P R O L O G

50 2 0
                                    

Jakarta, November 2018.

~dimana sebuah pertemuan yang menakdirkan kita untuk bersama.

•••

"Sayang, jangan main jauh-jauh, ya?" teriak Inara.

Gadis kecil dengan rambut dikepang dua itu mengangguk. "Baik, Ma. Aku mau main di taman."

Inara mengangguk, mengizinkan anaknya untuk pergi bermain. Sambil menunggu kedatangan orang spesial. Wanita itu duduk santai sambil membaca buku.

"Inara?"

Inara menoleh, tersenyum-bangkit dari duduknya. Wanita itu langsung memeluk tubuh sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu.

"Shakira, bagaimana kabar kamu?" tanya Inara.

Sambil melepaskan pelukannya, Shakira tersenyum. "Aku baik."

Inara lalu mengalihkan pandangannya pada sosok laki-laki tampan yang berdiri di belakang Shakira, laki-laki yang memiliki mata seperti Shakira. "Dia....."

"Ouh..." Shakira memperkenalkan putranya. "Dia Kaivan, anak aku," ujar Shakira memperkenalkan.

Kaivan tersenyum sambil mencium punggung tangan Inara. "Halo Tante."

Inara tersenyum. "Kamu tumbuh menjadi anak yang tampan dan gagah. Terakhir tante lihat saat kamu berusia tujuh tahun. Saat itu kamu masih imut dengan tubuh gempal mu," ujar Inara mengingat kejadian lampau. Siapa sangka bocah bertubuh gempal yang suka makan cokelat itu akan tumbuh menjadi laki-laki tampan dan mempesona seperti ini.

Shakira tertawa setelah mendengar ucapan Inara. "Aku juga gak nyangka, Ra. Aku bahkan mengira kalau dia bukan Kaivan anak aku yang dulu..." Shakira menatap putranya. "Sekarang dia tumbuh menjadi anak baik," ujarnya sambil mengusap lengan anaknya dengan penuh kasih sayang.

"Ouh iya, putri kecil kamu mana, Ra?" tanya Shakira.

Inara juga tidak tau kenapa anaknya pergi, tadi izin ingin bermain di taman. "Tadi dia izin main--"

Tiba-tiba kegaduhan terdengar dari arah belakang, tepatnya arah kolam renang hingga membuat Shakira, Inara dan Kaivan penasaran.

"Tolong ada yang tenggelam...!!!" teriak seseorang.

Inara yang mulai cemas bergegas berlari menuju kolam renang yang sudah dikerubungi oleh beberapa orang. Terlihat seseorang tengah terbaring lemah di sisi kolam renang.

"Permisi-- IZORA..!!!" betapa paniknya Inara saat melihat sang putri yang tergeletak begitu saja. Inara berlari lalu memangku kepala putrinya. "Ra, bangun sayang," mata Inara mulai berair saat melihat tidak adanya tanda-tanda dari Zora. Inara terus mengusap telapak tangan Izora begitupun dengan Shakira, wanita itu mengusap kaki Izora.

"Izora bangun," Inara terus menangis sambil menepuk-nepuk pipi Izora. "Sayang, bangun jangan buat Mama takut.."

Kaivan berjalan memecah kerumunan dan menyuruh Inara untuk menidurkan Izora. "Biar Kaivan coba melakukan CPR, Tante."

Inara hanya bisa mengangguk.

Kaivan mulai melakukan CPR, dengan menekan-nekan dada Izora. Kaivan lakukan berulang kali. Kaivan menghela nafas, ia menatap Izora yang belum juga sadar. Dengan sedikit ragu, Kaivan mendekatkan bibirnya dengan bibir mungil Izora. Memberikan gadis itu nafas buatan.

KAIZORAWhere stories live. Discover now