hazel the clingy princess

1.3K 210 8
                                    

Disclaimer :
l
atar waktu berbeda-beda. Tidak sambung menyambung

Hazel sedang nyaman berada di pangkuan Gio sambil menonton film pendek di iPad milik Gio. Mereka berbagi tontonan bersama. Sejak awal kedatangan, Hazel mendapati ada kehadiran Gio di rumah mami, sejak itu juga Hazel mendekati Gio dan tidak mau jauh dari keberadaan kekasih tantenya itu. 

"Ayo sayang kita pulang," ajak ibu.

Tidak... Padahal Hazel tidak mau pergi jauh dari Gio. Tapi kenapa ibu mengajaknya pulang sekarang. Ia masih betah berada di rumah mami, karena banyak teman, khususnya om Gio. 

Tidak di dengar ajakan ibunya, Hazel masing nyaman menonton bersama Gio. "Hazel... Gak denger ibu?" Ayu masih berdiri menunggu putrinya ikut pergi, "cantiknya ibu, ayo pulang, bapak udah nungguin di depan," ajaknya lagi. Kali ini sambil menghampiri Hazel dan menarik tangannya.

"Nggak ibu," tolaknya. Fokusnya kembali pada tontonan yang sedang ia tonton barusan.

"Eh, yaudah ibu tinggal ya."

Dan Hazel malah mengangguk. Dia tidak peduli jika ibu dan bapak meninggalkannya selagi ada om Gio yang setia menemaninya. Padahal nanti juga Gio akan pulang. Kelakukan anaknya membuat ibu kaget.

Disisi lain, Pram menunggu Ayu dan Hazel yang tidak kunjung menghampirinya, ia pun kembali masuk ke dalam rumah setelah memasukkan beberapa barang ke dalam mobil. Dapat ia dengar suara Ayu yang seperti sedang membujuk Hazel agar ikut pulang bersamanya. "Kenapa lama?" tanya Pram.

"Tuh anaknya gak mau pulang," tunjuk Ayu kepada Hazel yang menempel pada Gio.

Pram menghampirinya dan menarik paksa Hazel sampai membuatnya menangis, "om Gio!" dalam tangisannya ia memanggil Gio. Sungguh lebay, seperti dalam drama saja.

"Om Gio juga mau pulang," ujar bapak.

Tidak mempan, yang Hazel inginkan adalah om Gio. Tidak peduli Gio pulang atau tidak. Hazel masih ingin bersama Gio. "Mau pulang ke rumah om?" tanya Gio. 

Ayu menggeleng tidak habis pikir dengan pertanyaan Gio, "Gio bener-bener ya." Malah ikut memancing Hazel agar tetap bersamanya.

"Nanti main lagi sama om Gionya, sekarang kita pulang ya. Udah malem ini," Pram berusaha menenangkan tangisan Hazel, ia menyeka air mata Hazel yang mengucur deras di pipinya.

Namun sayangnya Hazel sulit berhenti menangis. Mungkin ia juga sudah merasa lelah dan mengantuk. Pram dengan sabar menenangkannya terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam mobil. Ia memberi penjelasan kepada Hazel jika om Gio tidak akan pergi kemana-mana, di lain waktu juga mereka pasti bisa bertemu kembali.

Hari itu Hazel tidak perlu sekolah, karena ia akan ikut bersama ibu untuk melakukan beberapa pekerjaan di luar kota. Tapi, bapak tidak akan ikut karena harus bekerja dan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja. 

Semalam Hazel tidur bersama ibu dan bapak, saat bapak terbangun dan bersiap untuk pergi kerja, Hazel juga ikut terbangun dan heboh mau bersiap untuk pergi sekolah juga. Biasanya Hazel pergi sekolah diantar bapak, makanya ia heboh saat bapak sudah siap tapi ia masih menggunakan baju tidur. 

"Bapak kerja dulu ya. Hazel kan mau ke Bandung sama ibu," Hazel menggeleng dalam gendongan bapaknya. Ia tidak mau pergi tanpa bapak. Drama perpisahan part 2.

"Sekolah aja...," suaranya sedikit bergetar menahan tangis.

"Mau sekolah? Mending ikut ibu aja ya, temenin ibu ke Bandung, nanti main disana," ucap bapak lagi.

My Heart Calls Out For YouWhere stories live. Discover now