FS(8)

2.8K 146 1
                                    


Btw, baca chapter ini sambil dengerin lagu, 'kembali pulang yahh biar makin kerasa suasana rileks nya wkkwkw


VOTE NGAB, MAGER AMAT JARI LU!!

***



Valea kini tengah melamun di bawah sinar bulan yang terang namun sangatlah indah, kakinya ia celupkan ke dalam kolam air yang dingin itu, valea tadinya selepas keluar dari ruangan kerja papanya ia malah di buat tersesat lagi dan lagi

Dan saat tersesat valea di bawa menuju tempat ini, kolam indah memberi kesan menenangkan bagi valea, valea pun memutuskan untuk duduk dan sekedar merileks kan pikirannya yang udah kemana-mana

Valea juga sebenarnya sudah lelah dengan perdebatan batinnya yang tak kunjung mengeluarkan ia dari masalah ini

"Mau pulanggg.. " valea berucap lirih diakhiri helaan nafas putus asa

Padahal belum 24 jam valea disini, tapi rasa lelah mengahadapi dunia antah berantah ini membuatnya frustasi, meski ia tau, mengeluh takkan mengubah keadaan

Contohnya ia sekarang ini, sedari tadi mengeluh, merengek, nangis, marah, sebegitu nya pun ia takkan mengubah kenyataan bahwa ia telah tercampak kedunia yang ia tidak tau sama sekali

Padahal awalnya valea tidak memusingkan akan kejadian yang menimpanya ini, karna ia sudah berpikir untuk bodoamat dan menjalani kehidupan nya seperti biasa

Tapi liat sekarang, lain yang ia bicarakan beberapa jam lalu, lain pula yang ia sampaikan sekarang ini

Padahal awalnya ia sudah memantapkan niatnya untuk tidak memusingkan hal ini, tapi yang terjadi sekarang sebaliknya

"Oke sekarang berhenti buat ngeluh va, lu harus nyari solusi okee ayok semangat!! "

Valea berujar menyemangati batinnya yang sudah tertekan, ia melamun beberapa detik melihat pantulan cahaya di atas permukaan kolam

"Aishhhhhh shiballl!!! " kan, baru saja di bilang untuk tidak mengeluh tadinya

Valea kesal, ia mengacak-ngacak kakinya di kolam tersebut menimbulkan gelombang lumayan besar dari gerakan valea tadi

Byurr
Byurr
Byurr

Valea terus-terusan mengacak-ngacak kakinya pada kolam itu melampiaskan perasaan nya

Setelah merasa puas merusak air kolam yang tadinya tenang kini malah bergerak acak-acakan membuat valea memberhentikan aksinya itu

Ia sedikit merasakan pegal pada kakinya, "huffttt... " helaan nafas valea untuk kesekian kalinya

Valea mengadahkan kepalanya ke atas saat merasakan sedikit gerimis air yang memerciknya

"Hujan kah?... " valea merasa bingung, padahal tadi cahaya rembulan terang-terang aja kok sekarang udah mendung gitu mana udah gerimis pertanda bakalan turun hujan lagi

Valea menaikkan kakinya kepermukaan, ia bangkit dari acara duduknya tadi, valea berjalan menuju pintu yang menghubungkan ia kembali masuk kedalam rumah mewah itu, tapi sebelum itu valea menoleh ke belakang menatap tanpa arti tetesan gerimis hujan

Dan pada akhirnya valea beranjak pergi tanpa menyadari sedari awal ada yang memperhatikan nya dengan sorot yang sulit di artikan

***

Valea kini berada di dapur untuk mengambil cemilan yang bisa ia makan di kamarnya nanti, untuk masalah valea yang tak ingat letak kamarnya tadi sudah terpecahkan karna valea sudah mengingat letak kamar nya yang amat membagongkan dari salah satu maid yang ada di dapur tadinya

Kambali lagi kepada valea yang tengah mengambil beberapa cemilan yang menurut nya enak, lalu mengambil satu kaleng soda sebagai minumannya

