WITH YOU

19.6K 659 6
                                    

Mataku masih mengerjap-ngerjap, mencoba menghilangkan sinaran lampu kamar yang membuatku buta pandangan sekilas. Ah... semalam rasanya aku melakukan hal gila dengan seseorang. Pertama kalinya tubuhku tersentuh, pertama kalinya ada desiran aneh melonjak di bawah perutku, getaran yang tak pernah aku rasakan.

Tubuhku masih terasa tegang dan berat untuk ditegakkan, rasanya seharian ini aku hanya bisa berbaring di kamar, tak mengerjakan apa-apa, apa diizinkan sama mama ya?

Deringan handphone membuyarkan lamunanku,

"Siapa sih pagi-pagi begini menelpon!" umpatku kesal, rasanya mau kubiarkan saja handphone-ku berbunyi, tapi... ku berpikir ulang untuk tak mengangkatnya. Antara malas dan capek menggontaikan gerakanku, kulirik sekilas layar handphone-ku, "nomor baru," desisku.

"Hallo!"

"Bangunlah Inda, ini sudah jam berapa?"

"Siapa?"

"Aku ada di bawah! Pagi-pagi begini hanya ingin melihat wajahmu, tapi kau masih enak-enakkan tidur, tak bisakah kau menghargai perjuanganku!" hardiknya.

Aku kenal siapa pemilik suara ini, aku langsung meloncat dari tempat tidurku dan menghambur ke luar. Piyama pink menyelimuti tubuhku, rambut setengah berantakan, dengan wajah kumal ciri khas orang bangun tidur, tidak ada cantik-cantiknya.

Aku melihat mata birunya yang melotot ke arahku, seperti magnet yang menarik kakiku menghambur ke arah cengkraman matanya.

Tubuhku secepat kilat berada di hadapannya, sementara mama dan papa hanya bisa berpandangan sembari tersenyum jahil.

Pandangannya fokus menatap mataku, sesekali turun ke bawah, kemudian dia mendekatkan wajahnya ke wajahnya, setengah berbisik membuat sengatan dewasaku bangkit, "Kau... kau terlihat seksi sekali berpakaian begini, rasanya aku tak sabar melihat yang berada di dalamnya."

Blush... mukaku memanas, segera kudorong sedikit tubuhnya menjauhiku, dia mengikuti saja dan malah tersenyum genit kepadaku. Aku sadar... aku sadar... aku berantakan.

"Brengsek!!" teriakku sembari menghambur ke atas menutupi tubuhku yang begitu berantakan ini. Kelakuanku disambut gelak tawanya dan juga kedua orang tuaku.

Ah... melihatnya membuat kewarasanku menghilang seketika. Kembali aku mendengar suara handphoneku berbunyi, kali ini suara pesan masuk.

Terima kasih, jangan lupa makan, dan kuharap kau suka hadiahku.

"Hadiah?" bingungku.

"In," sapa Mama yang sudah ada aja di depan kamarku.

"Ada apa, Ma?" tanyaku sembari berjalan menghampirinya.

"Ini." Mama menyodorkan kotak putih dengan pita pink melilitnya.

"Apa ini? Inda lagi gak berulang tahun?"

"Ini anak! Ini dari calon mantu Mama."

"Calon Mantu?"

"Buka saja! Mama mau lanjut memasak, jangan lupa ucapkan terima kasih, suka atau tidak tetap harus ucapkan." Mamaku pun berlalu meninggalkan aku. Kubawa kotak itu masuk ke dalam kamarku, kubuka perlahan penutupnya.

"Gaun!" desisku sembari melihat sekuntum bunga tulip dan selembar kertas berada di atasnya.

Hay penyuka tulip....

Semoga kau bersedia mengenakan gaun ini, meski kutahu ini bukan seleramu. Tapi pahamilah, Nyonya Xander sangat antusias melihatmu mengenakan baju ini, maklumkan selera bangsawannya.

MY POSSESSIVE HUSBANDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