FS(13)

2.3K 111 5
                                    

Langit yang cerah memperlihatkan suasana indah, di sebuah ruangan cukup luas, vedran tengah berbicara kepada ferdi, teman dekat vedran yang menjabat sebagai kepala sekolah di CIHS (Calendria Internasional High School)

Vedran dan ferdi adalah teman baik saat SMA, bukan teman lagi namun sahabat karib, mereka adalah teman sebangku dulunya, bahkan mereka seperti saudara kembar yang tak bisa dipisahkan, namun dihari kelulusan sekolah, mereka akhirnya berpisah demi masa depan mereka sendiri

Beberapa tahun berlalu dimana mereka bertemu kembali saat makan siang tepatnya di cafe milik ferdi sendiri, ferdi yang memang sedang mengecek sekaligus melihat-lihat perkembangan cafe nya tak sengaja dipertemukan oleh sahabat karib lamanya itu

Tentunya dipertemuan mereka kali itu sangat berbeda, mereka sudah dengan kesuksesan mereka tersendiri juga sudah memiliki keluarga masing-masing, karna dulunya saat melanjutkan kuliah di Fakultas yang berbeda, entah karna kesibukan, ferdi dan vedran tidak pernah komunikasi lagi, mungkin sangking fokusnya mereka dengan impian mereka sendiri, sampai-sampai lupa bertukar kabar, tetapi saat di pertemukan oleh takdir, sahabat yang sudah mereka anggap saudara satu sama lain itu tentunya sangat senang, dari situlah komunikasi antara mereka perlahan membaik, mereka juga senang akhirnya mereka di pertemukan setelah apa yang mereka impikan tercapai

Vedran dengan impiannya yakni ingin memiliki perusahaan sendiri, sementara ferdi dengan impiannya yakni menjadi kepala sekolah dengan bisnis sampingan nya, yakni memiliki beberapa restoran dan cafe

"Archyla Vresha Greyson, X IPA 1" ferdi membaca berkas yang dipegangnya

Ferdi menurunkan sedikit kacamatanya dan melirik kearah vedran yang tengah menatapnya

"Apa? " tanya vedran

Ferdi yang mendengar hal itu mengehela nafasnya sejenak, "Archyla Vresha Greyson, X IPA 1" ujar Ferdi kembali menjelaskan

"Thanks" ucap vedran lalu langsung berbalik menuju luar ruangan, sementara Ferdi, ia menghela nafasnya menghadapi sikap vedran yang tidak pernah berubah dari dulu

"Nasib punya temen tembok, mau gw ajak bercanda orangnya cuek banget, mau heran tapi gak heran" batin Ferdi lelah, setelahnya ia kembali membalik-balikkan berkas yang tengah ia kerjakan

***

Chyla kini tengah menunggu didepan sebuah kelas, tadinya papanya langsung pergi ke kantor setelah keluar dari ruangan kepala sekolah, ia keluar dan langsung menyuruh faizan dan faeel untuk mengantarkan chyla ke kelasnya, setelahnya bergegas pergi menuju kantornya

"Chyla "

Sebuah suara berhasil mebuyarkan lamunan chyla, chyla yang merasa dipanggil menoleh ke kiri, "Iyaa kenapa bang? "

Faizan yang tak menyangka chyla meresponnya dengan baik, sedikit kaget, namun ia segera menetralkan wajahnya dan sedikit berdehem, "Nanti kami jemput " lanjut faizan

Namun chyla bingung dibuatnya, "Jemput kemana? " tanyanya bingung

"Kekantin bareng" bukan faizan yang menjawab, tapi faeel

Saat chyla hendak bertanya balik, tiba-tiba seorang guru langsung membukakan pintu depan kelas, "Ayoo masuk nak" ajak guru tersebut sambil tersenyum ramah

Faizan dan faeel pun langsung saling bertatapan, seolah saling mengerti, mereka pun sama-sama mengangguk

"Chyla, denger, kalo ada apa-apa kamu langsung hubungin abang, dan ingat, nanti kami bakal jemput kamu buat ke kantin bareng, jangan kemana-mana dan tunggu abang, kamu bisa kan denger kata abang? " faeel menatap adiknya itu serius

Chyla pun hanya menganggukkan kepala nya mengerti, "Iyaa"

Faeel mengangguk kan kepalanya puas, ia mengacak rambut chyla pelan lalu setelahnya berlalu pergi bersama faizan yang terakhir kalinya tersenyum padanya dan menghilang seketika di belokan lorong

FIGLEG | Figuran SengklekWhere stories live. Discover now