dua belas

163 13 1
                                    

Warning!!
Lapak bxb, yang gak suka boleh langsung di skip!
Adegan 18+ dan kekerasan, mohon untuk sadar diri nya kawandddd!

***





Todoroki terlihat kembali membuka lembaran buku yang tengah dia pegang. Namun, sesekali pria itu juga masih bisa mendengarkan apa yang sedang teman-temannya bicarakan di depannya. Sepertinya berita tentang penyerangan di daerah SWORD masih menjadi berita hangat di setiap sudut kota, semua orang nampak terlihat khawatir dengan kejadian tersebut dan sepertinya itu juga yang tengah di rasakan oleh semua teman-temannya saat ini. Tidak bisa Todoroki pungkiri, masalah ini akan terus menjadi hal yang menakutkan untuk siapapun. Apalagi untuk mereka yang tinggal di lingkungan yang tidak lepas dari banyak nya kekerasan.

"Lalu apa yang akan kita lakukan, Fujio?" tanya Tsukasa sambil menatap Fujio yang nampak tengah menyadarkan tubuhnya.

"Kita tidak tahu kapan mereka akan menyerang kita, sepertinya belakangan ini mereka mulai mengincar Oya," tambahnya yang langsung mendapat anggukan setuju dari semua teman-temannya.

Pria dengan rambut yang tersisir rapih itu terdiam dalam beberapa saat. Sorot matanya terlihat begitu tajam seolah dapat menjelaskan jika dia tidak berada dalam keadaan tenang saat ini. Tentu saja, kali ini mereka bukan berhadapan dengan anak sekolah seperti sebelumnya, melainkan sebuah geng yang sangat berbahaya.

Semua orang juga tidak akan lupa dengan pertempuran besar yang terjadi terakhir kali. Menyadari itu tentu saja bagi mereka yang masih seorang pelajar dan dengan kekuatan yang tidak seberapa menjadi sesuatu yang sangat menggangu dan menakutkan.

Tapi, sebagai seorang pemimpin Fujio juga tidak mungkin tinggal diam. Apalagi setelah kelulusan Murayama, pria itu seolah melepas tanggung jawabnya begitu saja. Jika Fujio tidak bergerak dan mengambil keputusan, kemungkinan besar Oya akan benar-benar di serang dan itu semua tidak boleh terjadi.

"Tentu saja kita akan melakukan sesuatu. Mereka hampir menyerang beberapa teman kita, dan kita tidak bisa tinggal diam," ucap Fujio setelah cukup lama terdiam.

Todoroki yang mendengar itu langsung menutup buku yang sedari tadi dia baca, matanya menatap Fujio yang berdiri tidak jauh darinya. Melihat bagaimana pria itu saat ini membuatnya sadar jika Fujio benar-benar tidak akan tinggal diam, apalagi saat dia tahu jika beberapa anak Oya sempat hampir saja mendapatkan penyerangan beberapa hari yang lalu.

Namun, Todoroki juga sudah berjanji pada Murayama untuk tidak melibatkan lagi anak penuh waktu dalam masalah SWORD. Dia tidak mungkin mengingkari perjanjian yang sudah keduanya buat beberapa waktu lalu, apalagi kemarin Murayama jug kembali mengingatkan Todoroki untuk tidak terlibat membuat nya harus bisa mengendalikan semua teman-temannya.

"Fujio?!" Panggil Todoroki.

Fujio yang merasa terpanggil segera menoleh dan mendapati Todoroki tengah berjalan ke arahnya, pria dengan kacamata itu menghentikan langkahnya saat sudah berada tepat di hadapannya.

Kini semua mata tertuju pada keduanya, melihat ini membuat semua orang yang tengah berada di sana menerka-nerka apa yang akan terjadi di antara mereka.

Todoroki mengedarkan pandangannya, menatap satu persatu teman-temannya. Raut wajah cemas dan tegang nampak terlihat jelas di sana. Namun, Todoroki sudah memberikan seluruh kepercayaannya pada Murayama, karena itu Todoroki tidak akan membiarkan semua teman-temannya ikut terlibat lebih jauh dalam masalah ini.

"Dengar semuanya!" Suara Todoroki berhasil memecah keheningan, membuat dirinya kembali menjadi pusat perhatian. Semua mata menatap penuh tanda tanya ke arahnya.

Mōichido, Senpai!!Where stories live. Discover now