar Salma yang membuat Rony memberikan ekspresi nyenyenye.

Salma sebagai leader mulai memimpin.

"Yakin kaga mau sama anak Indi?" teriak Salma yang langsung disahuti Paul:

"Sponsor aja kita dapetin, masa hati kamu engga."

"Chuakssss," timpal anggota lainnya.

Salma kembali berteriak, "Yakin kaga mau sama anak Indi?"

"Website error aja kita benerin, apalagi akhlak kamu," ujar Nabila yang langsung ditimpali semua orang:

"Chuaaakkss."

Kalo Suka Bilang! [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن