12. Ruangan OSIS

5.1K 312 25
                                    

Jangan lupa vote and comment
.
.
.

Chenle menepuk pelan pundak Jisung pertanda ia sangat-sangat membutuhkan oksigen sekarang, Jisung yang mengerti isyarat tersebut lantas melepaskan ciumannya. Namun sepertinya Jisung tidak akan memberikan jeda pada Chenle, kini bibir itu telah turun menciumi leher putih milik istrinya.

"Angh Jisung," lenguh Chenle saat merasakan lehernya di gigit serta di hisap secara bersamaan.

"Why baby?"

Tangan putih itu terangkat itu meremas pelan surai hitam milik Jisung dengan sesekali mendorongnya, "Akhh! more." Chenle mendongak memberikan akses lebih agar Jisung bisa lebih bebas mengerjai lehernya

Jisung mulai menggigit, menghisap, dan menjilat leher putih milik Chenle, bahkan kini leher itu telah penuh dengan tanda kepemilikan. Tangan namja tiang itu tidak tinggal diam. Tangan itu bergerak menyusuri setia inci tubuh namja yang berada di atas pangkuannya itu. Mulai dari pinggang rampingnya, perut rata hingga naik menyentuh dua titik yang menegang.

Dengan jahil Jisung meremas dan memelintirnya pelan yang di respon dengan desahan keras dari Chenle sedangkan mulutnya masih sibuk menciumi leher putih istrinya.

Merasa sudah cukup dengan leher itu Jisung membuka kancing seragam sekolah Chenle lalu membuang kain itu secara asal. Jisung menegakkan tubuhnya menatap lapar pada tubuh putih dengan puting berwarna pink yang mencuat di hadapanya meminta untuk segera di masukkan kedalam mulutnya.

"Jisung touch me, please." Mata sayu itu menatapnya dengan penuh permohonan membuatnya tertawa pelan lalu tangan itu terangkat untuk menghapus jejak pelu yang membasahi dahi istrinya itu.

"But we are at the school, Baby." Chenle menekuk wajahnya, sepertinya Jisung sedang mempermainkan dirinya

Kesal mengetahui hal itu membuat Chenle menarik tekuk Jisung lalu mencium bibir namja tiang itu secara amatir, ia bukanlah good kisser seperti namja tampan ini. Jisung awalnya terkejut dengan serangan tiba-tiba dari Chenle namun ia langsung tersenyum merasakan betapa kakunya namja itu menciumi bibirnya.

Jisung melepaskan ciuman itu secara paksa yang hendak mendapatkan protes dari Chenle, "Relax baby, i will give what you want," lirih Jisung yang langsung menaikkan tubuh itu ke atas meja.

Tangan kekar itu bergerak melepaskan celana sekolah milik Chenle hingga kini istrinya itu telah naked tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh putih itu sedangkan dirinya kini telah meletakkan kedua tangannya di kedua sisi tubuh istrinya yang terduduk di atas meja dengan wajah yang memerah.

Jisung merendakan tubuhnya hingga kini sejajar dengan wajah Chenle, mata itu menatap kedalam mata yang sudah di penuhi kabut nafsu.

"Kali ini aku tidak akan berhenti sekalipun kau memohon." Jisung langsung melahap bibir itu dengan tangan yang turun menuju inti tubuh Chenle.

"Shh Jisunghh," lenguh Chenle saat merasakan sebuah benda ramping masuk menerobos lubangnya yang masih agak kering.

"Relax baby, ini baru jariku belum milikku," bisiknya dengan sebuah jari yang sudah bergerak di dalam sana dan juga bibir yang sibuk menghisap puting yang mencuat di hadapannya serta tangan yang memelintir satunya.

Kepala Chenle makin di buat pening kala satu tangan Jisung mengocok penis dengan tempo yang sangat cepat.

"Ah ahh Jisunghh waithh jihh." Nafas itu memburu di ikuti dengan sperma yang keluar mengenai perutnya dan juga seragam sekolah Jisung.

Chenle meraup oksigen dengan bruntal kepalanya mendongak ke atas jari-jari kaki yang memutih akibat ia tekuk dan tubuh yang bergetar hebat.

Jisung melepaskan tangannya dari penis dan lubang Chenle lalu menegakkan tubuhnya untuk melihat istrinya yang sedang sibuk mengatur nafasnya dengan tubuh yang bergetar dan kedua mata yang tertutup erat.

Future 2 [Jichen]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon