Toserba

491 72 5
                                    

>>> yang belum baca part "egois" silahkan dibaca terlebih dahulu ya.





Setelah makan malam yang berakhir membicarakan perjodohan antara Heeseung dan Jake itu berakhir, Jake memilih untuk berpisah dari orang tua nya saat pulang.

Alasannya karena Ia ingin segera pulang ke apartemen. Alasan tetaplah alasan, buktinya sekarang Jake sedang duduk di kursi depan toserba tempat Sunghoon bekerja.

Ia memejamkan matanya lelah kembali mengingat waktu dirinya dan Heeseung di jodohkan tadi. samgak kimbap (kimbap segitiga) yang tadi sempat Ia beli di dalam sekalian menyapa pacarnya kini sudah tidak membuat Jake berselera.

"Jake? Kok samgak kimbapnya belum habis?"

Jake tidak sadar bahwa Ia sudah menunggu setengah jam di tempat kerja Sunghoon sampai pacarnya itu sudah selesai bekerja.

"Tadi kan udah makan malam sama Papa Mama jadi kenyang" alibi Jake, padahal tadi waktu dinner dia juga gak beneran makan makanannya.

Sunghoon menganggukan kepalanya, "gimana tadi makan malam keluarganya? Seru?" Tanya Sunghoon yang kini sudah duduk di kursi depan Jake.

'Enggak!' Jake ingin jawab seperti itu tapi nanti kalau Sunghoon tanya alasannya kenapa kan jadi kacau.

"Lumayan seru sih, mungkin karena udah lama gak makan malam keluarga" jawab Jake bohong.

Sunghoon kembali menganggukan kepalanya, "Papa kamu tadi ada tanya tentang aku gak? Papa kamu kan benci banget sama aku" tanya Sunghoon

Jake membulatkan matanya, Sunghoon kan tidak tau kalau dia bohong kepada Papanya bahwa dirinya sudah putus dengan Sunghoon.

"Papa gak tanya tuh! Kayaknya sekarang Papa udah gak peduli lagi aku sama siapa" ucap Jake berbohong lagi dan lagi

Mata Sunghoon tampak berbinar, "Kalau gitu aku titip salam ya buat Papa kamu, kapan-kapan aku salam sendiri deh ke Papa kamu"

Jake langsung gelagapan tapi Ia tidak ingin kebohongannya ketahuan oleh Sunghoon, "iya, kapan-kapan ya" jawab Jake.








Heeseung menatap langit-langit kamarnya sembari menggengam handphone nya yang kini tengah menelpon seseorang di sebrang sana.

"Jadi lo bakalan nikah sama Jake?"

"Iya, kan gua udah bilang tadi. Dijodohin" Heeseung menjawab asal

"Lo sebenarnya suka beneran sama Jake atau cuman pengen main aja sama kayak Jake ke lo?"

"Sembarangan lo, gue beneran suka lah sama Jake dan Jake ke gue gak cuman pengen main doang"

Terdengar suara kekehan di sebrang telpon membuat Heeseung mengerutkan keningnya, "Kalau Jake gak main-main sama lo, kenapa dia masih pacaran sama Sunghoon?"

Heeseung berdecak tak suka, "dia kasihan sama Sunghoon, gue yakin itu. Dia butuh gue tapi dia enggan tinggalin Sunghoon yang hidupnya terlalu bergantung sama Jake"

"Yah, gue sebagai temen lo ya mau mengingatkan aja, orang kayak Jake itu susah ditebak. Lo bisa aja dibuat seakan dia butuh banget sama lo tapi di satu sisi dia bakalan bikin lo menganggap sebenarnya lo gak ada pengaruh apapun di hidup dia"

Heeseung menghela nafasnya, "Jay, mending lo urus agensi model lu dah" Heeseung seakan menyuruh Jay untuk menutup sambungan telponnya.

Jay--teman yang daritadi tengah berada di sambungan telpon Heeseung kenbali terkekeh pelan. Park Jongseong lebih sering dipanggil dengan Jay, siapa yang tidak mengenalnya? Pengusaha muda yang mengelola agensi yang menaungi beberapa model terkenal.

"lagi jenuh sama agensi gue, tugas kuliah juga gak kelar-kelar tai bener"

Topik mereka kini berganti, Jay yang merupakan seorang pengusaha dan Heeseung yang setelah lulus kuliah akan menggantikan posisi ayahnya membuat mereka berdua paham akan bagaimana lelahnya mengurus perusahaan.

"Makanya cari pacar" Heeseung menjawab dengan gampang

Jay yang di sebrang sana malah berdecak, "gue mau cari pacar pelan-pelan biar gak kayak lo yang dijadiin selingkuhan" ucap Jay 

"Anjing?" Heeseung mengumpat

 "haha! udah selingkuhan, second choice pul--tut tut"

Heeseung mematikan sambungan telponnya merasa kesal karena temannya mengejeknya seperti itu.

Tapi entah kenapa, ejekan dari Jay membuat Heeseung semakin ingin mempercepat pertunangan antara dirinya dan Jake.
















Disisi lain, masih di depan toserba, Jake mengelus pipi Sunghoon dengan lembut.

Pipi Sunghoon terasa begitu hangat di tangan dingin Jake, "Sunghoon, udah makan malam?" Tanya Jake

Sunghoon menganggukan kepalanya sebagai jawaban, "Udah, tadi ada bento box yang kadaluwarsa hari ini dan manager biasa ngasih setengah harga untuk itu" jawab Sunghoon

Jake meringis pelan, "kenapa makan yang kadaluwarsa?"

"Karena murah" jawab Sunghoon enteng, "Kerja di toserba seru tau, bisa tau kapan aja barang diskon dan dapat setengah harga untuk barang yang kadaluwarsa" jelas Sunghoon

Jake hanya menganggukan kepalanya enggan menjawab yang dikatakan Sunghoon.

Kehidupan mereka berdua terlalu berbeda, Jake akan menangis jika memakan atau menggunakan sesuatu yang sudah kadaluwarsa sedangkan Sunghoon malah berburu barang kadaluwarsa.

Mereka terlalu berbeda, dan perbedaan itu yang membuat Jake merasa bahwa dirinya semakin jauh dari Sunghoon.









☆author note :
Now playing :
Isyana Sarasvati - Tetap Dalam Jiwa

20 November 2023

Break Up With Your Boyfriend, I'm Bored.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang