Bab 15. SEPUPU

715 24 0
                                    

Halo gays, sorry guys baru muncul hehehe.

Happy Reading.
Typo.

***

Alvaro menggeliat pelan dalam tidurnya, membuka matanya perlahan dan menyesuaikan nya dengan cahaya sinar matahari pagi. Menoleh kesamping namun dia sudah di buat kaget sama muka Angkasa yang sangat dekat dengannya.

Mungkin tinggal beberapa senti lagi maka bibir keduanya akan bersentuhan. Alvaro melepas tangan Angkasa yang berada di pinggang nya dan beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

Setelah kurang lebih 20 menit, Alvaro keluar dari dengan rambut basahnya. Melirik jam yang ada di atas nakas samping ranjang, lalu melangkah kearah balkon.

Membuka pintu nya lalu menghirup udara pagi ini, sudah rutinitas Alvaro jika bangun pagi. Entahlah dia hanya suka saat menghirup udara pagi, padahal jika di mansion dia hampir tidak pernah melakukannya.

"Dah jam 6 tapi nih anak belum bangun. " Gumam Alvaro seraya masuk kedalam.

Melihat Angkasa yang masih menjelajahi mimpi.

"Ganteng bener, "

Alvaro berdiri, berjalan kearah belakang pintu dan mengambil jaketnya. Dia akan pulang ke apartemen nya, menulis sesuatu untuk Angkasa dan keluar dari kamar pacar nya.

Alvaro berjalan dengan pelan, ini masih sangat pagi dan orang-orang juga masih sebagian yang berkeliaran.

Jarak antara apartemen nya dan Angkasa tidak terlalu jauh, apartemen Alvaro juga tidak jauh dari jarak ke sekolah. Jadi aman saja jika dirinya bangun terlambat, mwehehe.

Di tengah jalan Alvaro melihat penjual bubur yang duduk sambil mengelap keringatnya.

"Kayaknya enak sarapan bubu, " Gumam Alvaro, tanpa babibu Alvaro langsung berlari kecil menuju penjual bubur terebut.

"Pak saya pesan satu bubur ayamnya. " Pinta Alvaro saat sampai ke depan gerobak penjual bubur.

"Tunggu bentar ya nak, saya siapin dulu. " Ujar si penjual bubur.

Alvaro mengangguk kecil, mengeluarkan ponselnya dan memberi pesan pada Aires.

Aires. 🐼

|Res, lo ga mau sarapan dulu?
|kalau mau, datang ke jalan depan yang deket ama apart. Gue tunggu.

Ok gue kesana sekarang. |
Tunggu gue, langsung pesanin aja Al. |

|Ok sip, gue pesanin sekarang.

Sip Al 👍|

Read....
06 : 30.

Alvaro hanya melihat pesan itu tidak ada niatan untuk membalas pesan terakhir Aires.

"Pak, nambah satu lagi. Sahabat saya mau datang katanya. "

Pak penjual bubur itu mengacungkan jari jempol nya dengan senyuman.

Setelah 15 menit menunggu, akhirnya bubur yang di tunggu siap juga dan itu bersamaan dengan datangnya Aires.

"Huft huft, sorry lama. " Ujar Aires sambil mengatur nafasnya.

DIA ALVARO (MY POSESIF BOYFRIEND) - End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang