dua

361 20 0
                                    

Warning!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!

***



Entah Todoroki ataupun Murayama keduanya terdiam saat dua bibir itu sudah menyatu, tidak ada yang terdengar selain deru nafas yang sedikit tertahan. Todoroki membuka matanya perlahan, netra itu langsung menangkap wajah Murayama yang tengah menutup matanya rapat.

Todoroki sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi, dengan pasti bibir itu mulai bergerak. Ciuman dan lumatan kecil itu terasa begitu berbeda, untuk pertama kalinya bagi Todoroki melakukan hal seperti ini dengan seorang pria, dan satu hal yang lebih gila lagi dia melakukannya dengan Murayama, pria dengan harga diri yang begitu tinggi.

Sejenak Todoroki merasa risau apa yang akan terjadi jika Murayama mengetahui hal ini, meskipun Todoroki tidak sepenuhnya bersalah karena nyatanya Murayama sendiri yang meminta nya. Ciuman Todoroki yang sempat terhenti karena pikirannya yang berkelana sedikit terlonjak saat tiba-tiba Murayama mulai mengimbangi ciuman keduanya.

Bahkan tangan pria itu kini sudah beralih memegang rahang tegas milik Todoroki, melihat itu membuat Todoroki langsung menghilangkan pikiran nya dan ikut menyambut lidah hangat milik senpai nya itu. Todoroki benar-benar sudah kehilangan akal sehat nya, ciuman yang semulanya terlihat tenang kini mulai menjadi lebih liar dan intens, suara kecapan dari keduanya berhasil mengisi setiap sudut kamar milik Todoroki.

Tangan Todoroki terulur memegang tengkuk Murayama berusaha menekan nya dan membuat ciuman keduanya semakin dalam, tanpa ragu lidah itu kini mulai membelit satu sama lain, sesekali Todoroki mengigit pelan bibir bawah Murayama yang nampak begitu basah. Bahkan kini dagu pria itu juga nampak basah karena air liur yang menetes akibat pertempuran itu.

Tanpa jijik sedikitpun Todoroki menjilat dagu Murayama, lalu ciuman itu beralih turun ke leher Murayama yang terlihat begitu menggiurkan. Todoroki mencium leher jenjang itu, sesekali menggigit nya pelan membuat kepala Murayama langsung menengadah, seolah memberi akses pada Todoroki untuk menyicip setiap inci kulitnya.

Ciuman dan jilatan liar Todoroki berhasil membuat Murayama perlahan-lahan kehilangan kewarasannya, desahan demi desahan kecil mulai lolos dari bibir pria itu. Bahkan sesuatu yang mulai menyesak di bawah sana semakin terasa membengkak dan keras namun tidak ada tanda-tanda Todoroki tertarik untuk memegangnya.

Todoroki masih begitu menikmati kulit tan milik Murayama yang sangat kontras dengan kulit putih miliknya, mata Murayama kembali terpejam saat jilatan itu berpindah pada telinga nya. Tangannya meremas kuat lengan Todoroki saat lidah hangat dan basah itu mulai mengecup daun telinga nya. Yang Todoroki lakukan saat ini membuat tubuh Murayama benar- benar menegang, suatu perasaan yang tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata kini tengah membuat nya begitu gila.

Sentuhan tangan Todoroki dan liarnya lidah pria itu seolah menciptakan rasa nikmat yang menjalar di sekujur tubuhnya, apalagi saat tangan kasar milik Todoroki mulai memainkan dada bidangnya semakin membuat Murayama benar-benar kehilangan akal sehatnya. Ciuman nya kembali turun, sesekali menggigit kecil setiap inci kulit Murayama dan menciptakan bekas merah yang manjadi tanda kepemilikannya.

Dalam satu dorongan Murayama langsung kembali terbaring, Todoroki terdiam sejenak matanya menatap puting dada Murayama yang sudah sangat menegang, tangannya yang sedari tadi hanya meremas atau mengusap nya saja kini beralih memainkan benda kecil itu sesekali mencubitnya pelan. Murayama mengigit kuat bibir bawahnya saat jari-jari Todoroki mulai memainkan nipple miliknya.

Rasanya seolah saraf di tubuh Murayama seakan menegang dikala lidah hangat itu mulai mengikuti jejak jari-jarinya, dengan penuh semangat Todoroki menghisap kuat nipple Murayama, sesekali menjilat nya dan di akhiri dengan gigitan kecil yang membuat tubuh Murayama naik turun.

Mōichido, Senpai!!Where stories live. Discover now