Bab 14. KELUARGA PAPA

870 25 0
                                    

Typo

***


Alvaro duduk anteng dibawah pohon besar dibelakang sekolah sambil memejamkan matanya karena mendengar lagu favorite nya, love in silence.

Alvaro sangat pusing karena hubungan persahabatan mereka menjadi renggang, Kevin yang hanya fokus pada Daren dan Jesica.

Hanya Aires yang selalu bersamanya. Mereka juga sering keluar malam hanya untuk jalan-jalan.

"Al! " Teriak Aires yang baru datang.

Alvaro membuka matanya dan menoleh kebelakang nya melihat Aires yang sedang mengatur nafasnya karena berlari.

"Kenapa lo lari? Balapan lo? " Tanya Alvaro sambil melepas earphones nya.

"Huftt ga Al, gue cuman ngejauh aja dari Kevin. " Jawab Aires dan duduk di samping Alvaro.

"Emang Kevin kenapa? "

"Dia liat gue tadi dan mau nyamperin gue. Tapi ya gitu karena gue udah terlanjur kecewa ya jadinya gue lari aja. "

Alvaro mengangguk dan mengambil minuman yang di beli Aires tadi.

"Thanks minumannya. " Ucap Alvaro, Aires mengangguk dan memainkan ponselnya.

"Oh iya Res, kemarin lo mau ngomong apa? " Tanya Alvaro saat mengingat perkataan Aires kemarin.

Menoleh sebentar kearah Alvaro, Aires menghembuskan nafasnya panjang dan bersandar di batang pohon.

"Gue udah bilang sama mereka Al, kalau gue mau tinggal sendiri. " Cerita Aires dan menerawang kejadian semalam.

FLASHBACK ON.

"Aires mau tinggal sendiri. "

Sontak keduanya menatap Aires dengan kaget karena perkataannya yang tiba-tiba.

"Kamu mau tinggal dimana Res? Sama ibu aja ga usah pindah atau tinggal sendiri. " Ujar Kanita.

"Aires mau tinggal sendiri, bu. Aires mau mandiri. "

"Tapi kan ga harus pindah sayang. "

"Tapi Aires mau sendiri bu! " Sentak Aires sudah kepalang emosi.

Kanita kaget karena Aires yang mengeraskan suaranya pada dirinya.

"Aires! " Tekan Danesa tidak suka.

"Apa!? Pokoknya Aires maunya sendiri, Aires ga mau sama kalian. "

"Makan dulu, setelah itu kita bicarakan baik-baik diruangan ayah. " Usul Danesa.

Mereka pun melanjutkan makan malam dalam diam, kedua adik Aires sudah tidur dari tadi. Selesai makan mereka langsung pergi ke ruangan Danesa agar membicarakan soal Aires yang ingin tinggal sendiri.

Disinilah mereka berada, Aires duduk berjauhan dari Kanita. Hubungan ibu dan anak itu sedang tidak baik, karena ibunya yang egois dan Aires yang pembangkang.

"Kamu yakin mau tinggal sendiri? " Ujar Danesa memulai pembicaraan.

Aires mengangguk yakin,
"Iya Aires yakin mau tinggal sendiri. "

"Kamu mau tinggal dimana? "

"Apartemen sama sahabat Aires. "

Kanita hanya diam melihat interaksi antara anak dan suami keduanya yang seperti nya sudah sangat akrab.

DIA ALVARO (MY POSESIF BOYFRIEND) - End Where stories live. Discover now