tiga

242 19 0
                                    

Warning!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!

***

Murayama terbangun dari tidurnya saat sesuatu terasa mengganggunya, dengan mata yang masih terpejam tangan Murayama mulai meraba apa yang kini tengah melingkar di perut nya. Dengan mata yang masih tertutup rapat Murayama bisa merasakan jika tangan kekar itu terasa begitu nyaman memeluk nya.

Dalam keadaan yang masih mengantuk Murayama sedikit berpikir siapa yang kini tengah memeluk dan tidur di sampingnya, jika itu Seki rasanya tidak mungkin karena tangan orang ini tidak se gempal sahabat nya itu. Apa mungkin itu Furuya? Ah lagi pula untuk apa Furuya tidur bersamanya.

Dengan rasa malas Murayama membuka matanya perlahan, Murayama mendesis kecil saat merasakan tubuhnya yang begitu ngilu. Sesekali Murayama mengucek matanya pelan, sebelum akhirnya menoleh ke arah samping untuk melihat siapa yang kini berada di sampingnya.

Murayama membeku di tempatnya untuk beberapa detik sebelum akhirnya tubuhnya seolah tersambar petir saat menyadari siapa yang kini tengah memeluknya. Dengan kasar Murayama mengucek matanya berusaha menyadarkan dirinya, mungkin karena terbangun tiba-tiba dan kondisinya yang masih mengantuk membuat penglihatan Murayama sedikit terganggu.

Namun, saat pria itu kembali membuka mata orang yang kini di samping nya masih sama. Jantung Murayama benar-benar terpacu kencang, rasa kantuknya hilang dalam sesaat berganti dengan rasa terkejut yang luar biasa.

"TODOROKI APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN??"  teriak Murayama kencang, dan dalam satu kali tendangan tubuh Todoroki terhempas jatuh dari ranjang. Todoroki yang masih tertidur nyenyak merasa sangat kaget saat tiba-tiba saja tubuhnya terpelanting ke lantai.

Kepalanya mendadak pusing karena di bangunkan secara tiba-tiba, jangan lupakan bagaimana ngilu nya punggung Todoroki yang langsung terhantam ubin dengan sangat kuat.

Murayama menatap tajam ke arah Todoroki, wajah penuh keterkejutan itu nampak tercetak jelas. Dan rasanya seperti tersambar petir untuk kedua kalinya Murayama benar-benar di buat kaget saat menyadari kondisinya saat ini, bagaimana tubuh nya sudah bertelanjang dada dan bagian bawahnya hanya menggunakan celana pendek. Matanya menoleh ke arah Todoroki, pria itu masih berpakaian lengkap hanya saja kemejanya nampak begitu acak-acakan dengan beberapa kancing yang sudah terlepas.

Todoroki yang melihat Murayama tengah panik mencari celana jeansnya berusaha untuk bangkit, Todoroki mengutuk kecil pria di depannya itu bagaimana bisa dia menendangnya dengan sangat kuat. Kepalanya benar-benar berat, dengan susah payah Todoroki bangkit dari duduknya sambil sesekali mendesis kecil.

Setelah celana jeans hitam itu sudah terpasang, dengan wajah penuh amarah Murayama berjalan mendekati Todoroki yang sudah berdiri meski masih sedikit sempoyongan. Belum sempat Todoroki menoleh satu pukulan berhasil mendarat di wajah mulus Todoroki, saking kencangnya pukulan itu berhasil membuat Todoroki kembali ambruk ke lantai.

"Apa yang kau lakukan sialan?" tanya Murayama sambil menarik kerah kemeja putih Todoroki, wajah Murayama benar-benar berubah merah padam. Todoroki menelan ludah nya kasar saat tatapan penuh amarah itu terasa menghujamnya, tangan yang sedari tadi memegang kerah baju nya kini beralih mencekik leher Todoroki yang membuat pria dengan rambut kelimis itu sedikit kesulitan untuk bernafas.

"Apa yang kau lakukan di kamar ku bajingan?" tanya Murayama lagi, sungguh Murayama tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini. Rasa terkejutnya karena di pagi-pagi buta seperti ini dia di hadapkan dengan situasi yang ambigu membuat emosi nya langsung tersulut.

Mōichido, Senpai!!Where stories live. Discover now