Chapter 3

4.9K 354 20
                                    

Sudah beberapa jam yang lalu semenjak Hinata memutuskan untuk meninggalkan desa secara diam-diam. Tidak ada satupun orang yang mengetahui tentang kepergiannya saat Hinata memilih untuk menyembunyikan tentang hal itu, mungkin hanya segelintir orang yang mengetahui hal ini dan itu adalah klan Hyuga yang memang memilih menutup mulut serta Kakashi dan juga Shikamaru.

Bahkan Hinata memilih untuk tidak mengatakan tentang kepergiannya kali ini kepada kedua rekan satu timnya itu dan juga kepada Kurenai sang sensei.

Bukan maksud Hinata ingin menyembunyikan tentang kepergiannya hanya saja Hinata tidak ingin membuat lebih banyak masalah. Hinata tau setelah berita penolakannya yang tersebar ke seluruh desa dua rekannya itu terus mencoba menemuinya walaupun terus Hinata tolak.

Dan kemungkinan besar jika keduanya mengetahui tentang kepergiannya maka Hinata bisa memastikan jika keduanya akan mengamuk dihadapan Naruto dan juga Sakura.

Dan tentu saja Hinata tidak menginginkan hal itu terjadi. Sudah cukup ia yang dipandang begitu menyedihkan oleh seluruh warga desa karena perasaannya yang tertolak dan Hinata tidak ingin kepergiannya kali ini menyebabkan keributan karena sang sahabat yang tidak terima.

Lagipula kepergiannya kali ini adalah keinginan Hinata jadi tidak ada siapapun yang patut disalahkan disini.

Hinata terus melompati dahan dan tiap dahan pohon. Jarak keberadaannya dengan desa Konoha sudah sangat jauh bahkan bisa dikatakan beberapa jam lagi Hinata hampir sampai diperbatasan antara Konoha dan juga Suna.

Waktu hampir menunjukkan sore hari dan itu artinya malam hampir saja menjelang dan Hinata perlu segera mencari desa terdekat untuk menyewa sebuah penginapan.

Jujur saja saat ini Hinata tidak memiliki kemana arah tujuan, ia hanya akan pergi kemana kakinya melangkah. Jadi bisa dikatakan saat ini Hinata adalah seorang musafir yang sedang patah hati.

Bukan dikatakan lagi tapi memang kenyataannya seperti itu.

Menghela nafas pelan Hinata mencoba untuk tidak terlalu memikirkan hal yang kembali membuka luka di hatinya saat ia mencoba fokus dengan dahan pohon didepannya. Kakinya melompat dengan gerakan indah hingga saat pendengarannya menangkap suara kunai yang melengking tidak jauh dari tempatnya Hinata segera berhenti melompat mempertajamkan pendengarannya. Mengaktifkan byakungan miliknya Hinata sedikit tersentak saat melihat sekelompok ninja yang sedang bertarung dengan seseorang.

Tunggu dulu, seseorang? Hinata menajamkan penglihatannya dan ia tidak salah melihat jika para ninja itu sedang bertarung dengan satu sosok. Sosok itu terlihat seperti sosok yang amat ia kenali. Itu terlihat seperti,

Uchiha Sasuke?

Hinata sedikit tertegun, ingin ia melangkahkan kakinya untuk berjalan menjauh dan menghindari pertarungan yang terlihat didepan matanya namun melihat bagaimana sosok itu yang bertarung seorang diri melawan sekelompok ninja itu membuat Hinata tanpa bisa menahan dirinya mulai melangkah mendekati area pertarungan.

Katakan saja Hinata gila karena dasarnya ia memang sudah gila dengan masuk kedalam pertempuran yang tidak berhubungan sama sekali dengannya namun salahkan saja jiwa sok pahlawannya yang tiba-tiba muncul begitu saja.

Hinata melompati dahan pohon dengan gerakan cepat dan saat ia sampai di arena pertempuran Hinata segera mendarat tepat disebelah pria bersurai hitam itu.

Passionate Nightmare Where stories live. Discover now