03 || Beraktifitas Seperti Biasa

16 6 3
                                    

Akibat terbangun itu dokter Arya pun sampai tidak bisa tertidur lagi sampai menjelang subuh. Ia bahkan membuat kopi untuk menemani malam itu.

Arya beranjak ke dapur memanaskan air sampai mendidih lalu membuka bungkus kopi favoritnya.

Dan ia kembali ke kamarnya.
Di kamar ia hanya membuka laptopnya sambil duduk dan menikmati secangkir kopi.

Ia men-scrolling web di laptopnya tentang berbagai penyakit, bagaimana pencegahannya dan beserta obat-obatannya.

Sampai menjelang subuh mamahnya mengetuk pintu kamarnya karena mamahnya tidak tahu bahwa anaknya bergadang.

"Yaa, bangun udah mau subuh, salat subuh dulu," sahut mamahnya dari luar kamar.

"Iya mah, Arya sudah bangun kok," sahut Arya dari dalam kamarnya

Ia pun membuka pintu kamarnya dan beranjak dari kasurnya untuk mengambil wudhu.

*******

Selesai salat subuh Arya berniat berolahraga sejenak dengan berlari santai mengelilingi kompleks rumahnya

"Olahraga dulu deh, biar sehat" gumamnya.

Ia mengambil sepatu olahraganya dan memulai untuk berlari santai.

Setelah hampir kurang lebih 30 menit Arya berolahraga jogging, ia pun kembali ke dalam rumahnya dan bersiap untuk mandi.

"Mandi sana Ya," perintah mamahnya untuk meminta Arya agar segera mandi.

"Iya mah ini mau mandi kok, handuknya di mana, Mah?"

"Itu handukmu mamah taruh di balik pintu" sahut mamahnya yang tengah menyiapkan sarapan yang dibuatkan oleh mbok Iyem

****

Arya memakai kemeja putih dengan celana bahan hitamnya dan ditambah dengan sepatu pantofelnya.
Tak lupa dokter Arya pun menambahkan dasi untuk perlengkap outfitnya.

"Mas Arya, monggo sarapan dulu, sudah ditunggu oleh ibuk di ruang makan," sahut mbok Iyem kepada Arya yang masih siap-siap di kamarnya.

"Iya mbok, aku segera ke bawah" sahut Arya.

Mbok Iyem pun pergi dari kamar Arya dan kembali ke dapur.

Tak lama Arya menyusul keruang makan untuk bersarapan dengan mamahnya.

"Sini makan dulu nanti kamu sakit kalau telat sarapan," ajak mamahnya kepada anak laki-lakinya itu.

"Iya mahh," sahut dokter Arya mengiyakan ajakan mamahnya

Arya mengamati satu-satu makanan yang sudah berada di atas meja.

"Nih sudah mamah ambilkan nasimu di piring," sahut mamahnya sambil menyodorkan piring berisi nasi beserta lauk kesukaan Arya.

Pagi itu mereka sarapan bersama, dan dokter Arya melupakan sejenak masalahnya itu.

Tak lama setelah sarapan dokter Arya mencuci tangan lalu kembali ke ruang makan,

"Mah jas putih aku mana?" tanya Arya menanyakan jas dokternya.

"Itu tadi mamah lipet Deket bantalmu" sahut mamahnya sambil menunjukkan jasnya itu.

"Ada gakk? Kalau tidak ada nanti mamah tanya ke mbok Iyem, takutnya dibenahi," tanya mamahnya lagi.

"Ada mah" sahut Arya sambil memakai jasnya itu.

Ia pun bersiap untuk ke berangkat kerja ke rumah sakit.

Arya keluar kamarnya kembali menemui mamahnya

"Arya berangkat ya mah, Assalamualaikum," sahut Arya sambil pamit dan mencium tangan mamahnya.

"Iya hati-hati ya jangan ngebut bawa mobilnya, walaikumsalam" sahut mamahnya.

Arya memasuki kedalam mobilnya yang terparkir di garasi rumahnya dan segera berangkat ke rumah sakit.

****

Arya memasuki ruang dokter untuk melakukan absensi.
Di sana sudah ada dokter Rita seorang dokter spesialis kandungan yang tengah duduk di sofa.

"Selamat pagi," sapa dokter Arya memasuki ruang dokter.

"Pagi," sahut dokter Rita.

"Eh Arya, tumben Dateng pagi ga telat lagi nih" Kaget dokter Rita karena ia tahu, dokter Arya sering telat datang.

"Hehe iya nih Dok, saya ada rapat soalnya nanti jam 10 jadi sengaja saya datang pagi untuk mempercepat menangani pasien saya di ruang umum," sahut dokter Arya.

"Ohh ya bagus deh, semangat Ar" sahut dokter Rita sembari memberinya semangat.

Tak lama masuk dokter angga yang juga baru sampai di rumah sakit itu.

"Selamat pagi semua, wih udah berduaan aja nih dokter Arya dan dokter Rita," sapa dokter Angga yang baru sampai di ruang dokter.

"Wih dokter Angga senior kita baru dateng" ledek dokter Arya.

"Parah dah pokoknya, baru jam segini jalanan udah macet aja, untung aja ga telat" sahut dokter Angga sembari mengeluh macetnya jalanan di ibukota.

"Iya biasalah dok, saya aja sengaja datang pagi menghindari macet," sahut dokter Rita membalas topik pembicaraannya.

"Arr, gimana poli umum nanti siang, pas kamu rapat, siapa yang gantiin?" tanya dokter Angga.

"Dokter Rani Dok, kebetulan hari ini dia masuk pagi juga bersama saya, dia di poli umum 1 jadi pas saya rapat jam 10 dia yang meng-handle semuanya" jelas dokter Arya.

Kemudian Arya keluar dari ruang dokter.

Jam menunjukan pukul 8
Ia pun memulai pemeriksaan seperti biasa yang dimulai dari pasien dengan urutan nomor 1, dibantu cek darah oleh petugas cek darah mbak Lola

*****
713 kata

Antara Cinta & Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang