Dinner

515 75 4
                                    

"Tumben banget Papa ajak kita makan malam keluarga?" Jake menyipitkan matanya merasa bahwa memang ada yang perlu dicurigai dengan Papanya yang tak henti tersenyum semenjak mereka berada di mobil untuk pergi ke restoran ternama di Seoul.

Mama Jake mengangkat kedua bahunya sementara itu Papanya yang sibuk mengemudi kembali mengembangkan senyuman yang menurut Jake hal itu menjadi menjengkelkan.

"Sim Jaeyun, kamu benar-benar sudah putus dengan lelaki yang bernama Park Sunghoon itu?" 

Jake tertegun dengan pertanyaan Papanya, Ia bingung kenapa Papanya kembali membahas Sunghoon padahal sudah setahun semenjak Papanya berhenti membahas kekasihnya itu.

Melihat anak tunggalnya yang terdiam, Papa Jake mengerutkan keningnya, "Sim Jaeyun?" panggil Papa Jake membuat Mamanya yang tadi menunggu jawaban Jake ikut membalikkan badannya untuk melihat Jake.

"A-Ah? Iya Pa! Aku udah putus kok, aku tadi cuman agak bingung aja kenapa Papa masih bahas dia" ucapnya.

Papa Jake kembali tersenyum, "Bagus kalau kamu sudah putus, berarti keputusan Papa yang satu ini gak salah. Lagian Sunghoon itu punya marga yang bagus tapi kenapa dia miskin? Sangat tidak cocok untuk bersanding dengan anak tunggal Papa" 

Mendengar Papanya kembali merendahkan Sunghoon, Jake menundukkan kepalanya merasa bersalah.


















Jake masih tetap curiga kepada Papanya saat mereka benar-benar sampai di restoran mewah itu ditambah lagi dengan Papanya yang ternyata sudah melakukan reservasi untuk ruangan private di restoran tersebut.

"Pa? Emang bakalan makan malam apa sih? Kenapa sampai pakai ruangan private gini?" Tanya Jake yang sudah tidak memiliki clue untuk apa yang akan dilakukan Papanya sekarang.

Papa Jake hanya membalasnya dengan senyuman, "Masuk aja dulu, nanti kamu juga bakalan tau" Ucap Papa Jake memimpin keluarganya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Begitu masuk ke dalam ruangan tersebut, makanan mewah sudah dihidangkan di atas meja, Jake tidak bisa berpikiran jernih lagi ketika melihat ada 6 kursi serta 6 alat makan lengkap di atas meja tersebut.

"Duduk sini Jake, jangan bengong aja" ajak Mama Jake.

Jake melihat tempat yang ditunjuk Mamanya. Benar, ini memang patut dicurigai, mereka satu keluarga bertiga duduk sebaris sementara itu di depan mereka kosong yang artinya pasti akan ada yang duduk di sana.

"Kita tunggu rekan kerja Papa sebentar ya" Ucap Papa Jake membuat Jake kemudian menghela nafasnya lega, berarti ini pertemuan antara Papanya dengan rekan kerjanya kan? Tidak ada yang harus Ia khawatirkan.

Ia setidaknya itu yang dipikirkan oleh Jake sampai suatu suara menyapa keheningan dalam ruangan, "Maaf terlambat, macet banget soalnya jalan kota jam segini" 

Jake mengalihkan pandangannya lalu terdiam sebentar.

"Iya gak kenapa-napa tadi juga saya mengalami hal yang sama. Oh iya silahkan duduk" Papa Jake mempersilahkan mereka yang baru datang untuk duduk.

Rekan kerja yang baru datang itu memperhatikan Jake membuat Papanya Jake langsung tersadar, "Ah iya ini anak yang saya bilang. Namanya Sim Jaeyun dan sering dipanggil Jake" Papa Jake memperkenalkan dirinya kepada rekan kerja.

Rekan kerja itu tersenyum lalu beralih menatap ke samping, "Kalau begitu ini anak saya, Lee Heeseung" 

Iya, hal yang daritadi membuat Jake terdiam adalah kehadiran Heeseung sebagai anak dari rekan kerja Papanya.

