I

534 52 2
                                    

Hai semuanya makasih sudah mampir.

Happy reading yorobun.
=================================
















BLAZE POV PART 2.

Aku melotot ke arah Ice yang menyebutkan nama kak Hali, sungguh dia kalau sudah marah serem banget.

Dia tuh jarang marah tapi sekalinya marah beh serem banget, ku coba berdiri saat kakiku masih belum siap hampir saja aku terjatuh jika Ice tidak menangkap ku mungkin aku sudah tiduran di lantai yang dingin.

Dia menegakkan tubuhku dengan perlahan tapi kakiku kembali meletoy dan terjadilah pelukan yang kedua, ini lucu dan berhasil membuat Ice kesal.

Ia berjalan menuju kelas sambil memapah ku padahal kakiku sudah normal tapi sesekali manja sama si kutub es nggak ada salahnya kan, setelah keluar keluar dari mulutnya kami sudah tiba di kelas dan mendudukkan diriku di kursi dan berjalan keluar.

"MAKASIH YA ADIKKU SAYANG" teriakku yang membuat Ice menjadi pusat perhatian padahal dia nggak suka di perhatikan, wajah merahnya membuatku gemes pengen cubit pipinya yang memerah karena ulahku.

Fang dan Gopal sempat melihat ke arah Ice dan langsung melihatku dengan tatapan seolah tak percaya kalau aku berkata seperti itu, aku tak mempermasalahkan hal itu ku ambil handphone yang ada di saku jaketku.

Ada satu pesan yang menurutku sangat menarik, tapi ini juga sangat berbahaya jadi aku harus benar-benar berpikir keras untuk terhindari dari masalah yang akan aku dapatkan nantinya.

Dan sebuah nama terlintas di pikiran ku tanpa ku sadari aku tengah tersenyum mengerikan bahkan teman-teman ku pada ketakutan, pulang sekolah akan menjadi hal paling menyenangkan yang pernah ada.

"Heh lu kagak kesurupan kan?" Tanya Feng sambil menepuk pundak ku, aku menoleh sebentar lalu memukul pelan kepalanya.

Hal itu membuatnya kembali sadar kalau dia habis berfikir hal tidak berguna, tak berselang lama seorang guru masuk dan mulai mengabsen kamu satu persatu.














📱🏃













"Ice maaf tapi kau bisa pulang sama Thorn, nggak?" Tanyaku setelah kami sampai di parkiran, Ice sempat melihat ke arahku dengan tatapan bertanya.

"Aku pengen ngajak jalan-jalan sama Solar sebentar, boleh?" Tanyaku sekali lagi, aku melihat Solar terlihat kaget ke arahku sedangkan Ice menghela nafasnya lalu menaiki motor yang akan membawa dirinya dan sang adik pulang.

Seakan di beri izin aku tertawa dan langsung menarik Solar untuk pergi bersama, aku sempat melihat ke arah Solar yang kelihatanya nggak mau ikut dengan ku.

Saat aku sedang duduk di atas motor tiba-tiba pundak sebelah kanan ada yang menepuk, ku lihatlah ke belakang ternyata Ice sungguh tatapannya serem banget.

"Jangan ngebut" itu kata yang keluar beh ke es batu, aku hanya mengganguk lalu mengeluarkan motor dari kandangnya.

Ice dan Thorn sudah lebih dulu jalan sedangkan kami masih jauh di belakang, "kak, kakak nggak akan jual Solar kan?. Kok kita beda rute sih?" Tanya Solar yang ketakutan karena aku menggunakan rute baru, sungguh wajahnya lucu banget sih.

"Ya kalau nggak jahil lagi, kakak nggak akan jual kamu" aku merasakan punggungku di pukul kuat, aku hanya tertawa sambil meringis ke sakitan.

Back Home Where stories live. Discover now