Chapter 9

1K 139 46
                                    


.  .  .

"Jadilah milikku... Aku mencintaimu... Xiao Zhan!"

Mendapat pernyataan cinta dari orang yang telah lama mencuri hatinya itu, siapa yang tidak bahagia.

Baru saja akan menjawab tiba tiba seorang wanita hadir di tengah-tengah mereka membuat Xiao Zhan menyadari satu hal, jika pria di hadapannya ini sudah memiliki kekasih.

"Yiboo..."  panggil Lusi menatap tak suka pada Xiao Zhan.

Tanpa mengatakan apapun Xiao Zhan beranjak menuju kamarnya atau lebih tepatnya kamar Yibo. Karena ia hanya menumpang di rumah itu.

"L-lusi!" seru Yibo terkejut. "Astaga.. Aku melupakan dia" monolog Yibo.

"Dia siapa?" tanya Lusi.

"Dia? Oh,, itu sepupuku" jawab Yibo berbohong.

"Ada apa?" tanyanya pada Lusi.

"Tentu saja aku merindukanmu" jawab Lusi duduk di pangkuan Yibo dan membelai rahang tegas pria itu.

Dan itu tak luput dari pandangan Xiao Zhan yang menatap keduanya dari lantai dua kediaman Yibo.

Dengan perasaan kecewa dan terluka Xiao Zhan melangkah masuk ke kamar. Ia tak sanggup melihat pemandangan yang menyakitkan hatinya.

Baru saja Yibo menyatakan cinta padanya, tak sampai semenit pria itu kini bercumbu dengan kekasihnya di ruang tengah kediamannya.

"Dasar bodoh hiks.. Apa yang kau lakukan Xiao Zhan hiks... Mengapa kau menangis hiks..." ucap Xiao Zhan duduk di tepi ranjang sambil mengusap air matanya kasar.

"Hiks hiks... Tapi ini sangat sakit... Hiks... Apa begini rasanya patah hati Hiks..." Xiao Zhan terisak pilu.

Di tengah tangisnya, tiba tiba pintu kamar Yibo terbuka menampilkan sosok Yibo dan Lusi tengah berciuman.

Xiao Zhan segera berdiri "Maaf" ucapnya lalu beranjak pergi dari sana.

Yibo segera menghentikan aktivitasnya dan menatap Xiao Zhan yang tampak berantakan dengan wajah sembab seperti habis menangis.

"Zhan!" serunya lalu berlari mengejar Xiao Zhan.

"Yiboo..." teriak Lusi, namun di abaikan oleh Yibo.

"Zhan... Tunggu jangan pergi" teriak Yibo memanggil Xiao Zhan.

Xiao Zhan tidak mendengarkan ia terus berlari hingga ke tengah jalan dan tak menyadari sebuah mobil melaju kencang hingga menabrak dirinya.

Ckitttt....

Braakkk!!!

Xiao Zhan melayang dan terpental jauh hingga beberapa meter kedepan.

"Tidak... Tidak... Zhan... Jangan tinggalkan aku..." ucap Yibo berlari ke arah Xiao Zhan dan memangku pemuda itu.

"Maafkan aku... Zhan aku mohon bertahanlah.. Hiks" ucap Yibo mulai terisak.

Setelah sekian lama ini adalah kali pertamanya ia menangis di hadapan seseorang, bahkan saat kematian kedua orang tuanya pun ia tidak menangis.

"Maafkan aku Zhan... Hiks..." ucap Yibo lagi mengecup punggung tangan Xiao Zhan.

Ia benar benar merasa takut jika Xiao Zhan pergi meninggalkannya.

"Yi-Yibo... Uhuk.. Uhuk..." ucap Xiao Zhan terbatuk.

"Aku disini Zhan" jawab Yibo menggenggam tangan Xiao Zhan.

Xiao Zhan tersenyum getir "T-terima kasih... Uhuk.. Uhukk... Untuk semuanya" ucap Xiao Zhan terbatuk batuk.

Ia merasa waktunya sudah tidak lama lagi sebelum ia pergi ia ingin mengatakan perasaannya kepada pria itu.

"Terima kasih sudah hadir dalam hidup ku... Hhee... Terimakasih sudah mencintai ku... Hhee... A-aku juga hhee... Men... Cin... Tai... Mu..." ucap Xiao Zhan di sisa nafas terakhirnya.

"Tidak... Tidak.. Zhan jangan tinggalkan aku hiks.." ucap Yibo menggoyangkan tubuh Xiao Zhan.

"Tidak..."

"Tidak..."

"Tidak... Jangan... Jangan tinggalkan aku"

"Ge... Ge... Bangun" panggil Xiao Zhan menggoyangkan tubuh Yibo.

"Tidak... Hiks... Jangan tinggalkan aku Zhan.. Maaf" racau Yibo.

"Apa dia memimpikan ku? Ge... Bangun aku tidak akan meninggalkan mu" ucap Xiao Zhan, membangunkan kekasihnya itu.

Merasa jengah Yibo tak kunjung bangun Xiao Zhan mengambil bantal di sebelah Yibo lalu menimpuknya hingga pria itu terbangun dari mimpi buruknya.

Yibo terbangun dengan mata sembap sambil sesegukan.

Xiao Zhan yang merasa kasihan mengusap air mata itu "Tenanglah, aku tidak akan meninggalkanmu" ucap Xiao Zhan lembut membawa Yibo kedalam pelukannya serta mengusap ngusap punggung pria itu.

Yibo memeluk Xiao Zhan erat seakan takut kehilangan pemuda itu. Meskipun itu hanya mimpi namun berasa seperti nyata.

Untung saja dia sudah mengakhiri hubungannya dengan Lusi sebelum menyatakan perasaannya pada Xiao Zhan.

Xiao Zhan menatap Yibo lalu terbesit niat untuk menggoda pria itu.

"Bangunlah apa kau tidak ingin melanjutkan yang semalam?" ucap Xiao Zhan dengan kelingan matanya.

Wang Yibo segera beranjak dari tempat tidur mengejar pemuda yang baru sehari menjadi kekasihnya itu.

Ya, Yibo dan Xiao Zhan sudah menjadi sepasang kekasih.

Saat Yibo menyatakan perasaannya pada pemuda itu, Xiao Zhan langsung menerimanya karena dia juga memiliki perasaan yang sama dengan Yibo.

Wang Yibo tentu saja merasa sangat bahagia. Ia tak menyangka jika Xiao Zhan akan menerima pernyataan cintanya.

Dan siang itu juga Yibo menggempur lubang hangat Xiao Zhan hingga pagi menjelang.

Niat ingin menjahili kekasihnya itu kini menjadi bumerang baginya.

Yibo tidak melepaskannya dan menyeretnya masuk kembali kedalam kamar mandi.

"Ahh... Tidak... Yibo maafkan aku... Ahh..." teriak Xiao Zhan dari dalam.

"Jadi kau hanya menggodaku barusan?" gemas Yibo.

"Tidak... Ahh.. Hentikan Yibo.. Ahh..." desah Xiao Zhan.

"Ini hukuman untuk mu karena berani mengerjai ku" ucap Yibo.

Setelahnya terdengar desahan desahan laknat dari dalam kamar mandi tersebut.

_____________

T
B
C

Selamat anda kena prank... 🤣🤣🤣
Kabull... 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️

All by Fate [ Yizhan ] ✅✅Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα