14. Keep It For Me

5.6K 376 11
                                    

"Kalian ngapain disini? Aku cari-cari di kost gak ada...Ternyata pada ketempat Laura.." ujar Allan.

Aku tertegun. Aku menatapnya sejenak. Orang ini, adalah orang yang menjadi cinta pertama kak Riko. Adalah orang yang pertama mengecup bibir kak Riko. Adalah orang yang serba pertama untuk kak Riko. Entah kenapa, melihat orang ini aku selalu kesal.

"Blew?" bisik kak Riko.

"Ya?" tanyaku.

"Kita cari makan yuk?"

Aku mengangguk. Riko lalu menggandeng tanganku. Aku terkejut! Dia menggenggam pelan tanganku lalu berjalan mendekati Allan.

"See? Gw udh cukup bahagia sekarang. Apapun tujuan lo kesini, gw harap lo ngerti posisi gw sekarang"

Aku tersenyum dalam hati. Oke, it's time for you to leave Allan!

"No, It is not that simple Riko... Aku cuma mau ngembaliin ingetan kamu aja, ingetan ke momen waktu kita bareng dulu..."

"Udah gak ada, udah gw hapus semuanya..." balas kak Riko.

"Yakin? Mungkin butuh waktu, tapi aku cuma mau ambil apa yang aku punya dulu, meskipun itu sudah ada yang memilikinya sekarang..."

"A..ap?" belum selesai aku bicara kak Riko menempelkan telunjuknya dibibirku.

"You're mine, you will always be."

"So sweet banget sih... Bikin jealous!" balas Allan.

Aku dan kak Riko berangkulan pada pundak masing-masing berjalan meninggalkan mereka, meninggalkan Allan. Meninggalkan masa lalu kak Riko. Amin.

***

"Aku mau ngeliat bintang." pintaku manja ke kak Riko.

"Sekarang?"

"Iyalah, mumpung belum larut malam..."

"Hm... " kak Riko nampak bingung.

"Kenapa Brew?"

"Aku harus jemput Allan dulu."

"Allan?"

"Iya, dia beli perlengkapan kost, kemaleman dan gak ada angkot pulang."

"Dimana?"

"Jalan Hang Tuah."

"Kan jauh? Masa sih gak ada angkot? Kan bisa kita telfonin taksi? Masa dia gak bisa naik taksi?"

"Dia yang minta aku jemput, Blew.."

"Terus kamu mau?"

"Jam segini, angkot udah sepi...Mana jalan itu juga sepi, dia gak berani naik taksi...Takut katanya kalau cuma sendirian."

"Penakut amat sih.." ujarku sinis.

"Kamu cemburu?"

"Hah?" aku memerah.

"Gak usah dijawab deh... Muka kamu kayak kepiting rebus..."

Aku memalingkan muka.

"Kamu gak perlu khawatir sayang, aku janjiin deh nanti kita ngeliat bintang. You and me..."

"Entahlah, aku gak sanggup bayangin kamu sama Allan."

"Cuma jemput dia pulang aja... Mau nitip dibeliin sesuatu?"

"Nggak ada. Aku cuma mau liat bintang. Jalan kaki malem-malem..."

"I promise you. But not now..."

"Oh iya, kak.. Kamu pernah janji untuk buat Mistletoe di dinding yang besaaarrrr sekali buat aku... masih inget?"

"Tentu saja! Aku mau nambahin lampu-lampu kecil supaya bisa berkelip nanti, tambah bagus jadinya. Sabar ya aku lagi cari bahan dulu"

Love Under The MistletoeWhere stories live. Discover now