lima

213 16 0
                                    

"Warning!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!


                                               ***


"Apa aku menyukainya?"

"Apa aku benar-benar menyukainya dirinya?"

"Bagaimana bisa?"

Todoroki kembali menghantam samsak yang berada di hadapannya, sejak satu jam yang lalu pria itu tanpa henti melakukan hal yang memang selalu dia lakukan jika memiliki waktu senggang. Tapi kali ini Todoroki tidak terlihat seperti sedang berlatih seperti sebelum-sebelumnya, namun lebih seperti orang yang sedang berusaha menyalurkan segala sesuatu yang terasa begitu menganggu nya lewat sebuah pukulan.

Sejak kejadian malam itu bersama Murayama, kehidupan Todoroki benar-benar berubah 180°. Sesuatu yang sama sekali tidak pernah Todoroki bayangkan terasa begitu mengganggu nya dengan tiba-tiba, dimana satu perasaan yang janggal berhasil membuat Todoroki merasa begitu kalut tanpa alasan.

Murayama, pria itu kembali menghilang dari kehidupan Todoroki. Meski sebenarnya sejak pria itu memilih untuk lulus dari Oya mereka memang sudah tidak pernah bertemu. Namun, ada yang berbeda dengan kali ini, ada sesuatu yang berhasil membuat Todoroki ingin melihat senpai nya itu lagi, bahkan sejak satu bulan yang lalu tanpa Todoroki sadari dirinya berusaha untuk mencari dimana keberadaan Murayama. Walaupun hingga detik ini dia belum juga berhasil menemukan nya.

Belakangan terakhir ini pertanyaan apakah dia memiliki ketertarikan lain pada senpai nya itu memenuhi kepala Todoroki, sejak malam itu Murayama memang sudah terlihat berbeda di matanya, namun Todoroki tidak pernah berfikir jika hal yang terjadi itu akan membuat nya merasakan hal semacam ini. Sebuah perasaan aneh yang sangat menggangu nya.

Todoroki berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika dia tidak mungkin menyukai Murayama, namun semakin dia berusaha untuk tidak memikirkan hal itu perasaannya semakin tidak karuan. Menyadari jika Murayama benar-benar tidak pernah terlihat lagi di kehidupan nya membuat Todoroki sangat ingin menemuinya, perasaan itu perlahan membuat Todoroki merasa gila secara perlahan bahkan itu berpengaruh besar terhadap tingkah nya yang semakin menjadi sering uring-uringan tidak jelas bahkan membuat emosinya lebih mudah tersulut, dan jangan lupakan bagaimana pria itu menjadi lebih pendiam dari sebelumnya.

Bahkan dalam sebulan terakhir ini entah sudah berapa kali Todoroki berkelahi dengan anak penuh waktu maupun paruh waktu, sifat nya yang lebih sensitif membuat Todoroki lebih gampang terpancing dan membuat nya selalu berada dalam masalah. Tentu saja hal itu menjadi pertanyaan besar bagi semua teman-temannya, mereka memang tidak mengenal baik satu sama lain tapi mereka yakin jika Todoroki tidak seperti itu. Karena mereka tahu jika Todoroki bukan tipe pria yang akan membuang tenaga berharga nya hanya untuk masalah kecil seperti ini.

Perubahan nya yang tiba-tiba dan cukup drastis membuat rasa khawatir itu semakin menjadi, melihat Todoroki yang kini lebih memilih untuk sendiri membuat pria itu menjadi semakin tidak tersentuh. Sekeras apapun semua orang berusaha untuk mengajak Todoroki bicara tidak ada yang berhasil satupun,  entah itu Tsuji dan Shibaman yang memang lebih dulu dekat dengan Todoroki atau bahkan Fujio yang memang saat ini menjadi pemimpin penuh waktu, mereka belum juga bisa mengajak Todoroki untuk berbicara. Dan tentu saja, sikap Todoroki saat ini sangat menganggu keseimbangan antara siswa penuh waktu dan paruh waktu, jangan lupakan jika Todoroki juga sempat memiliki masalah dengan siswa paruh waktu bahkan tak jarang berujung dengan perkelahian.

Todoroki begitu larut dengan pikirannya, tangannya benar-benar tidak berhenti memukul, bahkan keringat nya sudah nampak banjir mengalir membasahi kemeja putih yang dia kenakan. Bahkan karena terlalu keras saat menghantam samsak tanpa henti membuat pria itu tidak menyadari jika buku-buku jarinya nampak sudah lebam dan beberapa area mulai mengeluarkan darah, namun fokusnya yang masih tertuju pada bayang-bayang itu membuat rasa perih itu sama sekali tidak menggangu nya. Murayama benar-benar sudah mengambil alih semua pikiran nya, membuat Todoroki tidak bisa memikirkan hal yang lain selain senpainya itu.

Mōichido, Senpai!!Where stories live. Discover now