Sepuluh

160 11 3
                                    

Warning!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!

***

Murayama menghela nafasnya panjang, tubuhnya di sandaran kembali ke sofa dengan kepala yang langsung menengadah ke atas. Matanya menatap lamat langit-langit rumah nya dengan perasaan tidak biasa, suara televisi yang sedari tadi menyala menjadi pemecah keheningan.

Sejak kepergian Todoroki beberapa saat lalu, Murayama benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan pria itu. Perkataan yang keluar dari bibirnya seolah masih berdengung jelas di telinga Murayama.

"Apa kau juga menyukaiku?"

Murayama mengacak rambutnya kasar saat satu pertanyaan itu berhasil membuat perasaan nya tidak karuan. Tentang Todoroki, sebenarnya tanpa siapapun ketahui selama ini Murayama tidak sepenuhnya menghilang dari kehidupan pria dengan kacamata itu.

Pria itu tidak pernah benar-benar pergi, selama ini Murayama masih berada di lingkungan yang sama dengan Todoroki hanya saja dia tidak menyadari semuanya. Ya, selama ini Murayama memang hanya sedikit menghindar, namun sesekali dia masih menemui Todoroki secara diam-diam apalagi saat pria itu mengetahui jika Todoroki selalu mencari nya.


Sebenarnya Murayama menghindari Todoroki bukan karena masalah yang terjadi malam itu, bagaimanapun tanpa di sadari Todoroki memang membantu nya meski dengan cara yang salah. Apalagi saat menyadari jika Todoroki tidak melakukan hal lebih jauh membuat Murayama tidak terlalu memikirkan tentang hal itu.

Namun, satu fakta jika Todoroki selalu mencari nya setelah malam itu membuat banyak pertanyaan muncul begitu saja di benaknya. Bagaimana mengetahui jika pria itu berkali-kali menemui anak paruh waktu hanya untuk menemuinya dan selalu berakhir dengan perkelahian karena dia tidak mendapat apa yang di inginkan membuat Murayama merasa kebingungan untuk apa Todoroki mencari nya.

Jika Todoroki mencari nya untuk mengajak nya bertarung bukankah seharusnya dia melakukanya sejak dulu, bahkan setelah kelulusan nya beberapa waktu yang lalu baru malam itulah keduanya bertemu lagi. Itupun jika Murayama tidak mendatanginya hingga ke asrama mungkin keduanya benar-benar tidak akan pernah saling melihat satu sama lain.

Pertanyaan-pertanyaan yang terus bermunculan itu berhasil mengusik ketenangan Murayama, apalagi saat melihat Todoroki yang tidak berhenti mencari nya setiap hari membuat Murayama semakin di buat gelisah. Memikirkan pria itu secara terus menerus membuat Murayama tidak bisa mengontrol perasaan nya, seiring bayangan pria itu selalu muncul di benaknya secara tiba-tiba debar jantung nya juga ikut terpacu.

Perasaan aneh itu berhasil mengusik hati kecil nya, bagaimana cara pandang nya melihat orang yang selama ini selalu ingin mengalahkan nya berubah dalam sesaat. Bagaimana perasaan aneh itu begitu menganggu nya, sesuatu yang sulit untuk di jelaskan dengan kata-kata membuat Murayama jatuh pada lubang yang tidak bisa di mengerti nya.

"Apa aku menyukainya?"

Pertanyaan itu selalu muncul setiap kali Murayama memikirkan adik kelasnya itu, satu hal yang tidak ingin Murayama percayai. Satu hal yang berusaha untuk tidak dia pikirkan, namun nyatanya tidak bisa. Semakin Murayama berusaha melupakan semuanya semakin dia memikirkan semua hal yang semakin terasa gila.

Dan semuanya terasa semakin rumit karena ternyata Todoroki juga menyukainya, selama ini dugaannya pada pria itu ternyata benar. Todoroki mencari nya untuk alasan lain, dan alasan lain yang di maksud adalah tentang kebenaran ini, kebenaran tentang perasaan nya.

Mōichido, Senpai!!Where stories live. Discover now