FS(16)

2.3K 115 3
                                    

Sesampainya mereka di kantin, suara brisik yang memekakkan telinga cukup membuat chyla terganggu, namun bagi murid-murid disini suara itu sudah menjadi hal biasa, belum lagi dari beberapa siswi memekik saat melihat abang-abangnya ini yang tampan no debat! dan ada juga yang menatapnya penasaran, sinis, dan macam-macam tatapan lain

Tak peduli, chyla memilih menatap seisi kantin

Chyla sibuk melihat beberapa tempat untuk memesan makanan, chyla berdecak kagum melihat itu, tempat ini bisa di sebut dengan cafetaria, dimana para siswa siswi dapat mengambil sendiri, atau dilayani oleh konter dan membawa makanan sesuai nomor yang telah di sediakan, tapi ada juga stan makanan yang menggunakan metode antri, bayar baru makan, keren sih batin chyla

Akhirnya chyla di bawa untuk duduk di salah satu meja yang sudah terisi oleh beberapa cowok yang nampaknya teman-teman dari abang-abangnya itu, juga ada faizan yang langsung membuang mukanya saat menatap chyla, chyla pun hanya menggelengkan kepalanya melihat faizan, tanpa banyak bicara chyla pun langsung di duduk kan di salah satu kursi, dan mereka berempat pun mengisi kursi-kursi lain yang kosong yang berada tepat disamping chyla

"Widihhh, datang-datang bawa cewe, lu pada dapat dari mana nih cenis?" tanya gabriel berbinar saat melihat kedatangan dava dkk yang membawa seorang cewek

"Apa lu bilang? p*nis?! " celetuk karel sambil melotot, ia tepat di samping gabriel

Plakk!

"Anj! "

Gabriel mendelik, "Bokep mulu otak lu, udah itu budeg lagi, memang cocok lu keturunan manusia budeg"

Yang dipukul tadi pun masih mengusap kepala samping nya yang di tempeleng, "Paansih, orang gw dengernya itu! " saut karel ngegas

"Budeg, gw bilang cenis, cewek manis, goblok! " nampaknya Gabriel pun tak mau kalah, dan sedikit esmosi

Karel hanya menatap sinis gabriel, "Yaudah sih anjj, santai dong kek lagi pms aje" sungut nya kesal, ia memalingkan wajahnya dari gabriel sambil mengerucutkan bibirnya

"Perhatiin muka lu " suara tegas itu berasal dari seorang cowo yang baru datang dengan baju basket yang terlihat basah, ia datang sembari membawa sebotol aqua dingin

Karel memutar bola matanya malas saat melihat siapa pemuda itu, sementara cowo yang memakai kaos jersey itu langsung duduk di samping Karel dan langsung merangkul pemuda itu, tak lupa lengan kanannya tepat berada di leher karel seolah mengunci lehernya

"Arghhh bangsatt babi aiden anjeng lepasin! Lu bau keringat anjir, najisunn! " karel terlihat memberontak tak menerima

"Iya iya, gw tau kok gw wangi, mau dipeluk lagi yaaa" aiden semakin menyikut erat leher karel dengan badan yang condong seolah memeluknya mesra

"Tolong aiden, gw tau lu ditolak banyak cewek.. tapi jangan gini bro, gw masih normal" karel masih berusaha melepaskan lengan aiden dari lehernya

"Ututututu anak mami ini" bukannya merasa tersinggung aiden malah semakin menggoda karel

"Fairel! tolongin gw anjj, arghhh aiden babi lepasin!! " karel memberontak kasar, ia meminta tolong kepada kembarannya itu namun sama sekali tak di hiraukan oleh kembarannya yang hanya menatapnya sekilas

"Brisik! " sebuah seruan tegas langsung memberhentikan aksi aiden dan karel yang tengah bergelut itu, mereka sontak diam mendengar fairel menyeru merasa terganggu, apalagi tatapan datarnya itu menyorot mereka, shitt man!

"Lu pada sekali aja ga berantem bisa ga sihh? " gabriel bertanya kepada kedua orang itu yang tak lain adalah aiden dan karel, yang di tanya pun menggelengkan kepala mereka

"Gak bisa! " ucap mereka serempak, sontak mereka saling menatap satu sama lain, lalu memalingkan kepala nya kesembarang arah

Aiden yang membuang mukanya ke arah faeel di buat kaget ketika ada seorang gadis yang kini menopang dagunya menatap ke arah ia dan karel sambil senyam-senyum

"Oii zan! siape nih? " aiden bertanya kepada faizan, tak mungkin ia bertanya pada 3 orang kutub itu, yang ada ia di anggurin

Seolah mengerti akan tatapan Aiden yang menyiratkan kebingungan akan kedatangan gadis itu pun menjawab, "Ad–"

"Adik gw! " tiga buah seruan yang berasal dari ketiga cowo cukup mengagetkan Aiden, pasalnya 3 bersaudara ini agak aneh, dan? apa aiden tak salah dengar kan? adik?

"Adik? hah? sejak kapan lu pada punya adek cewek? bukannya si redley tuh adek kalian yang terakhir? " tanya Aiden bingung, ia kembali menatap ke arah chyla yang juga menatapnya sambil tersenyum

"Hehehe halo bang aiden, kenalin nama gw chyla, adek kandung bang faeel ama bang dava, bukan bungsu, tapi anak ketiga" jawab chyla, dan dengan modus ia mengulurkan tangannya ke arah Aiden seraya senyam senyoem

Aiden pun hendak membalas menjabat tangan gadis itu, namun tak jadi sebab di tatap tajam oleh faeel dava dan virkan

Aiden pun kikuk, ia mengkode chyla dengan mata menatap ke samping chyla, ia berharap chyla mengerti kenapa ia tak membalas uluran tangannya

Chyla yang emang dasarnya lemot pun mengerut bingung, ia pun berpikir mungkin aiden malu dengan nya, karna tak ingin tangannya di anggurin gitu aja, ia pun dengan cepat menarik tangan aiden dengan tubuh agak condong, lalu menjabatnya

"Salam kenal bang aiden" selesai chyla menjabat tangan aiden ia pun kembali ke posisi semula sambil tersenyum tanpa rasa bersalah, tidak tau saja ia bahwa sekarang aiden tengah di tatap tajam oleh 4 orang cowo yang kini mengeluarkan aura permusuhan padanya, bahkan faizan malah ikut-ikutan menatapnya tajam

"Chyla lu ga ada niatan ngajak kita orang kenalan gitu? " karel yang nampaknya tidak menyadari aura semakin pekat dari pawang-pawang chyla berucap dengan entengnya, aiden yang tengah di samping karel segera menyikut pergelangan tangan karel

"Apasih sat? " tanya karel karna bingung dengan pemuda itu

Aiden mengkode karel dengan dagunya ke arah samping chyla, karel pun mengikuti kode dari aiden, matanya seketika membola kaget, ia pun langsung membuang muka ke arah lain

"Mati gw!"

"Ohh iyaa lupa, halo bang karel, bang gabriel, bang..fairel? bang..? aduhh ga keliatan name tag nya" chyla membaca satu persatu name tag di baju mereka, tapi terhenti akibat salah seorang cowo yang agak jauh darinya, chyla pun menyipitkan matanya berusaha melihat name tag dari cowo itu yang asik dengan hp nya

Gabriel yang paham pun menghela nafasnya, "Halo juga chyla, nahh kenalin yang ga keliatan namanya itu Abrelian, lu bisa manggil dia lian, dia emang gitu, dingin.. " gabriel menjelaskan kepada chyla namun diakhir kata ia berucap tanpa bersuara, hanya melalui gestur mulut

Chyla yang tak paham gestur mulut dari gabriel mengerutkan keningnya, "Dia boti? " tanya chyla berbisik

***

Sungguh jauh perkataan mu itu nak☺

Dahlah, sampai ketemu di minggu depan

Note: Update 1 minggu 2 kali, kadang tidak menentu

Note: Update 1 minggu 2 kali, kadang tidak menentu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






FIGLEG | Figuran SengklekWhere stories live. Discover now