empat belas

140 13 1
                                    

Warning!!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!

                                               ***

Apa kau yakin akan melakukannya?" pertanyaan itu berhasil membuat Todoroki yang tengah mengeluarkan satu persatu belanjaan yang baru saja di beli Murayama beberapa waktu tadi segera menoleh. Matanya menatap ke arah Murayama yang tengah duduk di sofa sambil sesekali mengeringkan rambut nya yang belum sepenuhnya kering.

"Apa kau meragukan kemampuan memasak ku?" bukannya menjawab Todoroki malah balik bertanya membuat Murayama yang mendengar itu hanya mengangguk kecil di tempatnya.

"Aku memang tidak pandai memasak, tapi aku bisa melihat di internet untuk melakukan nya."

"Jadi, tunggu saja disana dan jangan khawatir! Aku akan membuat sesuatu yang luar biasa untuk mu malam ini," lanjut Todoroki yang terlihat begitu percaya diri.

Meskipun tahu jika dirinya tidak bisa memasak, Todoroki sangat bersikukuh untuk membuat makan malam kali ini. Dengan berbekal internet Todoroki akan membuktikan pada Murayama jika dia bisa melakukan nya, meski sepertinya tidak akan mudah tapi Todoroki akan tetap mencoba dan berusaha.

Murayama yang sedari tadi memperhatikan dari tempat nya hanya bisa menghela nafas pelan saat melihat jika Todoroki seperti tengah mengalami sedikit kesulitan, beberapa kali pria itu bolak-balik melihat ponselnya seolah kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan.

Merasa tidak tahan, Murayama segera menyimpan handuknya di sembarang tempat lalu berjalan mendekati Todoroki yang masih terlihat sibuk dengan beberapa bahan masakan yang sudah nampak memenuhi meja yang tidak besar itu.

"Apa kau benar-benar bisa melakukan nya?" tanya Murayama tiba-tiba.

Todoroki yang tidak menyadari jika Murayama sudah berada di sampingnya cukup terkejut dengan keberadaan pria itu. "Apa yang kau lakukan disini? Sudah aku bilang aku yang akan memasak malam ini," ucap Todoroki sambil berusaha mendorong tubuh Murayama agar menjauh dari area dapur.

"Diamlah! Aku akan mati kelaparan jika membiarkan dirimu memasak sendirian, jadi aku membantu mu. Aku sudah benar-benar lapar," jelas Murayama membuat Todoroki tidak bisa berkutik lagi di tempat nya.

Matanya melirik jam yang nampak tergantung di dinding yang memang sudah menunjukkan pukul 10 malam, ini sudah telat 3 jam dari makan malam biasa nya. Todoroki juga tidak bisa mengelak jika dia memang sedikit kesulitan, bagaimanapun dia tidak tahu apapun dalam hal memasak membuat Murayama pasti bisa menyadari itu semua.

Todoroki yang begitu larut dengan pikirannya langsung tersentak kaget saat tiba-tiba saja Murayama memutar tubuhnya hingga kini dia sudah membelakangi pria itu, Todoroki yang belum sepenuhnya menyadari apa yang baru saja terjadi kembali di buat tertegun saat Murayama memasang kan sebuah apron biru tua di tubuhnya.

"Jangan biarkan baju sekolah mu kotor, Todoroki-chan!" ucap Murayama sambil mengikat tali di belakang tubuh Todoroki.

Todoroki benar-benar tidak bisa berkata-kata apa-apa untuk beberapa saat, tubuhnya mendadak kaku, yang Murayama lakukan saat ini terasa begitu tiba-tiba hingga membuat Todoroki tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan yang tengah terjadi. Namun, dia juga tidak bisa menyembunyikan perasaan luar biasa yang kini tengah menganggu nya, hatinya terasa berdesir hebat dengan seiring jantung nya yang terpacu dengan kencang.

Matanya menoleh menatap apron yang kini sudah terpasang di tubuhnya, sungguh Todoroki tidak pernah berpikir jika Murayama akan melakukan hal seperti ini padanya. Meski hal ini terlihat sangat sederhana dan tidak berarti apa-apa tapi untuk Todoroki hal ini sangatlah luar biasa, mengingat bagaimana pria itu selalu bersikap acuh tak acuh padanya selama ini dan dengan tiba-tiba saja dia bertingkah seperti itu tentu saja menjadi hal yang tidak pernah terbayangkan oleh Todoroki sebelumnya.

Mōichido, Senpai!!Where stories live. Discover now