Haus darah

151 16 0
                                    

Taufan segera melompat turun dari tempat persembunyiannya, sedikit freestyle saat mendaratkan kaki.

"Kesal, kenapa kak Hali selalu menghindar?" Taufan mengerutkan keningnya dan memonyongkan bibirnya nampak terlihat kesal.

"Final! Aku ada urusan" Jawab Hali singkat.

"Tidak asik ahh, Ngomong-ngomong kakak bicara apa pada Fang?" Taufan mendengar kakaknya meneriaki bernama Fang dengan sangat emosi makanya Taufan menanyakannya.

"Itu aku beritahu nanti, sekarang kita sudahi pertemuan kali ini"

"Heee, secepat itu kah?, Padahal Masih banyak yang aku pengen mainkan!" Taufan merengek selayaknya anak kecil.

"Hhh, Cepat apa yang kau inginkan?"
Hali menghela nafas lelah.

"Nah gitu dong, pekak sedikit napa"
Kaya Taufan dengan cengiran tidak jelas.

"Kalian semua para Maid Kak Hali jadilah Maid ku" Taufan menunjuk semua keempat Maid berada di belakang Halilintar sembari menunjuk kearah dirinya sendiri.

"Sudah itu saja?" Tanya Hali.

"Yap!, Kita akan bermain!" Ucap Taufan kembali ceria. Dalam kamus Taufan Bermain adalah...

″Bermain″ = Uji coba

"Yaudah Sono, Maid sana jadi pelayan Pria sengklek itu" Kata Hali melirik dengan ekor matanya kearah Taufan sekilas.

"Idih!, Dasar, kaca mana kaca?!" Sanggah Taufan tidak suka.

"Tuh kaca" Kata Hali menunjuk dengan dagunya ke arah sebuah kaca, yang diseberangnya terdapat Bunga yang sangat beracun dan dipenuhi kupu-kupu mematikan.

Seketika Taufan tersenyum dengan tidak elitnya, menatap para Maid seketika merinding. terlintas ide gila dikepala Taufan.

"Kalian berempat! Kalian kan sudah jadi bawahan aku kan?" Tanya Taufan ke empat wanita tersebut.

"Y-ya T-tuan"

"Hehe kalau gitu, Ayo kita bermain~" Ucap Taufan dengan nada yang agak sedikit mencurigakan. Ditambah senyuman tidak biasa, senyuman yang sangat lebar.

"Kalau gitu aku pamit du-"

"Tunggu dulu!, Kita baru akan bermain!" Ucap Taufan memegang bahu Hali yang hendak pergi.

"Aku sudah tidak banyak waktu lagi Taufann" Ujar Hali Geram.

"Tenang cuma sebentar kok" Taufan mengedipkan satu matanya singkat, lalu berjalan menuju Para Maid.

"Kalian tinggal pergi keruangan itu, ini perintah" Kata Taufan dengan senyum Tulus, Ralat senyum palsu.

"A-apa?, R-ruang yang mana?" Tanya seorang Maid dikira takut keliru.

Dorr!!?

Taufan Menembak wanita yang bertanya kepadanya dengan wajah tampak marah. Ketiga wanita itu lantas syok mendapati satu Maid telah ambruk setelah peluru mengenai di area kepalanya sampai berlubang. Darahnya sampai memercik ke wajah Maid disebelah nya.

"Sudah ku bilang ini perintah, jika kalian masih ingin bertanya, kalian akan ku bunuh" Kata Taufan haus darah Mengancam Tiga Maid.

"Hiks.. hiks.. hiks.."

"Tidak ada gunanya menangis! K-kita sama-sama akan mati sekarang juga!, Hiks.."

"Pilihan nya antara Mati atau Mati tapi dengan cara yang berbeda, semiris itu kah hidup ku di suruh pilih pilihan yang tidak masuk akal!"

Dorr!!?

"Ada lagi yang pengen protes?" Tanya Taufan kepada Maid yang tersisa.

"Hiks.. a-aku a-akan m-ma-masuk"

"Kau gila?! Itu akan lebih menyiksa dibanding kau ditembak!"

"T-tapi aku Hiks.. akan mencoba hiks.. permainan Tu-tuan Hiks.. Ta-taufan"

"Hm?~" Kata Taufan Simirk.

Dorr!!?

"Arkh!! Hiks.. Hiks.." Teriak histeris wanita itu menutup telinganya sangat erat, setelah itu dia tinggal seorang diri.

"Coba buktikan kedepan sana" Ucap Taufan yang sudah tidak sabar.

Wanita itu dengan sangat ragu-ragu memasuki ruang penuh dengan asap ungu, sekarang dia menyesal kenapa tidak memilih langsung Mati, malah memilih menyiksa diri lalu Mati.

Dia menghelah nafas panjang mungkin untuk terakhir kali baginya, setelah ini bakal ada siksaan dahsyat.

Setelah itu dia memberanikan diri untuk masuk kedalam tempat tidak aman terlebih lagi banyak kupu-kupu penghisap darah manusia, yang sudah siap menerkam mangsanya.

Memasuki beberapa langkah dari tempat itu dia langsung diserbu ribuan Kupu-kupu ganas haus darah.

"Arkhh, menyingkir!, Arghhhh!!" Dia berlari sekuat tenaga menghindari serangan kupu-kupu, akan tetapi dia terperangkap di dalam kandangnya, tidak akan bisa keluar hidup-hidup.

Tiba-tiba tubuh wanita itu terasa lemas pusing tidak karuan mata yang tidak fokus pikiran entah kemana entah memikirkan masa lalu dalam kehidupan nya, memikirkan keluarganya, semua yang akan terjadi jika dirinya Mati ditempat ini. sampai dia tidak bisa bergerak dan ambruk. Lantas Kupu-kupu langsung mengerubungi wanita tersebut.

Sementara disisi lain Taufan dan Halilintar menyaksikan bagaimana Wanita itu mati secara mengenaskan, menghirup udara racun dari bunga yang sudah di kembangkan oleh Taufan, lalu Mati terhisap darahnya sampai habis tak tersisa setetes pun.

"Yahh sudah mati, cepat sekali" Kata Taufan tidak terima.

Halilintar hanya diam saja tidak berkata sepatah kata apapun.

.
Jangan lupa Vote!

║⁠ㄏBBB Mafia Story乁⁠║Where stories live. Discover now