Setelahnya valea kembali menutup kulkas tersebut lalu beranjak menuju tangga yang akan menghubungkan ia ke lantai dua

Kenapa tidak memakai lift? Okee valea terlalu kolot untuk hal itu jadi ia memilih menaiki tangga saja

Namun di tangga akhir menuju lantai dua ia tak sengaja berpapasan dengan seorang pemuda yang sudah rapi dengan pakaiannya, entahlah valea tidak tau harus bagaimana, jadinya ia hanya tersenyum menyapa sambil menatap pemuda itu lalu bergegas pergi menuju kamarnya

Sementara si pemuda tadi menatap aneh valea, tapi ia memilih acuh dan memilih langsung turun ke bawah

Sementara valea yang sudah merasa si pemuda yang sempat berpapasan dengan nya tadi sudah turun kebawah menghela nafasnya lega

"Huffftt... Njirr sumpah gw gak kenal tu cowok jadi gw senyumin aja biar gak dikira sombong " ujar valea merasa tindakannya sudah benar tadinya

"Au ah.. Ohh iya, tadi kata bibi belok kanan kan? Nah iya belok sini" valea berjalan mengikuti arah belokan lorong itu

Tadi bibinya sudah memberi tahu valea mengenai letak kamarnya meski awalnya si bibi agak bingung gitu tapi yasudah lah, untung bibi itu mau ngasih tau tanpa banyak nanya kenapa si valea lupa gitu ama kamarnya, pikir valea

Setelah beberapa menit berjalan akhirnya valea menemukan kamarnya, langsung saja ia masuk dan mengunci kamar tersebut, lalu ia berjalan ke arah balkon kamarnya, ia melihat suasana luar balkon yang memperlihatkan hujan yang deras

Valea menatap itu tenang, namun baru beberapa detik tiba-tiba ia tersentak kaget

"Anjirr gw kan harus nyari tau tentang ini tubuh!" valea baru ingat, tadi saat ia berenang di kolam ia sempat memikirkan bagaimana caranya ia agar bisa mengetahui tempat ini, dan salah satu rencana nya yang pertama ia harus tahu tentang tbuh yang di tempatnya ini

Valea langsung saja berpencar arah membuka satu persatu laci meja, laci lemari, membongkar beberapa berkas, lalu berjalan ke meja belajar, melihat beberapa buku yang tersusun rapi

Lalu matanya melotot melihat benda persegi panjang yang sebenarnya sedari tadi ia cari, "Busettt! akhirnyaaa gw dapet "

Valea bersorak senang, ia mendudukkan bokongnya yang sudah pegal dari tadi, lalu menyalakan benda persegi tersebut, lalu membuka lockscreen dari benda itu

"Njirrr malah ada sandi gob-ehh ke bukak anjir ke bukak!!! " valea makin bersorak gembira, ternyata benda tersebut bukan hanya terdapat sandi, namun juga terdapat pendeteksi wajah jadi secara otomatis layar yang terkunci itu langsung terbuka saat di perlihatkan wajah dari valea, ralat, pemilik tubuh ini

Langsung saja jemari-jemari valea berselancar mencari beberapa informasi yang harus ia ketahui, "emm... bentar, ini keluarga ada marganya gak sih?–

Ohh iya ada, di buku tadi, mana sih..? " valea mengambil salah satu buku yang ada di meja tersebut, lalu membacanya

"Archyla Vresha Greyson.." valea membaca nama tersebut dengan gumaman namun masih terdengar jelas

Valea menegakkan wajahnya setelah membaca nama tersebut, ia sedikit mengingat-ngingat nama itu yang menurut nya sedikit terasa tak asing di ingatan nya, tak lama ia kembali membulatkan matanya

"Greyson?!.. "

***

AKHIRNYA UPDET LAGI HUHUHU

MAAF YA TELAT UPDATE MULU😭

TUGAS SKUL UDH KAYA BUKIT

DAHLAH VOTE WOY VOTE BIAR BERKAH

TBC

FIGLEG | Figuran SengklekWhere stories live. Discover now