Hotpot

278 36 7
                                    

"Selamat makan"

Sunoo tersenyum dengan sumringah ketika pelayan yang menyidangkan hotpot mempersilahkan mereka makan.

Mereka? Tentu saja Sunoo bersama Sunghoon

Setelah Sunghoon menolong Sunoo tadi, Sunoo benar-benar membawa Sunghoon untuk pergi makan di restoran hotpot yang buka selama 24 jam

"Yuk dimakan" Sunoo mempersilahkan Sunghoon untuk memakan hidangan yang sudah mendidih diatas kompor kecil diatas meja mereka

Bukannya mulai menyentuh makanan, Sunghoon hanya mengerutkan keningnya melihat ekspresi Sunoo

Apakah anak ini baru saja melupakan bahwa dia barusan hampir dilecehkan?

Merasa dilihat dalam diam oleh Sunghoon, Sunoo tersenyum "kenapa gak dimakan? makanannya di  meja bukan disini" Sunoo berbicara sambil menunjuk dirinya sendiri

Menanti ekspresi dari Sunghoon, Sunoo mengangkat sebelah alisnya ketika melihat Sunghoon memutarkan bola matanya malas setelah mendengar kalimat yang barusan dilontarkannya.

"Lo gak suka hotpot?" tanya Sunoo setelah tidak mendapatkan ekspresi yang ia harapkan

Sunghoon menghela nafasnya, "Lo bisa makan?" tanya Sunghoon dan bodohnya Sunoo mengangguk polos membuat Sunghoon semakin curiga, "emang lo lupa tadi habis ngapain di depan minimarket?" lanjutnya membuat Sunoo langsung sadar akan kebodohannya.

Segera terkekeh agar Sunghoon tidak semakin curiga dengannya, "karena gue terlalu suka sama hotpot jadi gue lupain hal buruk kayak gitu demi hotpot di depan mata gue. Jadi stop ngelihatin gue dan ini hotpotnya dimakan" ucap  Sunoo

Sunghoon menghela nafasnya, tangannya bergerak untuk mengambil hotpot yang masih panas di depannya namun Sunoo menghentikan tangannya dengan cepat

Tangannya beralih ke lengan baju Sunghoon "Kalau mau makan lengan bajunya digulung, nanti baju lo kena kuahnya gimana?" Ia menggulungnya dengan cepat namun baru setengah jalan Ia sudah menghentikan gerakannya

Sunghoon yang sadar akan tatapan Sunoo langsung menarik tangannya.

Sunoo menatap wajah Sunghoon dengan khawatir sementara Sunghoon seperti biasa hanya datar tanpa ekspresi berarti. 

Sementara Sunoo berpikir tentang goresan yang baru saja Ia lihat di pergelangan tangan Sunghoon. Bahkan orang bodoh pun akan tau jika itu merupakan luka goresan yang berasal dari sebuah benda bernama cutter.

"Lo, udah berapa lama gituan?" Sunoo memberanikan dirinya untuk bertanya terlebih dahulu.

Sunghoon menghela nafasnya, Ia tau Sunoo yang cerewet di depannya ini pasti akan bertanya tentang goresan yang baru saja Ia lihat

"Mulai gue kelas SMA 2" jawab Sunghoon seadanya, toh tidak ada untungnya juga berbohong.

Sunoo membulatkan matanya, Jay pernah bilang bahwa Sunghoon ini seumuran dengan Jay yang berarti sudah lama sejak dirinya melukai lengannya sendiri

Tidak  ada pembicaraan setelahnya. Saat Sunghoon ingin mengambil hotpot, tangannya kembali dihentikan oleh Sunoo, "gue aja yang ambilin buat lo. lengan baju lo tetap gak boleh kena kuahnya" ucap Sunoo kemudian menyendokkan hotpot di depannya untuk Sunghoon

Sunghoon menatap Sunoo yang mengambilkan hotpot untuk dirinya, hal yang baru saja Sunoo lakukan untuknya mengingatkan dirinya pada pacarnya, tentu saja Jake

Ah, Sunghoon benar-benar merindukan pacarnya.

"Lo punya pacar?" tanya Sunoo setelah menyendokkan hotpot ke mangkuk Sunghoon

Sunghoon mengangguk sebagai jawaban namun bukan Sunoo namanya jika Ia tidak melanjutkan pembicaraan dengan Sunghoon, "Oh yah? orangnya gimana?"

Karena membahas tentang pacarnya, Sunghoon mendadak tersenyum, "Dia lucu, tingginya cuman segini" Sunghoon meletakkan tangan nya di bawah leher mendeskripsikan tinggi Jake yang tidak seberapa

"Dia juga baik, pintar juga dia sekarang lagi kuliah, tapi gue sedih kalau dia bahas soal perkuliahannya. Soalnya gue gak ngerti sama sekali dan gue takut dia ngerasa seru kalau bahas tentang perkuliahan sama gue"

Sunoo mengerutkan keningnya, jika Sunghoon secinta ini dengan orang yang bernama Jake, kenapa Jake memilih untuk berselingkuh dengan temannya Jay. Apakah si Jake ini tidak bisa bersyukur?

"Dia juga selalu menghargai usaha gue, kadang dia selalu nunggu gue buat selesai shift di toserba, dia juga yang masakin gue kalau tau gue belum makan, Intinya gue berterima kasih banget sama dia karena mau nerima gue yang bahkan gak punya semangat untuk hidup"

Salah fokus dengan kalimat terakhir Sunghoon, "Kenapa lo gak punya semangat hidup? bukannya lo cinta banget ya sama pacar lo? kenapa bukan dia aja yang jadi semangat hidup lo?" Tanya Sunoo

Sunghoon tersenyum kecut, "Jake itu orang kaya, gue yang gak seberapa ini gak mungkin bisa bersanding sama dia. Gue tau alasan kenapa dia gak pernah bawa gue ke orang tuanya. Dia mungkin takut kalau gue bakalan dicaci maki sama orang tuanya"

Menghela nafas sebentar, Sunghoon kemudian melanjutkan "Meskipun gua gak tau soal perkuliahan, tapi gue yakin banget banyak orang yang lebih tepat di kampus Jake yang suka sama dia" 

"Dan nanti kalau pada akhirnya Jake ngaku kalau punya yang lain selain gue, gue gak terkejut lagi"

Sunoo yang awalnya hanya ingin mendekati Sunghoon untuk menjauhkannya dari Jake langsung mengerutkan keningnya cemas, Ia tidak pernah merasa se iba ini dengan orang lain

Bahkan Sunoo punya julukan model dengan temperamen yang buruk, tapi entah kenapa hari ini, Sunghoon yang baru saja Ia ajak bicara beberapa jam mampu membuat rasa empati nya muncul.












☆author note :
#SunghoonDeserveBetter
btw aku galau banget sama kalimat terakhir Sunghoon T___T

03 Mei 2024

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Break Up With Your Boyfriend, I'm Bored.Where stories live. Discover now