Missing You

221 27 7
                                    

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Lo lagi lo lagi, bisa ngga sih sehari aja lo ngga ganggu gue?!" bentak seorang lelaki kepada gadis cantik di hadapannya, sang gadis yang mendapat bentakan itu hanya memberikan cengirannya, dengan tangan yang tetap terulur untuk memberikan sebuah kotak bekal.

"Gue ngga akan bosen sih ganggu lo. Nih ambil, gue buatin lo bekal" ujar gadis tersebut tak gentar.

Lelaki berkacamata itu berdecak sebal dengan kasar ia ambil kotak bekal tersebut membuat gadis bernama Naya itu tersenyum puas dan penuh kemenangan.

"Nah gitu dong, ngga perlu malu-malu gitu"

"Ini terakhir kali lo kasih gue bekal, gue ngga suka"

"Win, jangan gitu nanti lo nyesel loh" ledek Naya.

"Ngga akan" jawab lelaki bernama Elwin tersebut.

Naya hanya tersenyum tipis meskipun di hatinya ia sedikit sesak dengan jawaban Elwin.

"Di makan ya Elwin ganteng, gue udah capek buatnya" ujar Naya.

"Gue ngga minta" acuh Elwin.

"Iya deh iya, gue duluan ya ganteng, bye bye" ujar Naya sebari melambaikan tangannya ke arah Elwin.

Elwin tidak membalas lambaian tangan Naya, ia hanya menghela nafas lelah kemudian menatap kotak bekal yang sudah hampir dua bulan ini ia dapat dari Naya. Elwin berjalan kearah tempat sampah yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri, niatnya ia akan membuang kotak bekal tersebut namun lagi-lagi ada sesuatu yang menahannya.

"Shit! Kenapa gue ngga tega buat buang kotak bekal tuh cewek" kesalnya.

Ya, berkali-kali Elwin selalu mencoba untuk membuang kotak bekal tersebut, tapi entah kenapa ia tidak bisa setega itu pada Naya, dan berakhir dengan ia yang memakan bekal tersebut.

"Sialan" umpatnya, kemudian menaruh kotak bekal tersebut kedalam ranselnya.



"Gimana? Ada kemajuan?" tanya Sera.

Naya hanya menghela nafas dan tersenyum getir. Sera dapat melihat sorot lelah dan penuh luka dari kedua mata Naya.

"Ngga ada sama sekali, dia masih nolak gue" ujar Naya parau.

Sera mengelus punggung sang sahabat dengan lembut, "Pelan-pelan aja, Nay" ujar Sera.

Naya mengangguk kemudian tersenyum, "Makasih, Ra. Lagian baru dua bulan gue berjuang buat Elwin, ini ngga ada apa-apanya" tutur Naya.

Sera menatap Naya dari samping ada sebuah pertanyaan yang sebenarnya membuatnya penasaran.

"Nay?"

"Iya?"

"Kalau di akhir nanti ternyata Elwin tetap nolak kehadiran lo? Lo gimana?" tanya Sera, ia tahu pertanyaan ini pasti akan terasa menyakitkan jika ia tanyakan pada Naya.

Mixed Story S2Where stories live. Discover now