Park Sunghoon

669 90 14
                                    

Sunghoon tau, Ia tidak pantas menjadi seorang kekasih Jake.

Jake berasal dari keluarga berada, tinggal di apartemen miliknya sendiri, bisa melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi.

Sementara itu Sunghoon hanya manusia yang hidup memanfaatkan keberuntungan dan juga kepintaran nya.

Ia berasal dari panti asuhan, bersekolah juga hanya karena Ia pintar. Teman panti yang lainnya tidak bisa sekolah karena tidak ada beasiswa.

"Kamu mikirin apa?" Suara lembut menyapa gendang telinga Sunghoon.

Sunghoon menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, Ia menatap lelaki yang sudah menjadi pacarnya selama dua tahun itu.

"Jangan tinggalin aku ya, Jake?" Sunghoon membuka suaranya membuat Jake yang tadinya sibuk memasak ramyeon terdiam sebentar.

Mereka berdua tengah berada di rumah kontrakan Sunghoon, kecil, sempit, bahkan jika ingin masuk kerumah Sunghoon mereka harus menaiki tangga terlebih dahulu agar sampai.

Tetapi Jake tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, Sunghoon adalah lelaki yang rapi, jadi Ia masih nyaman dirumah lelaki ini walaupun ukuran nya bahkan tidak sebesar kamar apartemen Jake.

"Iya Sunghoon" balas Jake.

Sunghoon berdiri menyusul Jake. Ia memeluk Jake dari belakang, mengistirahatkan kepala nya di bahu milik Jake, mengendus leher Jake yang selalu wangi.

"Kamu tau kan apa yang bakalan aku lakuin kalau kamu tinggalin aku?"

Enggan menjawab, Jake mematikan kompor nya, "Awas, aku mau angkat ramyeon nya. Ayo makan dulu" ucap Jake.

Tidak mendengar jawaban yang Sunghoon inginkan, Ia semakin mengeratkan pelukan nya pada Jake.

"Jake, aku serius"

Jake menghela nafasnya, Ia berbalik menatap Sunghoon yang menatapnya dengan lembut tapi seolah menekan nya.

Jake mengambil tangan kiri Sunghoon, menarik hoodie berlengan panjang itu keatas sampai tersangkut ke siku lalu kembali menghela nafasnya.

"Aku gak pernah tinggalin kamu dan sekarang hubungan kita udah berjalan dua tahun, terus kenapa bekas luka ini masih kelihatan kayak luka baru?" Tanya Jake.

Tidak merasa bersalah, Sunghoon malah tersenyum melihat Jake yang masih peduli pada dirinya.

"Sunghoon aku serius, jaga diri kamu sendiri. Jangan bergantung sama aku, kita semua gak tau berapa lama kita hidup di dunia"

"Terus kenapa? Kan kamu dunia aku"

Jake merasa jengah, Ia berbalik mengambil ramyeon nya dan meninggalkan Sunghoon yang masih tersenyum di dapur.

Meja makan Sunghoon berbentuk persegi. Kecil dan sempit namun Sunghoon sudah terbiasa, meja makan itu biasanya hanya dia pakai sendiri dan terkadang juga bersama Jake.

"Makan sini, ngapain disana?"

Sunghoon berjalan menuju meja makan, disana sudah ada Jake yang tengah bersiap untuk mengambil ramyeon di panci tengah dengan sumpit nya.

"Maaf cuman bisa kasih kamu makan ramyeon" ucap Sunghoon.

Selera makan Jake yang sudah dipuncak tiba-tiba turun begitu saja mendengar ucapan Sunghoon.

"Pasti banyak orang lain yang suka sama kamu dan mereka pasti orang kaya" lanjutnya.

Jake berdecak kesal, "Ck! Bisa gak sih makan aja? Jangan bikin selera makan aku turun ya? Okay? Jangan overthinking lagi. Aku males, kamu baik sama aku aja aku udah bersyukur Hoon"

Sunghoon tersenyum, "Selamat makan" ucapnya mulai menyumpit ramen yang ada di panci.

Jake juga ikut makan, hari ini Jake rencana nya ingin tidur di rumah Sunghoon karena kebetulan besok tidak ada kelas yang mengharuskan dirinya pergi ke kampus.

Mungkin besok Jake akan menemani Sunghoon bekerja sepanjang hari.

"Kamu masih ingat gak sih dulu kita sewaktu pulang sekolah selalu makan di toko ramen sebrang sekolah"

Jake mengangguk antusias, "iya-iya! Setelah itu kita berdua jalan kaki ke tempat kerja kamu"

"Terus Papa kamu marah sama aku, katanya aku pengaruh buruk dan gak pantas jadi pacar kamu"

Jake tersenyum kaku, tidak tau harus membalas apa. Ia pernah bilang pada Papa nya bahwa dirinya sudah putus dengan Sunghoon, namun nyata nya sampai sekarang mereka masih bisa bersama.

"Sebenarnya bukan sebuah dosa kan kalau kita pacaran?" Tanya Sunghoon serius.

Jake dengan cepat menganggukan kepalanya, "Iya, kita pacaran bukan dosa. Udah cepat makan habis ini kita ke minimarket, beli salep untuk luka kamu" ucap Jake.

Sunghoon menggulung tangan hoodie nya, melihat bekas luka nya yang memang masih basah.

Kebiasaan Sunghoon, selalu mengukir lengan kiri nya dengan cutter ketika sedang dalam suasana buruk.












☆author note :
Jake si liar

10 Oktober 2023

Break Up With Your Boyfriend, I'm Bored.Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