Bab 09. BALAS DENDAM

856 26 0
                                    

Votmen (•ө•)

Abaikan typo

***


MARKAS DEATHBLOOD

"Apa lagi kali ini? " Eluh Carl, dia mengeluh karena bos mereka memberikan lagi tugas.

Kenapa harus hari ini?

Kan bisa besok atau tahun depan?

"Jangan terus mengeluh Carl, lihatlah bawahan Davan sana dia masih semangat." Ujar Deon dengan menunjuk Geo dan juga Davan.

"Ckk!! Semangat apanya? Lihatlah dia seperti tidak ikhlas membantu Davan. " Cetus Carl.

"Ternyata kau tau juga apa itu ikhlas ya? " Carl merotasi matanya malas mendengar ejekan Deon.

"Diam lah!! Kalian selalu saja ribut. " Lerai nya.

"Bagaimana tidak ribut jika adik dari Davan ini saja selalu membuat ku emosi. "

"Hei apa-apaan ini, kenapa kau jadi menyalahkan ku? "

"Tentu saja, kau selalu membuat ku emosi."

"Tapi karena salah mu, bukan salah ku!!"

"Kenapa salah ku? "

"Ckk!! Lebih baik kau menghilang saja dari bumi"

"Kau saja, enak sekali mulutmu itu menyuruhku untuk menghilang. "

"BISAKAH KALIAN DIAM!! " Bentak Davan, ini masih pagi lalu kenapa mereka membuatnya darah tinggi sekarang ini?.

Carl dan Deon terdiam mendengar bentakan Davan.

"SEKARANG BERSIAP, JIKA TIDAK MAU MENJADI SANTAPAN MEREKA!! " Bentaknya lagi.

Semuanya bergegas untuk bersiap karena mereka tidak mau menjadi santapan ' mereka ' itu berarti para singa jantan peliharaan bosnya.

***

"Masa ga di izinin sih! " Kesal Alvaro pada Samuel karena tidak mengizinkan dia tinggal di apartemen.

Alvaro berencana akan belajar mandiri dengan berpisah rumah dari orang tuanya, sudah banyak cara Alvaro membujuk Samuel agar mengizinkannya. Namun nihil, Samuel tidak mengizinkannya sama sekali.

Padahal tinggal iyain aja apa susahnya?

"Mau belajar mandiri ga sepatutnya pindah kan? " Tanya Samuel dengan dinginnya.

Luke dan Elvin merinding mendengar suara Samuel.

"Tapi Dad.. "

"Daddy tidak akan mengizinkan mu, Alvaro! "

"Yaudah serah aja... " Alvaro pergi dengan kesalnya, dia keluar dari mansion tanpa memperdulikan atau membalas sapaan dari penjaga mansion.

Samuel memijat pelipisnya yang berdenyut, Luke menghampiri Samuel dan bergantian memijat pelipisnya.

Luke tau bahwa Samuel tidak mau Alvaro kenapa-napa jika di luar, banyak musuh Samuel yang berkeliaran. Jika dia membiarkan Alvaro tinggal sendiri, Samuel tidak akan tau bagaimana kondisi anaknya itu jika jauh dari jangkauannya.

DIA ALVARO (MY POSESIF BOYFRIEND) - End Where stories live. Discover now