Chapter 7

1K 145 26
                                    


.  .  .

Sinar matahari masuk melalui cela cela jendela mengusik tidur manis seorang Xiao Zhan.

Pemuda dengan mole di bawah bibir itu membuka matanya menatap tempat yang begitu asing menurutnya.

Sepenggal ingatan terlintas di pikirannya, tentang bayangan seseorang yang ia panggil dengan sebutan 'pak Tua' datang menyelamatkannya.

"Aihh,, kenapa kau memanggilnya pak Tua, dasar Xiao Zhan bodoh! Bagaimana kalau dia bukan Wang Yibo?! Bagaimana kalau orang itu hanya orang yang kebetulan lewat saja lalu menyelamatkan mu" gumam Xiao Zhan merutuki kebodohannya yang terlalu berharap jika pria yang menyelamatkannya adalah pria yang selama ini berbicara dengannya.

"Apa yang kau harapkan Xiao Zhan? Tidak mungkin dia Wang Yibo" gumamnya lagi mengibaskan tangannya di depan wajahnya sendiri.

Xiao Zhan terus bergumam hingga tak menyadari kehadiran seseorang yang sejak tadi menatapnya dari ambang pintu yang terbuka.

Wang Yibo tersenyum tipis lalu melangkah masuk namun sebelum itu ia mengetuk pintu terlebih dahulu membuyarkan lamunan Xiao Zhan.

"Kau sudah bangun?!" seru Yibo melangkah kearah Xiao Zhan membawa nampan berisi makanan di tangannya.

Xiao Zhan menggeser posisinya memberikan ruang bagi Yibo untuk duduk di tepian tempat tidur. Lalu menyodorkan nampan tersebut pada Xiao Zhan.

"Terima kasih Tuan karena telah menyelamatkan saya semalam" ucap Xiao Zhan berterima kasih meyambut nampan tersebut.

Wang Yibo meringis saat mendengar panggilan formal Xiao Zhan untuknya, kemudian merebut kembali nampan yang Xiao Zhan, berniat menyuapi pemuda itu.

"Buka mulut mu aku akan menyuapimu!" seru Yibo hendak memasukkan nasi ke mulut Xiao Zhan.

Xiao Zhan. Tentu saja menolak memangnya dia anak kecil perlu di suapin segala.

"S-saya bisa sendiri Tuan!" seru Xiao Zhan tak enak.

"Tidak. Tanganmu masih sakit" Wang Yibo menarik kembali nampan yang hendak di rebut oleh Xiao Zhan.

"Tanganku baik baik sa--- akh..." ringis Xiao Zhan saat Wang Yibo menyenggol tangannya yang  terkilir.

"Yakk... Itu sakit!!" seru Xiao Zhan marah.

Wang Yibo terkekeh gemas ternyata pria di hadapannya ini sangat menggemaskan. Apalagi saat mata bulat itu membesar terlihat jauh lebih menggemaskan.

"Tanganmu masih sakit bocah! Jadi biarkan pak tua ini menyuapi mu!" goda Yibo.

"Yakk.. Aku bu--- pak tua? Anda benar pak tu--- maksud ku Tuan Wang? Wang Yibo? Yibo ge?!" seru Xiao Zhan menyebutkan semua nama panggilan pria Wang itu.

Wang Yibo menggeleng pelan lalu kembali menyuapi pemuda manis di hadapannya ini.

Tak punya pilihan lain Xiao Zhan terpaksa membuka mulutnya menerima suapan dari Yibo. Ingat terpaksa ya bukan kemauan Xiao Zhan.

Wang Yibo terus menyuapi Xiao Zhan hingga makanan itu tandas dari dalam nampan, setelahnya ia memberikan obat pada pemuda itu.

"Istirahatlah atau kau mau keliling mansion aku bisa menemanimu" tawar Yibo.

"Terima kasih tapi tidak perlu. Aku harus kembali ke apartemen ku dan harus ke kampus pagi ini aku ada ujian" ucap Xiao Zhan.

"Dengan keadaan seperti ini? Lihatlah wajahmu saja penuh luka serta tanganmu berbalut perban. Apa kau yakin ingin masuk kuliah?" tanya Yibo.

All by Fate [ Yizhan ] ✅✅Where stories live. Discover now