Lee Heeseung

858 115 10
                                    

Jake termenung ketika baru saja membuka pintu apartemen nya.

Ruangan apartemen nya sangat gelap, tidak ada pencahayaan selain dari rembulan yang berusaha masuk lewat sela-sela gorden jendela yang ditutup rapat.

Jake yakin Ia sudah menyalakan lampu nya sebelum Ia pergi, namun melihat ada mantel panjang yang tergantung di gantungan sebelah kanan pintu nya membuat Jake langsung menghela nafas.

Ia tau siapa pelaku nya, Jake meraba dinding di sebelah pintu, menyalakan lampu dan selanjutnya Ia melihat seorang lelaki yang tengah duduk sambil menutup mata di sofa depan tv nya.

"Ngapain?" Jake membuka suaranya kemudian menutup pintu memasuki apartemen nya itu.

Lee Heeseung, kekasih Jake selama kurang lebih 4 bulan. Ah, atau kita sebut saja sebagai selingkuhan Jake?

Lelaki dengan tinggi hampir 184cm itu membuka mata nya. Matanya menyala seolah mengisyaratkan bahwa Ia sedang marah.

Jake tidak takut, Heeseung selalu seperti ini. Dia selalu marah seperti ini, tidak ada romantisnya tapi entah roh jahat mana yang merasuki Jake hingga Ia menerima tawaran Heeseung untuk menjadikan lelaki tinggi itu sebagai kekasih kedua nya.

"Kamu tidak membaca pesanku?"
"Ada" Jawab Jake singkat seolah Ia enggan menyambut Heeseung di dalam apartemen.

"Apa saja yang kalian lakukan?" Tanya Heeseung.

Jake mengerutkan keningnya, "Kami berciuman, hal yang wajar untuk mereka yang sudah menjalin kasih selama dua tahun" Jake tidak bilang dengan jelas tapi Heeseung tau bahwa kini Jake sedang menyindir nya.

Heeseung bangun dari sofa, berjalan mendekati Jake, merapatkan tubuhnya hingga Jake terpojok di pintu yang baru saja Ia tutup.

Tidak ada ketakutan yang terpancar dari mata Jake, Ia sudah terbiasa dengan sikap Heeseung. Bahkan jika Heeseung— "Katakan sekali lagi" —mencekik nya.

Leher Jake menghadap keatas, tangan Heeseung kali ini sedikit kuat mencekik nya. Ia sadar bahwa Ia tengah membangunkan singa yang sedang tertidur tapi sikap Heeseung mulai membuatnya muak.

"H-heeseung, kamu akh. Lepaskan terlebih dahulu" Jake memberontak, rasa sakit di leher nya sama dengan rasa sesak nafas akibat tidak bisa bernafas dengan baik.

Heeseung melepaskan nya membuat Jake langsung terbatuk-batuk, mencari oksigen yang banyak, dan memegang leher nya yang terasa sakit.

"Oke maafkan aku telah menyinggung perasaan kamu tapi Heeseung, aku tidak bisa dilarang seperti ini. Sunghoon pacarku dan kamu tau akan hal itu"

Tatapan Heeseung melunak, Ia sadar diri kalau Ia hanyalah orang ketiga di dalam hubungan Sunghoon dan Jake.

Tetapi pandangan nya kembali menyala kala mengingat bagaimana Jake mendatangi nya dengan keadaan menangis terisak dan penyebab hal itu tentu saja Sunghoon.

"Heeseung" Jake menyadarkan Heeseung, melihat betapa rapuh nya mata bulat yang berbinar itu, Heeseung tidak sanggup.

Ia menangkup pipi Jake, mencium keningnya untuk menyalurkan betapa dirinya mencintai Jake.

Jake menutup mata nya, sentuhan bibir basah di keningnya membuat Ia menjadi lebih nyaman, beban pikiran nya terasa seperti terangkat begitu saja ke udara.

Kemudian Heeseung memeluk tubuh kecil milik Jake, Ia menenggelamkan wajah Jake ke dalam dada nya membuat Jake semakin tenang, aroma Heeseung menjadi kesukaan nya.

"Kamu tidak perlu terlalu memikirkan segala hal, Jake. Ingat bahwa aku selalu ada di sisimu, selalu disini" ucap Heeseung dan seketika Ia bisa mendengar Jake yang terisak kemudian baju di bagian dada nya terasa basah.

Lelaki di pelukan nya ini menangis, pujaan hatinya menangis.

Dengan pelukan yang semakin erat diberikan oleh Heeseung, tangisan Jake ikutan semakin keras.

Heeseung tidak melarang nya, Jake bisa menangis kapanpun, selama apapun, dan Heeseung akan tetap menunggu Jake hingga dirinya selesai menangis.

Heeseung benar-benar peduli kepada Jake meskipun perilaku nya cukup—ah ralat, sangat kasar.

"Aku mencintaimu" ucap Heeseung kesekian kali nya dan untuk kesekian kalinya Heeseung tidak mendengarkan jawaban dari mulut manis milik Jake.

Tidak dapat dipungkiri memang kesalahan nya menjadi orang ketiga, tetapi melihat Jake yang seolah begitu rapuh duduk di taman kampus mereka seorang diri membuat Heeseung tertarik padanya.

Tubuh itu juga, tubuh milik Jake. Kecil dan begitu pas di lengan nya, Heeseung suka merangkul pinggang Jake dan bahkan memeluknya seperti saat ini.

Heeseung sempat putus asa sebentar saat mengetahui bahwa Jake sudah memiliki pacar. Tetapi bukan Heeseung namanya jika Ia menyerah begitu saja pada keinginan mutlak nya.

Heeseung mencoba masuk, menyelinap ke dalam kehidupan Jake dan beginilah jadinya sekarang, Heeseung menjadi kekasih gelap Jake.












☆author note :
jadi begini...eeee...begini deh...eeee...apa ya....eeee

03 Oktober 2023

Break Up With Your Boyfriend, I'm Bored.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang