11 ||

9 2 0
                                    

Setelah selesai berganti pakaian, Arya pun keluar dan kembali ke lantai bawah untuk bukber bareng rekan-rekannya.

Di bawah sudah banyak rekan rekan angkatan alumninya yang duduk di lantai beralaskan tikar. 

Dan ada beberapa yang tengah merapikan makanan yang mereka bawa dari luar, bahkan ada juga rekannya di luar yang bawa air Aqua 3  kardus dan 1 dus teh pucuk untuk melepaskan dahaga selesai atau sebelum makan.

Baru saja turun ke bawah Arya langsung dihampiri oleh Nita, sang ketua kelas sekaligus sahabatnya di SMA pelita jaya.

"Hallo Arya, masih kenal gue gak nih?" tanya Nita menjegat jalan Arya.

"Eh Nit apa kabar, dateng juga lu akhirnya ke reuni ini" sahut Arya dengan mata terbelalak kaget.

"Iye dong gue pasti Dateng, waktu itu gue udah dikabarin sama Alman, oh iya gue sekalian mau ngenalin lu sama suami gue yang juga dokter, yang waktu gue bilang" sahut Nita.

"Oh iya, buset udah nikah duluan Bae lu, maaf yaa waktu itu gue ga sempet dateng soalnya gue masih koas waktu itu," sahut Arya sambil menggarukkan kepalanya yang tak gatal.

"Iya santai aja, mas sini mass" sahut Nita sambil memanggilkan suaminya yang tengah duduk di pojok.

Tak lama berdiri lah seorang cowok berkacamata, berbaju kaus putih dengan celana bahan berwarna coklat dan berjaket canva berwarna hitam.

"Yaa, kenalin ini suami gue mas Angga dia dokter juga di rumah sakit Deket sini," sahut Nita.

"Oh iya mas, ini Arya, temen aku yang waktu aku ceritain pas kita pacaran dulu" sahut Nita sambil tersenyum kepada suaminya.

Arya mengulurkan tangannya dan digapai oleh lengan lelaki itu.

"Arya" Arya memperkenalkan dirinya.

"Udah kenal kali, alah ga kenal gue lu?" sahut lelaki itu dan membuka kacamatanya.

Yaps dan ternyata itu dokter angga sahabatnya sendiri di rumah sakit Medika Pratama.

"Bangke, gue kira siapa" sahut Arya sambil kaget kepada dokter Angga.

"Lhoo mas, udah kenal sama dokter Arya ini?" tanya Nita.

"Dekk, asal kamu tau ya, dokter Arya ini mah cs mas di rumah sakit, dia dokter umum, yang aku cerita semalam, dia dokter termuda di rumah sakit Medika" jelas Angga.

"Walah bisa begitu, kayak di sinetron aja hahaha" Nita memukul Angga sambil tertawa.

"Nit, asal lu tau ya, nih dokter angga dokter teladan di rumah sakit, bahkan dia udah datang jam dua malam meski dia shift 1 yang masuk pukul 07.30, gatau sih antara rajin apa kerajinan," ledek dokter Arya

"Ahh bisa aja lu" sahut dokter Angga.

"Gue sebenernya pas tadi Nita ngobrol sama lu, gue kaget ternyata Arya yang sering Nita omongin teman sekelasnya itu ternyata lu" sahut dokter Angga.

"Iya, Ngga. Gue dulu sekelas, nih Nita waktu jadi ketua kelas beuuh galak banget dah, sampe waktu itu gue mau bolos cabut dari kelas diudak udak (dikejar-kejar) pake sapu" ledek Arya.

"Boong mas, aku mah baik, lagian nih anak 1 keradaan udah tau mapel guru killer malah mau cabut" sahut Nita sambil tertawa mengingat kenangan di kelasnya bersama Arya.

"Haha Nita emang galak yaa, gue aja di rumah jadi suami suami takut istri, punya istri berasa punya ibu tiri" ledek dokter Angga.

"Mass ihhh, bodo ah nanti malem aku ngambek!" sahut Nita belaga mengambekk dengan candaan suaminya itu.

"Ih mas bercanda sayang, istri mass kan cantik murah hati dan rajin senyum" Angga merayu istrinya.

"Cieelahh buchin bener nih suami istri, bisa kali gausah pamer kebucinan di depan gue" sahut Arya kepada mereka berdua.

"Hahahaha" sahut dokter angga dan istrinya tertawa berbarengan.

"Upss, masa Arya iri tuu" ledek Nita.

"Iya dek, makanya Yaa nikah, nanti kita berdua dateng" sahut Angga meledek Arya.

"Gak!! Kalian gakan gue undang" sahut Arya.

"Biarin aja tar gue jodohin lu yaa sama dokter Rita" sahut Angga.

Arya tertawa menanggapinya.

"Dokter Angga, Nita, ayo kita sambil duduk, sebentar lagi buka" seru Arya setelah mereka puas bercanda.

"Rumah lu besar juga Yaa," tanya dokter Angga mulai serius.

"Iya Alhamdulillah, tapi lebih besaran rumah lu Ngga, ada ruangan gym-nya," sahut Arya merendah.

"Oh iya ngomong-ngomong papah lu kemana, masih ada kan papah lu?" tanya Angga

"Masih, papah gue berlayar, karena kan papah gue pelayaran, dia masih berlayar dan jadwal pulang habis lebaran sepuluh hari" sahut Arya sambil bercerita.

"Ohh Alhamdulillah berarti papah lu masih diberikan kesehatan tetap bisa kerja, lu harus contohin papah lu, punya semangat kerja yang tinggi" sahut Angga sambil memotivasi Arya.

"Iya Ngga," sahut Arya

Tiba tiba mamahnya memanggil Arya

"Yaa, tolong sebentar bantu mamah ke dapur" sahut mamahnya memanggil.

"Sebentar ya Ngga, gue ke dapur dulu" sahut Arya.

"Iya"sahut Angga

Arya pun berjalan ke arah dapur, sesampainya di dapur, Arya disuruh mamahnya untuk bantu membawakan agar-agar cokelat ke tempat tengah hidangan yang ada di karpet tikar itu.

Arya pun membawakan 2 piring agar agar cokelat ke tengah tengah yang berisi makanan.

Hampir dikit lagi waktu berbuka sekitar 8 menit lagi waktu akan berbuka

Semua orang sibuk menuang es sirup digelas masing masing untuk diminum pembatalan puasa (waktu berbuka).

*******

Sebentar lagi pukul 17.58 waktu berbuka kurang dari lima terdengar azan dari masjid sekitar kompleks tersebut.

"Alhamdulillahhirobill Alamin" sahut semuanya serempak.

"Oke teman teman sebelum berbuka puasa, alangkah baiknya kita membaca doa berbuka puasa dulu ya" sahut Alman selaku ketua acara, memimpin doa berbuka melalui speaker.

Doa pun dimulai dipimpin oleh Alman. Dan semuanya mengikuti serempak. 

"Aamiin" sahut semua yang hadir setelah pembacaan doa selesai. 

"Ayo silahkan semua dihidangkan yahh" sahut dokter Arya mempersilahkan kepada semuanya.

****

Antara Cinta & Rahasia Donde viven las historias. Descúbrelo ahora