10

17 3 2
                                    

Di pegunungan dengan salju dan udara panas yang menjadi satu. Sepasang suami istri tengah berusaha berbicara dengan siluman naga berbisa. Tubuhnya bak manusia raksasa namun, memiliki sayap dan bisa api mematikan.

"Aku mohon, jangan lukai putraku. Ataupun putriku. Mereka masih terlalu muda untuk menerima kutukan itu" Lantera terisak, ia masih terduduk dihadapan luhur para naga.

"Sudah kukatakan, bukan kutukan penyebab putra mahkota seperti itu. Apapun penyebabnya aku hanya ingin kalian menyadari semua perubahan" Ucap sang luhur naga sembari menghembuskan nafas panas.

"Lalu apa yang bisa kami lakukan wahai, luhur? " Caisar menatap penuh harap kepada luhur naga.

"Menganalisis.itu yang dapat kalian lakukan. Menyadari apapun keanehan yang terjadi"

"Apakah, penyebabnya ada diantara orang terdekatnya?" Lantera masih berusaha membujuk luhur naga.

"Kamu benar, Lantera. Sekarang kembalilah. Sesuatu telah terjadi kepada salah satu keturunan Garexha"

Caisar dan Lantera saling tatap. Fikiran mereka hanya tertuju kepada kembar Garexha. Apakah...

Sedetik selanjutnya keduanya mengangguk.

"Terimakasih luhur. Kami akan segera kembali menyelesaikan masalah ini. Tolong terus dampingi kami wahai luhur" Kata Caisar mengakhiri pertemuan mereka.

...

Baku hantam antara Keanu dan Reynand masih berlanjut. Namun, Reynand tak terlalu peduli dengan pukulan demi pukulan yang Keanu berikan. Ia hanya fokus untuk tidak membalikkan serangan Keanu.

Babak belur sudah pasti. Reynand merasakan nyeri di setiap inci tubuhnya. Keanu tidak main main memberikannya serangan bertubi tubi. Perlahan tapi pasti, Reynand mulai kehilangan konsentrasi. Satu pukulan telak mengenai dada kirinya, disusul dengan tendangan dikepala bagian kiri. Sakit. Sakit sekali. Reynand memejamkan mata. Ia tak sanggup lagi untuk sekedar menghindar. Saraf sarafnya seakan mati rasa. Ia lemas lalu tersungkur kelantai berdebu yang dingin. Darah keluar dari hidungnya. Terakhir kali yang ia rasakan adalah Keanu menendang perutnya. Ia terbatuk dan darah keluar dari mulutnya. Setelahnya Reynand memejamkan mata. Meluapkan rasa sakit lewat mimpi.

...

Reynand merasakan kepalanya diusap usap. Sentuhan yang begitu lembut. Namun matanya masih begitu berat.

"Rey, bibi tau kamu sudah sadar"Reynand mendengar perkataan itu. Lantera ada disana

" Kita semua harus bicara Rey" Suara yang amat lembut itu sangat candu di telinga Reynand.

Ganish, sang ibu, yang telah lama berada di fantasy palace ternyata kini ada disampingnya. Sekuat mungkin Reynand mencoba membuka mata. Ia sempat mengedip beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Setelahnya pandangannya langsung bertemu dengan mata cantik milik Ganish.

"Ma... " Panggil Reynand pelan. Yang langsung mendapat pelukan hangat dari Ganish.

Semua sel saraf Reynand seakan berjamaah mengatakan sakit. Sungguh sakit sekali. Kini ia hanya mampu terbaring lemah dengan gerakan mata yang memprihatinkan.

"Sakit ya? Maaf mama harus jauh terus sama kamu, Rey" Ucap sang ibu yang kini ikut berderai air mata.

Ganish memang tidak bisa berlama lama untuk ada dilingkungan manusia. Itu terlalu berbahaya karena, Ganish memiliki simbol berupa tanduk Unicorn dipipi kanannya. Yang selalu bersinar Ketika tertimpa cahaya matahari.

"Maafin gue bang! " Ucap seseorang yang berdiri didekat pintu. Ia adalah, Keanu.

"Gue gegabah banget. Sorry, sampai lo harus kayak gini karena ulah gue. Maafin Ken abang, tante Ganish" Ucap Keanu menunduk.

Ganish mengisyaratkan Keanu untuk mendekat dengan gestur tangan. Reynand menatap Keanu yang berjalan. Ia tau, sangat tau perasaan Keanu saat ini. Sedih, dan kecewa. Namun, bingung harus melakukan apa. Reynand tidak marah bahkan untuk tak menatap adik sepupunya itu pun tak sanggup rasanya. Leonard dan Vee adalah sepupu yang sangat dekat dengan Keanu.

"Gilang? " Ucap Reynand parau sesaat setelah mereka mengurai pelukan.

"Gilang... " Perkataan Keanu menggantung. Ia juga tak tahu harus menjawab apa.

"Gue disini"

Spontan semua mata melihat kearah jendela. Didahan pohon yang rindang, Gilang tampak termenung dengan memejamkan mata menghadap atas.

"Gue disini Rey, kenapa?" Ucap Gilang yang kini telah berpindah kedalam kamar dengan gerak teleportasi.

"Lo... "

"Gak usah ngomong kalo sedikit sedikit berhenti. Lama" Ucap Gilang sedikit ketus.

"Sejak kapan lo ada disitu? " Keanu menatap Gilang dari ujung kaki hingga kepala.

Gilang memutar bola matanya malas dan menghembuskan nafas berat.

"Sejak lo nafas disini"

Keanu mengangguk anggukan kepala.
"Berarti lo ngikutin gua dong"

"Sok tau" Gilang duduk ditepi kasur, berseberangan dengan Ganish dan Keanu.

Keanu sempat mencibir sebentar. Gilang memang suka tiba tiba sok cuek dan jutek.

"Jadi apa yang mau kita bahas? " Pertanyaan itu terlontar dari bibir tipis putra sulung Aroevannuz. Ia yang sedari tadi menyimak mulai bosan tampaknya.

" Ini tentang kembar dua keluarga " Ucap Ganish dan langsung diangguki oleh Lantera dan Vanayya. Disana juga ada Caisar, Braloe, dan Joo. Hanya Zella, Leonard, dan Vee yang kini entah ada dimana.

"Menurut penjelasan luhur kami, Leonard tidak terkena kutukan itu. Atau lebih tepatnya, kutukan itu belum saatnya muncul. Tapi, ini adalah sebuah energi negatif yang menyerang otak Leonard juga kedua jiwanya. Jiwa Leonard dan Elzey. Tapi, kami belum bisa memastikan, siapa pengirim energi itu" Ucap Lantera sedikit pelan. Mengingat buah hatinya sedang jauh dari sisinya.

"Apakah sang pengirim bersembunyi didekat kita? " -Castelio

"Bisa jadi. Pengirim itu bahkan bisa saja meminjam raga seseorang untuk bersembunyi. Maka dari itu, kita harus lebih teliti dan waspada" -Caisar

"Apa ada seseorang yang kalian curigai? " -Braloe

"Untuk saat ini belum. Karna, untuk meneliti beberapa perubahan perlu bukti yang benar"-Caisar

" Benar, kita tidak boleh salah dalam mencurigai seseorang. Karna, saat kita lengah dan terfokus pada orang yang salah, maka pelaku akan semakin gencar melakukan aksi selanjutnya"-Vanayya

"Jangan sampai ketika kutukan itu tiba, kita belum bisa memecahkan masalah ini. Karena akan membuatnya semakin berat"-Ganish

Semua masih terlibat suasana yang terkesan serius. Tak ada canda tawa seperti saat mereka kumpul tiga keluarga. Setelah permasalahan Leonard, kini mereka sibuk membahas kembar Garexha yang ternyata juga mendapat masalah diwaktu yang sama.

Hallo calzeyluve..

Kira kira siapa ya pelaku sebenarnya...

Oh iya, tolong ingatkan jika ada kesalahan dalam penulisan kata dan ejaan.

Tinggalkan jejak kalian dengan menekan gambar bintang dibawah..

MaldicionWhere stories live. Discover now