tiga belas

152 12 2
                                    

Warning!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!

***



Murayama menarik jaket yang sedari tadi menutupi wajahnya, suasana yang sebelumnya terdengar begitu gaduh mendadak senyap dalam seketika. Perlahan Murayama membuka matanya, sinar matahari yang cukup terik hari ini membuat pria itu sedikit menyipitkan matanya dan melihat ke bawah.

Dari tempat nya saat ini Murayama bisa melihat jika tempat itu sudah kosong, padahal beberapa menit yang lalu dia masih bisa dengan jelas melihat beberapa orang tengah berdebat di sana. Tangan Murayama terulur mengusap wajahnya pelan lalu mulai memakai jaket yang sempat dia gunakan untuk menutup wajahnya tadi.

Pria dengan bandana di keningnya itu terdiam untuk beberapa saat, tatapannya langsung tertuju pada kursi yang sempat di duduki seseorang sebelum dia pergi. Murayama terdiam cukup lama dengan pikirannya sebelum akhirnya pria itu segera bangkit dari duduknya.

"Mempercayai ku?"

"Aku tidak tahu jika kau bisa melakukan itu, Todoroki," lirih Murayama sambil melangkahkan kakinya dan turun dari atap sekolah.

Ya, hari ini, tanpa siapapun ketahui Murayama sengaja datang ke Oya untuk melihat bagaimana kondisi dari sekolah nya itu. Sudah cukup lama sejak Murayama datang terakhir kali ke sini dan rasanya mulai ada yang berubah.

Murayama memang tidak mengatakan pada siapapun jika dia akan datang, bahkan pria itu sudah berada di Oya sebelum para siswa lainnya tiba. Sebelumnya dia hanya ingin memastikan jika tempat itu masih baik-baik saja, mengingat jika penyerangan dari musuh mulai gencar akhir-akhir ini membuat Murayama harus memastikan jika Oya tetap aman dan baik-baik saja.

Meski Murayama menyadari jika semua orang pasti merasa gelisah dengan apa yang sedang terjadi, namun Murayama tidak pernah memikirkan jika dia akan melihat hal yang bahkan tidak pernah dia bayangkan sebelumnya bahkan lebih jauh dari yang ada di pikirannya.

Murayama memang sudah berada di atap bahkan sebelum anak penuh waktu berkumpul, karena itu dia bisa mendengar kan semua yang tengah mereka bicarakan dari awal hingga akhir. Dari atas sini Murayama bisa mendengar dan melihat dengan jelas bagaimana kekhawatiran mereka yang terlihat begitu kentara dengan kemungkinan besar yang akan terjadi di situasi genting seperti ini, namun Murayama tidak menyangka jika dia akan mendengar hal lain yang lebih dari pada itu.

Murayama benar-benar tidak berekspektasi jika Todoroki akan melakukan hal yang berhasil membuat semua orang cukup terkejut, tidak terkecuali Murayama yang memang secara tidak langsung diam-diam menguping. Bagaimana semua orang yang tahu betul bagaimana buruk nya hubungan Todoroki dengannya selama ini langsung menimbulkan banyak pertanyaan saat Todoroki dengan tegas mengatakan jika anak penuh waktu tidak akan terlibat dalam masalah yang sedang terjadi di SWORD sesuai dengan perjanjian yang sudah di buat.

Mengingat bagaimana Todoroki yang langsung mengajak nya untuk bertarung karena merasa sangat keberatan dengan perjanjian yang di ambil secara sepihak membuat semua orang merasa heran karena tiba-tiba saja pria dengan berkacamata itu mengatakan jika dia mempercayai Murayama. Mempercayai orang yang selama ini selalu ingin dia kalahkan.

Murayama benar-benar tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada Todoroki saat ini, setelah mendengarkan semuanya mendadak sesuatu terasa begitu mengusik perasaan nya. Pertanyaan kenapa Todoroki melakukan hal itu di saat semua orang meragukannya mulai memenuhi otaknya.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan, Todoroki?"

"Kau benar-benar akan membuat ku gila jika terus seperti ini."

Mōichido, Senpai!!Where stories live. Discover now