V

421 39 8
                                    

Hai semuanya makasih sudah mampir.

Happy reading yorobun.
=================================



"*" TANDA ORANG LAIN.
'*'   TANDA TAUFAN

Taufan POV part 2

Aku membuka mataku saat cahaya matahari mengenai mataku, dari mulai aku membuka mataku tubuhku tidak bisa di gerakkan karena shock.

Tadi aku masih ada di kantor dan saat itu aku hanya menutup mataku sebentar tapi kenapa tiba-tiba ada di luar, dan tempat ini sangat familiar di mataku dan ada satu fakta yang membuatku shock berat.

Tubuhku transparan seperti hantu, aku bisa melihat mereka tapi mereka nggak bisa melihat ke arah ku.

Aku melihat seseorang berjalan menuju sebuah kafe dengan buru-buru, hatiku menyuruhku untuk mengikuti wanita tadi.

Setelah masuk aku menutup mulutku sungguh aku melihat mama saat masih muda sedang menenangkan seseorang yang tadi baru saja masuk, dan aku juga melihat wanita di samping mama menggunakan pakaian berwarna biru.

"Maaf maafkan aku, tadi macet banget sih" ucapnya sambil menundukkan kepalanya, aku sempat tertawa karena mama panik berusaha untuk menyuruh wanita di depannya untuk menegakkan tubuhnya kembali.

"Ayolah Ratna kita juga baru saja datang jadi tegakkan kembali tubuhmu, benarkan Kuputeri" sedangkan yang di panggil hanya tertawa dan mengganguk mengiyakan pertanyaan temannya.

"Tapi Mara..." mama menggeret tangan Bu Ratna sampai si pemilik terduduk di kursi.

Mereka berbincang asik sambil menikmati makanan yang mereka pesan, aku duduk di kursi samping mereka yang masih kosong sambil mendengarkan ocehan perempuan.

Sungguh ternyata omongan perempuan tuh seru banget, mulai dari ngomongin makanan eh merembet ke mana-mana coba.

Sampai di mana pembahasan tentang pernikahan, saat itu juga aku yang tadinya menyentuh tangan halus mama langsung menegang.

"Oh ya Ratna bukankah sebentar lagi kamu bakalan menikah, gimana persiapannya?" Tanya bunda Kuputeri sambil meletakkan cangkirnya.

"Cie udah nggak jomblo lagi nih ceritanya, eh gimana kalau kita ngedate bareng?" Suara yang keluar dari mulut mama memancarkan ke excited yang cukup tinggi.

"Ide yang bagus Mara, ya persiapannya aman kok lagian masih lama kali" jawab Bu Ratna yang juga tak kalah excited.

Mereka kembali berbicara hal random mengenai masa-masa saat SMA, dan ada satu cerita yang membuatku yang mendengar hal itu agak malu.

Di mana papa yang malu-malu menyatakan perasaannya dan saat teman papa menyatakan perasaan lebih dulu ke mama, papa buru-buru ke kelas mama dan memeluknya sambil menangis dan menyatakan perasaannya.

Dan saat itu papa tidak tau kalau mama juga memendam perasaan yang sama ke papa, 'dasar bucin gendeng, harusnya ayah belajar dari anaknya ini' ucapku sambil membanggakan diri sendiri.

Tak terasa cakrawala sudah berganti warna, perpaduan antara merah oranye dan kuning yang indah.

Mereka bertiga memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing, yang tersisa di tempat hanya mama dan aku.

Back Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang