Bab 10. PERASAAN ANGKASA

1.2K 39 0
                                    

Abaikan typo...

Votmen (•ө•)

***

Angkasa pagi ini sudah dibuat pusing sama tingkah Alvaro yang semakin menjadi lagi.

Ya, Alvaro berulah lagi.

Alvaro membully seorang siswa laki-laki yang tidak sengaja menumpahkan minumannya pada pakaian Alvaro. Bahkan siswa itu sudah berulang kali meminta maaf pada Alvaro tapi tidak dihiraukan sama sekali.

Saat ingin berbicara, pintu ruangan OSIS tiba-tiba terbuka menampilkan sosok pria paruh baya yang sedang menahan amarah.

BRAKK

"SIAPA YANG SUDAH MELUKAI ANAK SAYA HAH!! " Bentak pria itu, yakni dia Hendra Gunawan ayah dari siswa yang di bully Alvaro, Dewa Gunawan.

"Saya." Ujar Alvaro sambil mengangkat tangannya tinggi.

"Apa anda bermasalah? " Tanya nya.

Aires yang bersama Alvaro pun melongo melihat sifat Alvaro yang tidak ada takutnya pada Hendra.

"Tentu saja saya bermasalah! Kamu sudah melukai anak saya. " Gertak Hendra.

"Dia yang memulainya, "

"Apa yang dia lakukan sehingga kamu melukai anak saya? " Tanya Hendra masih dengan rasa emosinya.

"Lihatlah seragam saya kotor karena anak sialan mu itu. " Jawabnya dengan menunjuk seragamnya yang kotor.

Hendra sudah tidak tahan, lantas dia pun menghampiri Alvaro yang menatapnya tanpa rasa takut.

Biasanya orang-orang jika berhadapan dengan Hendra maka mereka akan menunduk takut, tapi kenapa tidak berpengaruh sama anak ini pikir Hendra.

Hendra menunjuk kepalan tangannya didepan Alvaro, dan ingin menghajar kembali.

Tapi, sebelum tangan Hendra mendarat di muka Alvaro. Sudah lebih dulu ada yang menahannya, dia seorang remaja dengan pakaian formalnya.

Hendra melepas tangan nya dan menatap tajam pada pria dihadapan nya.

Dia berpakaian formal,

Memakai kacamata hitam,

Topi hitam yang menutupi kepalanya,

Dan juga memakai masker hitam.

Gagah bukan?

"Jangan pernah melukai adik saya dengan tangan kotor mu itu! " Tekan pemuda itu.

"Emangnya siapa anda, sehingga berani memerintah saya. "

"Jika saya menjawab pertanyaan Anda, saya tidak tau kau akan percaya atau tidak."

"Saya tidak akan percaya. "

Kekehan kecil terdengar yang justru sangat menyeramkan bagi anggota OSIS lain dan juga Aires.

Tidak dengan Angkasa dan juga Alvaro.

Pemuda itu melepas kacamata serta maskernya dan melirik pria tua itu yang terkejut.

DIA ALVARO (MY POSESIF BOYFRIEND) - End Où les histoires vivent. Découvrez maintenant