SATURNUS DAN KISAHNYA [END]

13. Senja dan kita berdua

"Jika bahagia ku terletak di
Alam mimpi, maka aku rela tidur selamanya", -Saturnus edinarta-

Kita ketemu lagi hehe😀😀

Nungguin yaa??

Sebelum baca jangan lupakan akan selalu memvote dulu😊

---Saturnus dan kisahnya---

Kiara menepuk bahu Saturnus selama dua kali, sang empedu tersadar dan mulai menoleh kesipelaku yang tak lain ialah, Kiara.

"Hey, kamu ngapain disini?", tanya kiara sembari mendudukan bokongnya disamping Saturnus.

Saturnus mulai kembali mengadah kearah depan tatapan nya datar, "Tenangin pikiran, lo?"

Kiara cengegesan, "Sama, hehe"

Saturnus melihat kiara cengegesan, deretan gigi kiara terlihat, dan jangan lupa mata kiara yang ikut tersenyum juga. Sangat Lucu

"Oh iya, kamu belum pulang? Habis dari mana?"

Saturnus yang semula menatap kiara kini kembali menatap kearh depam tepatnya melihat danau, "Rumah temen", ucap Saturnus berbohong.

Kiara ber-oh ria, ia sangat tahu Saturnus tak pernah berbohong.

Hening beberapa saat, hanya ada suara orang yang berlalu lalang, dan suara percikan air dan Sebentar lagi matahari akan terbenam bahkan pantulan cahaya matahari sidah terlihat didanau.

Langit mulai berwarna orange disertai warna biru, burung-burung bertebaran menuju kesarang mereka, angin dingin khas sore hari menerpa kewajah cantik kiara gadis itu pun turut melihat danau.

"Kamu suka senja ya?", entah kenapa pertanyaan itu langsung meluncur dimulut kiara, ia sempat ragu ingin menanyakan apakah Saturnus sangat menyukai senja? Tapi dengan keberanian kiara ia mulai menanyakan ini.

Saturnus masih diam, seolah acuh terhadap pertanyaan yang dilontarkan kiara laki-laki itu masih kepikiran dengan surat yang diberikan oleh dokter aldira.

Tak sadar Saturnus ternyata sedang melamun, membuat kiara heran ada apa dengan Saturnus? Dia sedang memikirkan apa? Pikir kiara.

Angin mulai berhembusan lagi, senja mulai muncul membuat kiara tak sadar bahwa senja sedang menikmati
Pemandangan dimana kiara dan Saturnus tengah duduk bersampingan.