"Kamu yang kemarin datang ke acara ulang tahun Heeseung kan?" wanita yang Jake yakini adalah Mamanya Heeseung membuka mulutnya.

Papa dan Mama Jake tampak terkejut lalu mereka tertawa sopan, "ternyata memang sudah saling kenal ya?" Tanya Papa Jake.

Ah, Jake sering melihat hal seperti ini dalam drama yang selalu Ia tonton ketika sedang merasa bosan, Ia sudah tau sekarang ke mana arah pertemuan ini dilakukan.

"Ayo kita makan terlebih dahulu"

Bahkan makanan mewah yang terasa lezat sekarang sudah tidak menggugah selera Jake lagi, ditambah lagi dengan Heeseung yang duduk di depannya sekarang.

Wajah Heeseung terasa sangat menyebalkan, senyuman tertahan dan alis mata yang naik sebelah itu seolah sedang mengejek Jake yang kini tengah berusaha untuk menahan amarahnya.

"Jadi sesuai dengan rencana awal pertemuan ini, gimana menurut kamu Jake?" tanya Papa Heeseung.

Jake mengalihkan pandangannya menatap Papa Heeseung yang membuat pertanyaan membingungkan untuk Jake.

Jake mengangkat sebelah alisnya, "rencana awal pertemuan maksudnya apa ya Om? Soalnya tadi Papa dan Mama saya cuman bilang mau makan malam. Kalau tentang makanannya, enak sih" balas Jake.

"Maaf sebelumnya saya tidak memberi tahu anak saya tentang rencana kita mengadakan pertemuan, karena ya anak seusia Jake memang sedang dalam tahap memberontak jadi saya tidak memberitahukan dirinya" Papa Jake menjelaskan begitu detail membuat Jake langsung membulatkan matanya.

Ia tidak pernah melawan Papanya. Bahkan saat Papanya menyuruh dirinya untuk memutuskan Sunghoon, ya meskipun hanya kebohongan belaka.

"Jadi Jake, alasan kita dan keluarga Lee di sini adalah untuk menjodohkan kamu dengan anak dari keluarga Lee, Lee Heeseung" 

Jake ingin tidak kaget karena Ia sudah tau pasti bakalan berakhir seperti ini, tetapi tidak bisa, Ia memang tetap kaget mendengar hal itu.

"Tapi Om, bagaimana kalau Jake masih punya kekasih? Bukan apa-apa tapi dia kan tidak tau tentang perjodohan ini, mungkin saja dia punya kekasih?" Heeseung membuka suaranya membuat Jake makin panik.

Heeseung tidak mungkin memberi tahu Papanya bahwa Ia masih berhubungan dengan  Sunghoon bukan?

"Ah untuk masalah itu tenang saja, Jake sudah putus dengan kekasihnya dulu. Lagian mantan kekasihnya dulu yang bernama Sunghoon itu sangat tidak cocok bersanding dengan anak saya"

Heeseung menatap Jake dan langsung menyunggingkan senyumannya saat melihat wajah panik Jake, "Ah begitu, ternyata sudah putus ya, Jaeyun?"

Jake kembali menahan amarahnya, Ia meremas celananya dengan kuat. Heeseung sudah pasti tengah mengejeknya, Heeseung tau jika dirinya belum putus dengan Sunghoon.

Akhirnya Jake berdiri dari tempat duduknya, "Permisi" ucap Jake berjalan keluar membuat Papa Jake langsung kelimpungan, "Jake! Jake!" panggilnya.

Heeseung ikut berdiri dari tempat duduknya, "Saya akan menyusulnya, Om sama tante tenang aja nanti dia juga akan kembali" Heeseung permisi sebelum keluar dari ruangan itu untuk menyusul Jake.








☆author note :
Masih jauh dari konflik nih, sabar!

14 November 2023

Break Up With Your Boyfriend, I'm Bored.Where stories live. Discover now