LOVE OTHERS

147 3 0
                                    

Fabarian POV

Sungguh membosankan, menjadi terkenal dengan ketampanan yang kumiliki.

Dikejar-kejar wanita setiap hari, diteriaki setiap kali lewat. Segitu terkenalnya diriku sampai kaum hawa itu pada kehausan.

Ya, aku akui, aku memang tampan, selain itu keturunan laki-laki satu-satunya dari keluarga bangsawan Martians membuat nilaiku semakin bertambah.

Aku juga berbakat akting, kaum hawa mana yang tidak tergila-gila denganku.

So, wanita bagiku sangat gampang. Hanya satu tunjukan aku akan mendapatkannya.

"Faba, hari ini kamu akan ke Indonesia, akan ada acara di keluarga  Jessika."

"What! Indonesia! No, aku tak mau ke sana apalagi ke rumah Jess." Aku sungguh tidak mau ke sana, karena di sana wanitanya pada bar-bar.

Fans ku terbilang banyak di Indo, but ... mereka pada possessive. Aku tidak suka. Tidak ada yang menarik, walau pemandangan di sana menyejukkan.

"Faba! Jaga bicaramu! Jessika itu auntymu, sampai kapan kamu memanggilnya Jessika?! Ingat ya, Fab! Dia adalah adikku satu-satunya!"

"Ok Dad, sorry. Lagian kenapa harus aku yang hadir di acara Aunty Jess?!"

"Karena Dady ada urusan di Paris, kamu tau urusan kerajaan tidak biaa ditunda-tunda. Anggap saja ini liburan untukmu!"

"Liburan yang membosankan," dengusku.

"Kamu tidak akan bosan, kamu qkan bertemu dengan sepupumu, bukankah kalian sudah lama tidak bertemu?"

"Lah ketemu dia lagi, muka datar, miskin kata, kerjanya mandangi laptop saja!"

"Kali ini kamu akan menemukan perbedaan darinya, percayalah!" ucap Dadyku sembari mengerjipkan mata dengan senyum tipis di wajahnya.

Aku hanya mengernyitkan dahi, menatap wajah bulenya yang begitu karismatik.

"Ok, Dady mau siap-siap dulu. Besok jangan sampai telat, penerbanganmu pukul 1 siang, faham!"

"Ya, ya, ya."
****

Welcome to the jungle.
Hahahaha, topi, kaca mata hitam, jaket, masker sudah siap kukenakan. Persiapan tempur sebelum ketahuan sama wanita di sini.

Sialnya, kendaraan yang menjemputku mengalami kemacetan parah. Membuatku harus menunggu dan menunggu.

Sudah 1 jam lebih aku menunggu, bosan. Akhirnya aku memutuskan untuk naik taxi bandara menuju ke hotel yang sudah disiapkan Dady.

Dalam perjalanan mataku berkelana ke sana kemari. Aku melihat tempat seperti pasar namun dipenuhi penjual makanan.

Tempatnya bersih, dan ragam makanannya juga banyak. Entah kenapa aku jadi lapar, berhenti sebentar untuk mengisi lambung gak ada salahnya.

"Pak! Berhenti di sini saja!"
"Baik, Tuan!"

Mobil pun berhenti, aku segera membayar taxi dan turun dari mobil. Dengan cepat aku melangkah masuk ke dalam pasar.

Rame banget ne pasar, makanan yang ada di dalamnya lebih banyak dari yang di luar. Aku sampai bingung mau makan yang mana.

Hingga mataku melihat warung mie ayam Hj. Deden, sepertinya enak. Kulangkahkan kakiku dengam cepat ke sana.

Sesampainya di warung, aku mencari tempat duduk terpencil, langsung memesan semangkuk mie ayam dan jus jeruk hangat.

Tidak beberapa lama pesananku datang, perutku sudah tidak tahan untuk diisi, segera kusantap tanpa ampun dah.

Lagi asyik menikmati makanan, aku mendengar wanita di seberangku berbisik. Perasaanku mulai tidak enak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 08, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MY POSSESSIVE HUSBANDWhere stories live. Discover now