18. masih belum menemukan petunjuk

29 4 0
                                    

Hai ketemu lagi kita_🧡

HAPPY READING AND ENJOY_😉

18. Masih belum menemukan petunjuk.

Brak

Agnes membanting kotak P3K ke atas meja, suara nyaring itu membuat seisi kelas XI IPA 1 menoleh padanya, bahkan Cika yang sedang duduk di bangkunya di buat kaget, bukan hanya Cika melainkan Melissa dan Sisca pun terkejut melihat aksi Agnes yang tiba-tiba muncul, padahal beberapa menit yang lalu cewek itu sempat pamitan kepadanya.

"Oh my God, lo kenapa, sih?" Tanya Sisca membuat Agnes mendelik tajam.

"Kuping gue sakit nih, ahhh!" Kesal Melissa meletakkan ponselnya di atas meja, kedua tangannya menutup telinga. Sisca yang melihatnya lantas ia tertawa terbahak-bahak. "Telat lo, harusnya dari tadi."

"Lo kenapa sih, Nes? Dateng-dateng marah-marah, bukanya lo mau ngobatin lukanya si Gio?" Tanya Cika menatap mata Agnes yang saat ini memerah, seperti sedang menahan tangisan. Tapi bukan Agnes namanya jika cuma karena hal sepele langsung menangis bombai, sorry Agnes bukan cewek menye-menye.

"Tau nih, nanti gimana coba kalo kotak P3K nya rusak, habis deh lo bakalan kena omel di suruh ganti rugi sama anak-anak UKS." Seloroh Melissa menghela nafas panjang menatap kotak P3K sudah terbengkalai di atas meja, obat merah, kapas serta alkohol yang sudah di susun rapih di dalam kotak putih itu seketika langsung berantakan tergeletak dimana-mana.

"Gue gak peduli, orang gue banyak duit."

Melissa menganggukan kepalanya, memang kenyataannya kalau di antara teman-temannya hanya Agnes yang tajir melintir, sekilas Melissa mengingat bahwa Agnes pernah bilang kalau cewek itu lulusan SMP di luar negeri, maka tak heran lagi, dah.

"Ya terus, lo kenapa? Cerita dong, sama kita."

"Gue kesel banget, banget, bangettttttt!" Agnes menyahuti pertanyaan Sisca barusan. "Kalian bayangin ya, tadi tuh gue udah capek lari-lari ke kantin buat nemuin Gio, eh taunya malah ke duluan sama si cewek cupu itu, gimana gak kesel coba gue." Jelas Agnes panjang lebar, ia mengibaskan tangannya merasa gerah, api cemburu terus membara sehingga Agnes merasa jengah.

"That's, not possible!" Ucap Sisca memberengut tak percaya. Agnes berdecak, menatap nyalang yang barusan berbicara. " really." Jawabnya dengan suara yang lemas.

"Masa lo kalah gitu aja sama si cewek cupu itu, Nes. Lo itu kan cewek populer di sini, harusnya lo juga jangan mau kalah, ya kali lo kalah saing sama si Ayara." Usul Cika membuat Agnes menggigit bibir bawahnya kuat. Ini bukan soal tentang populer atau tidaknya, masalahnya kenapa ada yang nekad mendekati Gio, biasanya para cewek di SMA perwira akan takut mendekati Gio karena sifat cowok itu apatis, di tambah lagi akan berurusan sama geng the pinky yang terkenal sangat sadis omongannya.

"Udah deh, mendingan sekarang kita kerjain aja si cupu itu sekarang," kata Melissa bangkit dari duduk sudah merasa jengkel.

"No!" Kedua alis Melissa tertekuk di saat sang ketua melarangnya. "Why? Gue cuma mau bantuin lo, Nes. Ayara itu harus di kasih pelajaran biar dia jera tau gak!"

"Gue tau maksud lo itu baik, Mell. Tapi sekarang Ayara itu lagi sama Gio, kalo kita nge-bully dia sekarang, otomatis Gio nilai gue sebagai cewek yang jahat, mau di taruh di mana muka gue!"

O B S E S I [On Going✔️]Where stories live. Discover now