N

503 47 1
                                    

Hai semuanya makasih sudah mampir.

Happy reading yorobun.
=================================














Taufan dan Gempa yang mendengar perkataan sang adik hanya tertawa, tak lama setelah mereka tertawa seorang suster masuk ke dalam ruangan kayaknya sudah waktunya memberi makan pasien.

Gempa berdiri dari duduknya dan menerima nampan yang berisi makanan dari tangan suster dan berjalan ke arah Blaze dan Taufan, Taufan menerima nampan berisi makanan yang di berikan Gempa sedangkan orangnya sedang meninggikan kasur yang di tempati sang adik.

Dengan lembut satu suap masuk ke dalam mulut Blaze sedangkan yang menyuapi sedang tersenyum manis ke arahnya bukan cuma Taufan yang gemas dengan Blaze Gempa pun sama, nika tak ingat kalau dia sedang sakit mungkin ia akan memainkan pipi gembul Blaze.

Sekarang Blaze sudah tertidur di ranjangnya setelah meminum obat yang di berikan oleh dokter, setelah memastikan adiknya tidur Taufan izin ke Gempa kalau Hali membutuhkan bantuannya.

Mau nggak mau dia izin kan dong dan sekarang dia sedang sendirian, biasanya Gempa kalau jam segini masih ada di toko membantu karyawan yang lagi sibuk.

Sekarang pukul 09.52 masih cukup pagi tapi mata Gempa rasanya berat banget, mana suaranya tenang dan damai gimana nggak ngantuk coba.

Ia menidurkan kepalanya di ranjang Blaze menjadikan tangannya sebagai bantal dan menutup matanya, ia berpikir tak masalah lah ya kan kalau cuma beberapa menit untuk tidur.





"Pelan kan suara mu bodoh, kak Gempa nanti ke bangun"





Gempa mendengar suara berisik dari sekitarnya perlahan tapi pasti ia menegakkan tubuhnya sambil mengucek matanya yang masih terpejam, dan sekitarnya yang tadinya berisik sekarang tiba-tiba langsung senyap seakan tak ada keributan.

Ia membuka matanya perlahan dan melihat tiga adiknya sudah berdiri di sisi ranjang sambil menunjukan cengiran bodoh, butuh waktu untuk memproses apa yang ia lihat sampai di mana ia melihat ke samping melihat seseorang yang tadinya tertidur sekarang sudah bangun sambil tersenyum ke arah Gempa.




"EH ASTAGHFIRULLAH, udah jam berapa sekarang?"



Solar memberikan hpnya yang menunjukan bahwa sekarang sudah jam 16.35 sore, Gempa langsung melotot dan langsung pergi keluar.

Di samping rumah sakit ada mushola jadi berpamitan ke adik-adiknya dan langsung ngirit pergi, sedangkan adik-adiknya yang tak punya akhlak hanya tertawa melihat kakaknya yang panik karena ketiduran.

Ice duduk di ranjang milik Blaze dan menatap mata oranye yang selalu memancarkan sinarnya tapi sekarang sinar itu tengah meredupkan cahayanya, merasa terus di tatap Blaze hanya tersenyum kikuk nggak tau harus gimana menghadapi Ice yang kayak gini.

Satu tetes air jatuh di tangan kiri Blaze yang tak tertempel infus, melihat Ice yang menangis untuk yang kedua kalinya Blaze dengan lembut mengusap air mata yang terus keluar dari mata Aquamarine milik Ice.

Ia sudah tak se panik saat melihat Ice dan dua adiknya datang menjenguknya selepas pulang sekolah padahal jarak sekolah dan rumah sakit cukup jauh.












Kita flashback ke siang hari di kantin sekolah.


Sejak pelajaran tadi pagi sampai di kantin Ice terus kepikiran sang kembaran yang sedang berbaring di rumah sakit, Thorn dan Solar yang khawatir melihat sang kakak yang terus-menerus melamun merasa tak tega.

Back Home Where stories live. Discover now