Bab 19.

964 24 0
                                    

Typo.
Happy reading📖.

• • • •

"Lo harus jadi milik gue.... " Ucap pemuda itu dengan menatap lamat foto yang menampilkan seseorang yang tersenyum dengan hewan besar di pelukannya.

"Dengan cara apapun, gue harus buat lo jadi milik gue seutuhnya. " Ucapnya lagi dengan suara dingin nya.

Dia memperbaiki posisi tidurnya, menatap langit-langit kamarnya dengan senyum kecil yang terukir di wajahnya.

Tok

Tok

Tok

Pemuda itu menoleh kearah pintu kamarnya lalu pada jam yang melekat pada dinding atas pintu, sudah jam 05:00 pagi.

"Tuan muda Zydan, apa tuan muda sudah bangun? Jika sudah, tuan muda di panggil ke ruangan tuan besar. " Seruan wanita di balik pintu itu dengan khawatir, takut, cemas, dan juga panik.

Dengan malas dan hati kesal dia beranjak dan berjalan kearah pintu kamarnya, dia membukanya dengan tiba-tiba sehingga membuat wanita paruh bayah yang memanggilnya tadi terkejut.

"Bilang sama pak tua itu, saya sedang sibuk dan tidak akan menemui nya. Jika dia memaksa, bilang sama dia agar mengusir saya dari sini secepatnya. " Ucap datar nya dan kembali menutup pintu.

Didalam kamar itu, pemuda tadi memasukkan semua bajunya ke dalam koper tanpa ada sisa satu barang saja. Dia hanya mengambil barang yang dia beli sendiri, sedangkan barang yang dibeli oleh keluarganya dia menyimpan nya.

Setelah dia memasukkan barang yang dia beli sendiri, dia mulai menghubungi temannya agar menjemputnya sebelum matahari terbit.

Tut

Tut

Tut

"Masih pagi lo-"

"Jemput gue, 15 menit sampai. " Ucapnya menyela ucapan temannya.

"Tap-"

"15 menit, gue tunggu. " Ucapnya lagi.

Tut

Tut

Tut

Panggilannya langsung dia matikan, dia keluar dari kamarnya tanpa takut sama sekali, tidak lupa dia juga menguncinya.

Berjalan memasuki lift, dia menekan tombol satu yang berarti dia akan ke lantai pertama. Mansion itu masih sangat gelap, hanya lampu dari arah dapur yang dinyalakan karena para maid akan membuat sarapan untuk pemilik mansion ini.

Dia berjalan kearah pintu utama mansion dan membukanya, dia keluar tanpa sepengetahuan mereka. Tidak ada yang tau jika dia pergi setelah memberitahu kan pada kepala maid itu untuk mengatakan apa yang dia ucapkan tadi pada Tuan besar mansion ini.

Melewati beberapa bodyguard yang masih belum sadar kehadirannya, berjalan kearah pagar besar mansion itu lalu keluar dari sana.

"Sialan tuh pak tua bangke, seenaknya main nyuruh aja. Dia kira gue robot apa ya, di suruh ini harus mau. Dia pikir gue takut gitu sama kumis dia, kagak tai. " Gerutu pemuda itu dengan melempar batu kearah gerbang mansion sehingga menimbulkan suara yang sangat keras.

"Nih juga jalan kenapa gelap banget sih, kagak ada lampu kah? Atau nih orang saking hematnya kagak mau pasang lampu lagi dijalan? Pohon juga kok lebat banget anj, kalau ada si putih atau si pendek muncul tiba-tiba gimana? Gue ngk bakal lari sih, bakal gue sleding mereka semua kalau berani ganggu gue. "

DIA ALVARO (MY POSESIF BOYFRIEND) - End Where stories live. Discover now