SATURNUS DAN KISAHNYA [END]

34. Kata Nenek

Happy Reading!

"Kini aku mengerti, Kebahagiaan itu sulit didapatkan."

----Saturnus Dan Kisahnya---

Saturnus terbaring diatas bangsal dengan lemah, Selang oksigen terpasang dikedua lubang hidungnya, Tangan Kanan yang diinfus, Alat Pendektesi jantung terus berbunyi, Dan jari telunjuknya Yang dicapit oleh Benda, Kiara. Gadis itu menatap Saturnus dari luar, Ia dapat melihat Saturnus dari jendela ada perasaan Kasihan, Sedih, Dan lainnya yang Kiara rasakan. Tak tega sekali ia melihat Saturnus begini, Baru saja kemarin Saturnus sembuh Sekarang harus Sakit lagi? Baru saja mereka bahagia, Bermain bersama, dan bercanda kemarin Kenapa Saturnus harus begini? Lelaki itu baru saja Bahagia.

"Kiara.", Panggil Bundanya---Fira mendapati Putrinya yang masih setia berdiri dijendela melihat Saturnus dengan airmata yang sudah mengalir deras.

Kiara berbalik badan Tanpa berlama-lama Gadis itu langsung jatuh kedalam dekapan sang bunda Menjatuhkan tangisan nya dipundak Bundanya.

Fira, ia mengelus surai Kiara dengan lembut Ia amat tak mau melihat Kiara selalu sedih begini, Ia mau kiara yang dulu Selalu Ceria, mudah tertawa, dan sikap jahilnya kepada Abangnya--Zidan. Sekarang sudah tak ada lagi kiara yang dulu.

"Sutt... Udah, Anak bunda jangan sedih ya? Nanti cantiknya ilang, Lho."

"Bun... Hiks, Sa-sa---"

Fira melepaskan pelukannya menangkup wajah kiara
"Iya-iya, Bunda ngerti sayang. Bunda yakin, Saturnus bakalan baik-baik aja, Dia anak yang kuat. Bun-da bisa lihat jangan cemas ya?"

"Hiks, Ak-aku gamau Saturnus pergi... Aku nggak mau Hiks."

"Hus, Nggak boleh ngomong begitu. Kita doain aja semoga Saturnus baik-baik aja."

Kiara mengangguk, "Tapi... Kapan Saturnus bangun Bund?"

"Tunggu ya, Saturnus juga butuh istirahat... Jangan ganggu oke?"

"Bund, Coba aja kemarin... Hiks, Kiara nggak aja Saturnus kepantai mungkin kejadian ini gak akan terjadi! Kiara salah bund! Ini semua salah kiara!", Ucap kiara dengan Suara isak Kerasnya beberapa kali Kiara Terbatuk-batuk karna menangis, Hidungnya memerah akibat terlalu lama menangis.

"Sutt, Bukan salah kamu sayang... Ini sudah kejadian jadi kamu jangan merasa bersalah ya? Sekarang yang terpenting, Kita serahkan semua sama Yang maha kuasa agar Saturnus segera bangun."