7 || pencegatan 2 preman

14 3 0
                                    

Malam itu suasana di sekitar komplek perumahannya sangat sepi, dan sunyi bahkan tidak terdengar suara-suara hewan malam hanya ada suara kendaraan-kendaraan yang sesekali melintas.

Arya sengaja sudah rapih untuk sekedar nongkrong di kafe sendiri.

Ia keluar membawa mobilnya dan berjalan menuju sebuah kafe untuk sekedar mengopi

"Mbak saya pesen kopi capuccino dan roti bakar yaa" pesan Arya kepada pelayan kafe.

Pelayan tersebut menuliskan kembali pesanannya agar tidak terjadi kesalahan.

"Baik pak silakan ditunggu," sahut pelayan itu sambil menyuruh Arya untuk menunggu pesanannya.

Tak lama sekitar lima menit kemudian pesanannya sampai.

"Silahkan pak pesanannya, selamat dinikmati" sahut pelayan yang membawakan pesanan Arya.

"Makasih" sahut Arya kepada pelayan itu.

Arya pun menikmati roti bakarnya dengan secangkir kopi yang ia pesan sambil memainkan game di ponselnya.

Tak lama ia mendapat telfon dari mamahnya. Ia menggeser tombol hijaunya.

"Arr, lagi di mana? Udah makan belum?" tanya mamahnya melalui telfon.

"Udah mah, Arya sekarang lagi di luar," sahut Arya.

"Besok mamah pulang" sahut mamahnya.

"Iya mah," sahut Arya.

"Yasudah jangan balik malam-malam yah, trus pas balik jangan lupa kunci rumahnya langsung tidur" pesan mamahnya.

"Iya mah" sahut Arya dan langsung mematikan ponselnya.

Ia pun melanjutkan bermain gamenya.

Kafe itu sangat ramai dikunjungi muda/mudi yang pacaran atau sekedar refreshing seperti dirinya tapi tetap saja Arya tetap duduk sendiri dan ia tidak mau ada orang lain didekatnya.

Kemudian sekitar 30 menit kemudian Arya keluar dari kafe itu dan memutuskan untuk keliling memakai mobilnya.

Ia pun keluar kafe dan memasuki mobil yang sudah terparkir di parkiran halaman kafe itu.

Kemudian ia jalan kan.

Ia berkeliling kota Jakarta di malam hari.

"Kalau malam gini sunyi banget yah ga macet" batinnya dalam hati.

Ia menyetir mobilnya tanpa hambatan lalu lintas.

Tiba tiba di pertengahan jalan arah perkomplek-an Arya melihat seorang perempuan yang tengah dijegat 2 orang laki-laki yang mengarahkan pisau ke arahnya.

Arya pun langsung memberhentikan mobilnya tepat di depan berdirinya orang tersebut.

Arya pun keluar dari mobilnya.

"Heii berhenti kalian!!" seru Arya kepada ke 2 orang itu.

"Siapa lu, mau ikut campur urusan gua?" sahut preman itu.

"Gimana nih bos?" sahut preman satunya lagi yang memegang pisau.

"Udah tusuk dia" sahut preman itu yang ternyata ia adalah bos premannya.

Saat preman itu hendak menusuk arah perut Arya, Arya pun mengeles dan menendang lengan yang memegang pisau itu hingga pisaunya terlempar. Kemudian Arya menendang arah perut si preman hingga ia terkapar lalu Arya menginjak leher preman itu hingga orang itu hampir kesulitan untuk bernafas.

"Ampun bang ampun" sahut preman itu.

Disaat Arya menginjak preman itu.

Bos preman menyerang Arya dari belakang. Namun, Arya lagi-lagi berputar badan dan menendang bos preman itu sampai terantuk tembok.
Dan Arya melepaskan injakan kakinya pada leher preman ini.
Kemudian dia menendang bos preman dibagian kepalanya dengan brutal tanpa ampun, di saat bos preman akan bangkit bangun, Arya memegang kerah baju si preman dan menonjok perutnya lalu Arya mengambil pisau yang terlempar tadi.

Antara Cinta & Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang