(Remake) No One Knows

235 31 3
                                    

Ini adalah cerita remake
Karya asli dari ka Cloradarlene
Aku hanya meminjam ceritanya saja dengan cast yang berbeda
Semoga kalian suka ya^^








Kembali terdengar di telinga Nayeon dan membuat perempuan itu kembali menghela nafas.

“Perutmu kembali berbunyi”

“Kau telah mendengarnya berkali-kali dan masih saja berjalan layaknya Putri Raja. Cepatlah, Im Nayeon-ssi” oceh Eunwoo. Sungguh, ia kesal sekali dengan temannya yang satu ini.

“Kau menyuruhku menemanimu makan di kafetaria, sedangkan aku masih kelelahan karena baru saja selesai berolahraga dan sekarang kau memaksaku? Lihatlah, kau bahkan tidak memberikanku waktu untukku berganti baju. Kau sangat kejam, apa kau tahu itu?” Nayeon mendengus kasar lalu nafasnya menderu tidak beraturan.

Apa mengelilingi lapangan sekolah sebanyak lima belas kali dan push-up sebanyak lima seri tidak cukup untuk hari ini? Dan Nayeon masih harus berurusan dengan ‘paksaan’ Eunwoo? Nayeon kembali mendengus. Betapa sialnya ia hari ini.

“Kau mengoceh seperti nenek-nenek, Nay” gumam Eunwoo tanpa melirik Nayeon.

“Apa?” Nayeon berhenti melangkah.

Well, amarahnya kini sudah mencapai ubun-ubun. Ia sedang tidak ingin bercanda―ia sudah cukup lelah―dan Eunwoo bertindak semaunya tanpa memedulikannya. Eunwoo menyadari jika Nayeon tak lagi berjalan mengikutinya, membuatnya akhirnya berbalik dan menatap Nayeon.

“Seperti nenek-nenek, kau bilang?” suara Nayeon tiba-tiba meninggi.

Eunwoo menghela nafas lalu dengan satu langkah besar ia menghampiri Nayeon.

“Kau cepat sekali marah, Nayeon. Sangat kekanakan. Membuatku lebih kelaparan dan ingin memakanmu” lalu menarik tangan Nayeon dan berlari.

Nayeon terlonjak kaget saat Eunwoo tiba-tiba menariknya dan ia harus berlari mengimbangi langkah Eunwoo, well jika tidak ia akan terjatuh dan―persetan dengan rasa sakit yang akan dirasakannya―itu akan menjadi sangat memalukan.

Eunwoo mendorong pintu kafetaria dengan lebar lalu berhenti berlari. Bel baru saja berbunyi dua menit lalu namun kafetaria sudah sangat sesak seperti ini―Eunwoo benci tempat ramai. Ia berkacak pinggang lalu memerhatikan antrian pengambilan makanan.

“Kau lapar?” tanya Eunwoo.

Tapi, tak terdengar jawaban Nayeon. Entahlah, Nayeon tidak menjawab pertanyaannya atau keadaan kafetaria yang bising membuat suara perempuan bermata bulat itu tenggelam.

Eunwoo melirik Nayeon. Perempuan itu terlihat meringis sembari mengusap pergelangan tangannya yang tampak memerah. Mulut Eunwoo lalu terkatup rapat, matanya tertuju pada pergelangan tangan Nayeon lalu ia meraih tangan Nayeon, tapi Nayeon menepisnya dengan cepat. ‘Jangan pernah menyentuh tanganku dengan tangan kasarmu itu’ setidaknya seperti itulah yang diucapkan mata Nayeon kepada Eunwoo.

Mixed Story S2Where stories live. Discover now