38. Ronyyyyy

7.7K 621 70
                                    

Salma bergulung di atas kasur karena rasa nyeri di perutnya.

"Dateng bulan anjing!" umpat Salma sembari memukul bantal di sampingnya.

Hari pertama datang bulan memang rasanya nikmat. Tubuh terasa remuk dan perut bagian bawah seperti diremas-remas.

Mangtafflah pokoknya.

"Maaa," panggil Salma sebelum akhirnya sedetik kemudian tersadar bahwa kedua orang tuanya sudah pergi sejak pagi tadi untuk berkunjung ke rumah saudara-saudara yang ada di Jakarta.

Salma berdecak ketika sadar di kamar hotel itu hanya ada dirinya seorang.

Ponselnya tiba-tiba bergetar dan nama Rony terpampang di layar.

"Bareng ga?" tanya Rony ketika panggilan baru tersambung.

Salma memejamkan matanya menahan sakit. "Jarak lu ama kampus cuma sepuluh menit, jarak gua ke sana sejam. Bareng gimana maksud lu?"

"Ya kaga ngapa-ngapa gue jemput lu dulu. Mobil lu gue bawa ke sini kalo lu lupa."

"Dibalikin ke sini juga gua kaga bisa nyetir."

"Yaudah otw."

"Ngojek aja gua," ujar Salma sedikit mendesis karena tingkat nyeri di perutnya mendadak naik turun.

"Napa tuh?"

"Come moon."

"Bisa dateng bulan juga lu, Bang."

"Ya lu pikir anjing."

"Eh jangan salah, anjing juga ada yang dateng bulan."

"Bacot. Gue matiin," ujar Salma sambil lalu mematikan sambungan itu.

Dia kembali berguling-guling di atas kesurnya sampai rasa nyeri itu sedikit memudar, barulah Salma bangkit dan pergi bebersih.

Setelahnya dia langsung duduk di kasur lagi dan berdandan.

"Sal, entar ngopi kuy," ajak seseorang.

Salma melirik ponselnya yang menampilkan nama Diman pada layarnya.

"Ga dulu, Dim. Gue dilepan. Ini aja rapat gue paksa-paksa."

"Gue izinin Rony ya. Lu istirahat aja di sana."

"Haha. Asal lu tahu aja dia malah maksa jemput gue meskipun tahu gue lagi begini."

Fitnah Sal, Rony kaga begitu tadi.

"Beneran ngga berperikemanusiaan dia ya. Udah nggak usah nurut, Sal. Gue tahu hari pertama lu pasti sakit banget. Istirahat aja, entar gue rangkumin dah kesimpulan yang berkaitan ama lu."

"Thanks Dim, lu bae bener, tapi ga usah. Ini gue udah otw byee," ujar Salma sambil membereskan perlahan make up-nya karena melihat pesan Rony yang mengatakan bahwa lelaki itu sudah ada di bawah.

Setelah siap Salma turun ke bawah menuju mobilnya yang diparkir Rony depan lobi.

"Kura-kura," kata lelaki itu yang mengejek Salma lambat dengan bahasa yang diperhalus.

Salma hanya berdecak. Dia memakai sabuk, mencari PW alias posisi wenak dan setelahnya langsung memejamkan mata. "Bangunin saya kalo udah sampe ya, Mas," ujar Salma seolah Rony sopir taksi online.

Mangtafff.

"Iyah. Sampe akherat ya mba," timpal Rony yang membuat Salma melotot.

"Mulut bangkai," ujar Salma sembari menggeplak mulut lelaki yang duduk di kursi kemudi itu.

Kalo Suka Bilang! [END]Where stories live. Discover now