03. Jo Jongkuk

28 7 0
                                    

"Tidak mau, ma." Tolak Jongkuk untuk kesekian kalinya.

Sayangnya tatapan menusuk sang ibu semakin menajam dan enggan pudar menatap padanya. Bahkan tidak ragu untuk menarik tubuh besar Jongkuk ke dalam sebuah toko pakaian dengan paksa. Jongkuk sampai malu sebab menjadi pusat perhatian para pengunjung ketika dirinya diomeli sepanjang jalan seperti anak kecil, padahal jelas-jelas dia sudah kepala tiga.

Bahkan ketika sampai di ruang ganti dan mengganti beberapa setelan, Jongkuk masih berusaha memohon agar tidak di bawa ke tempat perkumpulan sang ibu dan teman-teman sosialitanya. "Ma, ayolah. Di sana hanya akan di penuhi para wanita, apa mama tidak malu mengajak anak tampan mama sendirian kesana?"

"Tidak sama sekali, mama lebih malu saat kau sudah memasuki usia tiga puluh tahun tapi tidak juga kunjung menikah. Tenang saja, semua teman-teman mama akan membawa anak-anak mereka juga nantinya. Jadi, kamu bisa memilih calon menantu untuk mama." Ah, memikirkannya saja membuat Sungkyung bersemangat sampai menggoyangkan kedua kepalan tangannya di udara.

Oh, ya tuhan. Jongkuk sudah merasa muak dengan topik yang sama. Bahkan dia hapal betul kalimat setelahnya. "Tolong hentikan rumor tentang kau menyukai pria di kantor, Jongkuk. Jadi, segera lah menikah."

"Mama, aku ini pria normal." Tegas Jongkuk yang hanya di tanggapi sang ibu dengan anggukan tidak peduli dan mendorong tubuhnya kembali ke dalam ruang ganti untuk mencoba pakaian yang lain. "Masa, sama anak sendiri tidak percaya."

"Mama percaya padamu. Tapi, mama juga ingin kepastian lebih cepat." Sahut Sungkyung dari luar.

Jongkuk merutuk penuh kesal dari dalam sana. Bahkan ketika dia terus di permalukan dengan rumor aneh yang beredar, orang yang bersangkutan kebetulan menelponnya. Jongkuk enggan mengangkat kalau saja tidak mengingat dia adalah Lee Vante, pria yang dirumorkan berkencan dengannya dan juga merangkap sebagai sekretarisnya di kantor. Beberapa pembicaraan penting mungkin saja akan Vante sampaikan, jadi dia terpaksa mengangkat dengan sahutan suara malas. "Ada apa?"

"Kudengar kau pergi acara makan malam bersama teman-teman ibumu, benar?" Tanya Vante bersemangat.

"Hm. Terus kenapa? Kau cemburu?" Sahut Jongkuk tak bersemangat sama sekali.

"Apa? Kau ingin mati?" Kesal Vante setengah mati walau suara Jongkuk sepertinya hanya berbicara omong kosong. "Yak, kau sungguh menyukaiku seperti rumor yang beredar di kantor?"

"Enak saja," bantah Jongkuk cepat.

Taehyung menghela nafas lega diseberang sana sambil mengusap dada. Dia tampak mengintip daerah ruangan kerjanya
agar tidak ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. Apa lagi kalau ketahuan menelfon Jongkuk di jam istirahat. Bisa-bisanya rumor akan semakin besar. Vante heran kenapa banyak orang percaya dengan
rumor konyol tersebut, bahkan ketika
tahu fakta bahwa mereka sudah saling mengenal dari kecil. Jadi, wajar saja kalau akrab. Ya, walaupun memang fakta umur mereka yang sudah semakin tua dan tidak juga memiliki kekasih merupakan faktor besar rumor tersebut dimulai.

"Dengarkan aku. Aku sudah memeriksa semua teman mamamu yang memiliki putri seumuran kita. Ada lima orang. Tiga diantaranya adalah wanita yang pernah kau tolak. Yang lain bernama Han Yoora teman sekelasku waktu kuliah dan satu lagi Han Aluna, aku tidak tahu siapa dia tapi dia putri tunggal pemilik brand aksesoris CL yang terkenal itu."

"Putri tunggal?" Kejut Jongkuk tidak menduga ternyata pemilik brand yang tengah naik daun itu memiliki seorang putri.

"Iya, aku akan mengirimkan foto mereka berdua. Pastikan kau berkencan dengan salah satu di antara mereka, kau mengerti? Aku sudah muak dengan semua omong kosong di kantor."

Jongkuk berdecak tidak terima di seberang sana. "Yak, kau pikir aku tidak muak. Lihat dirimu sendiri yang juga tidak punya pacar, ena—" ucapan Jongkuk terputus saat Vante menutup telfonnya begitu saja. Semua bukan tanpa alasan sebab Jongkuk samar-samar mendengar seseorang memanggil nama Vante.

Tidak lama setelahnya, ponsel Jongkuk kembali berdering singkat menerima kiriman foto dari Taehyung. Kedua tatapan Jongkuk langsung terpaku pada salah satu dari dua gadis yang fotonya mendarat pada ponsel pintarnya. "Han Aluna? Putri tunggal Han Heejon? Menarik. Kenapa dia menyembunyikan putri secantik ini?" []

Golden Wine [End]Where stories live. Discover now