Bab 03. DEMAM TINGGI

2.2K 64 4
                                    

___________

Selamat hari

______________

Luke sedang menyiapkan sarapan pagi, sesekali dia menengok kearah tangga lantai atas yang dimana tempat kamar Alvaro berada.

"Ada apa sayang? " Tanya Samuel datang sambil memeluk Luke.

"Alvaro belum bangun, Sam? Ini udah jam 7 , tapi tuh anak belum turun.. " Ujar Luke.

"Yaudah, nanti suruh Elvin liat ya. Aku mau langsung berangkat, ada meeting hari ini. "

"Yaudah nih bawa bekal aja.. "

"Makasih sayang... "

Cup

Samuel memberikan kecupan singkat dibibir Luke, dan langsung berpamitan untuk kekantor karena ada meeting dari client nya.

"Pagi, Pa. " Sapa Elvin.

"Pagi sayang," Balas Luke dan duduk di kursinya.

"Adek mana, Pa? " Tanya Elvin saat sadar bahwa adiknya tidak ada, apa dia tidak bersekolah? Pikir Elvin.

"Adek kamu belum turun dari tadi, Bang. Nanti selepas sarapan kamu coba cek kekamar nya.. "

"Ok Pa... "

Mereka berdua pun memulai sarapan tanpa Alvaro, selepas sarapan sesuai dengan apa yang di suruh Luke. Elvin pergi ke kamar atas tempat adiknya, baru liat pintunya saja Elvin sudah bergidik ngeri karena warna dari pintunya itu.

"Serem bener dah nih pintu, kenapa harus merah darah sih! ? " Batin Elvin dengan mengusap lengannya yang tiba-tiba bulu kulitnya naik.

(Tok.. Tok.. Tok)

"Dek, bangun. Kamu ga sekolah? " Panggil Elvin pelan.

Elvin mengernyit heran, tidak ada sahutan dari dalam. Apa dia masih tidur? Pikir Elvin.
Tapi, biasanya adiknya itu bangun tepat waktu, hanya saja dia malas pergi cepat.

"Dek? Adek dengar abang kan? " Panggilnya lagi yang sekarang sudah sedikit panik.

"Pa, Papa. " Panggil Elvin pada Luke, dan tidak lama Luke datang dengan tergesa-gesa.

"Ada apa, bang? " Tanya Luke sambil menetralkan detak jantung nya karena berlari.

"Adek ga jawab, Pa. El takut... " Ujar Elvin dengan suara bergetar, dia takut kalau adiknya itu melakukan hal bodoh didalam. Karena mengingat bahwa adiknya itu mempunyai kepribadian ganda saat bangun dari rumah sakit.

"Kamu tenang, Papa cari kunci cadangan dulu.. " Ujat Luke berusaha tenang, walaupun dia sama seperti Elvin.

Luke langsung mencari kunci cadangan di laci-laci meja yang berada di luar kamar Alvaro, sengaja dikeluarkan karena untuk menyimpan pot bunga dan semacamnya. 

Saat sudah menemukan kuncinya, Luke pun segera membuka pintu kamar yang berwarna merah darah itu dengan pelan.

Gelap.

DIA ALVARO (MY POSESIF BOYFRIEND) - End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang