20. Bimbang, sebenarnya kamu suka aku atau sebaliknya?

26 4 0
                                    


HAPPY READING AND ENJOY_

Halaman 20. Bimbang, sebenarnya kamu suka aku atau sebaliknya?, 2179 kata.

       Saat ini, di kelas mulai sepi, beberapa menit yang lalu bel istirahat di bunyikan. Kali ini di kelas hanya ada dua sejoli saja di dalam kelas, yaitu Ayara dan Giovano. Ada alasan lain mengapa Gio masih diam di kelas, sedangkan Ayara, tak perlu di tanya lagi, ya jelas dia pengen berduaan dengan cowok yang saat ini sedang mengerjakan tugas.

Sejak dari tadi, Ayara luntang lantung sembari sesekali melirik Gio yang sama sekali tak kunjung bangkit dari duduk, jangankan bangkit dari duduk cowok itu pun sedari tadi tidak melontarkan sepatah kata pun. Padahal cewek itu sudah menghentakkan kakinya beberapa kali. Namun, tetap saja yang namanya Gio terkenal cowok pintar tetap fokus kepada tugasnya, padahal anak murid yang lain kalau mengerjakan tugas suka ketika pulang sekolah,tapi lain lagi bagi cowok ini.

Ayara mendeham kemudian tangannya membuka resleting, tarpuwer merah di letakkan di atas meja. Walau Gio sedang mengerjakan tugasnya tetap saja yang namanya telinga tetap berfungsi, ekor matanya melirik kiri tanpa ada kata, ia hanya fokus kembali kepada deretan soal bahasa inggris.

"Giooo, liatttttttt! Aku bawa apa?" Ucap Ayara kegirangan sendiri, sementara Gio tidak merespons perkataan cewek yang sedang mematung meratapinya.

"Gio, liat dulu dong. Apa susahnya coba," Ayara mulai kesal di saat perkataanya tak kunjung ada jawaban. "Ihhhhh, Gioooo!" Ayara mendengkus, masih sama, cowok itu tetap tak merespons perkataannya. Ayara mengambil buku tugas Gio secara perlahan, dengan segera Gio menahannya. "Jangan. Ganggu. Gue." Katanya penuh dengan penekanan.

"Makanya liat dulu. Aku bawain kamu roti sandwich, kamu pasti belum makan, kan?" Tanya Ayara seraya menggeser tarpuwer miliknya sehingga menyentuh siku cowok itu. "Jangan belajar mulu, ish!"

"Siapa lo ngatur-ngatur gue?" Tanya Gio sinis tanpa menoleh. Ayara hanya menelan ludahnya susah payah. "Aku kan calon pacarnya Gio, calon istrinya Gio juga..."     Ayara menyahuti perlahan sudut bibirnya mulai terangkat. Gio sangat muak jika mendengar kata-kata itu suka memekikkan telinganya, Ayara begitu sangat percaya diri dan hal itu yang membuat Gio tak suka.

Gio memutarkan kepalanya 90° ke arah kiri, netra matanya menatap aksa cokelat milik Ayara. "GUE BILANG JANGAN GANGGU GUE, LO TULI? ATAU BUDEG!" Bentaknya sudah mulai naik pitam. "GUE MINTA, KELUAR LO DARI SINI!!" Pekiknya urat-urat di leher membentang lurus merasa sangat kesal.

Ayara menggeleng kuat. "Nggak! Aku bakalan tetep disini, nungguin kamu-"

Gio berdecak. "Lo, tuh. Jadi cewek keras kepala banget!" Potong Gio cepat, cowok itu sudah habis kesabarannya, baginya Ayara begitu sangat menjengkelkan.

"Iya tau, tapi aku kan cuma pingin nemenin kamu, gak papa kan? Boleh, kan?"

Brak

Gio meletakkan pulpen yang sedari di genggam olehnya dengan sangat kasar sehingga membuat Ayara di buat kaget bahkan cewek itu sampai mengerjap. Gio bangkit dari duduk, Ayara dan Gio saling berhadapan dan saling beradu mata.

Plak

Muka Ayara sedikit terpental ke arah kiri, barusan, sedetik yang lalu cowok itu menamparnya, rasa panas dan nyeri bersatu menjadi satu apalagi di sebelah pipinya terasa mulai memanas, tangan mungilnya memegang bagian pipi yang terasa nyut-nyutan, Ayara tersenyum getir, tak menyangka Gio orangnya main tangan seperti ini.

O B S E S I [On Going✔️]Where stories live. Discover now