Tajam matanya memerhati qyra , makanan dikunyah sambil mata memerhati sibuah hati yang sedang makan .
Senyap saja meja makan itu , tahulah dia yang qyra takut dengan dirinya selepas dimarahi apabila bercakap ketika makan . Terlihat gadis itu menunduk saja ketika makan .
" Sekejap lagi mama nak keluar , pergi gallery kejap . Ada lukisan yang mama beli " ujar datin lia tiba tiba , tumpuan danial terus terhala kepada datin lia
" Mama beli lukisan lagi ? " Datin lia angguk
" Qyra nak balik kan lepasni ? " Soal datin lia kepada qyra , qyra angkat wajah dan tersenyum manis lalu mengangguk .
" Ala....jangan lah balik lagi , saya ada banyak benda nak beborak dengan awak " ujar adrin sedikit sedih , awalnya balik !
" Lain ka- "
" Kitorang kejap lagi nak ke company , jadi takda masalah kalau qyra nak duduk kat sini dengan adrin " ujar danial tiba tiba , kemudian mata terus terhala kearah qyra . Dia tersenyum sinis apabila qyra seperti mengelak melihat wajah dia
" Hah baguslah tu ! Nanti kau orang dah balik dari company barulah qyra balik ya ? " Danial angguk , kemudian yang lain memandang kearah qyra . Menunggu jawapan gadis itu .
" Err.. "
" Qyra taknak ke ? " Soal adrin dengan wajah yang sedikit sedih , qyra sedikit berasa kasihan melihat wajah berharap adrin .
Tiba tiba terasa tangan kirinya yang berada dibawah meja di genggam oleh seseorang , terus pandangannya terhala kearah danial . Dia yakin tangan yang menggenggam tangannya itu adalah tangan danial .
Dia ingin menarik tangan kirinya tetapi kuat danial menggenggam bukan itu sahaja danial malah mengelus tangannya menggunakan ibu jari jejaka itu .
Terhenti kelakuan qyra dari mencuba melepaskan genggaman itu apabila melihat wajah tegang danial . Terasa seperti ingin menangis dia apabila danial sesuka hati memegangnya begini .
" Adel taknak tambah ke ? " Soal datin lia apabila melihat danial yang berhenti daripada makan . Sebelah tangan ditongkatkan menghadap qyra manakala satu lagi dibawah meja .
" tak " itu sahaja balasan yang diberikan dia seakan tidak sedar kerana terlalu ralit memerhati wajah bidadarinya . Makin erat genggaman pada tangan qyra
" Qyra , macam mana ? Duduk dengan adrin atau balik ? "
" Ba- "
" Duduk dengan adrin , lepas kami balik baru qyra akan balik . Mama jangan risau , mama keluar dengan aryan kan ? " Laju danial memotong percakapan qyra , balik ? Hell no ! Kenapa nak cepat cepat ?
" Ha ah dengan aryan , kalau macam tu mama pergi dulu lah kang boleh balik awal " ujar datin lia dan bangun berlalu ke dapur untuk membasuh pinggan .
Jejaka itu semua turut bangun dan mengikut datin lia , qyra ingin bangun tetapi tidak boleh kerana danial memegang tangannya
" Qyra nak tambah lagi ke ? Kalau nak makan lah , akak nak pergi ke dapur tolong mama nanti kalau dah siap makan bawa pinggan ke dapur " ujar adrin bersama senyum manis , qyra ingin membantah dia tidak ingin makan lagi tetapi danial erat menggenggam tangannya . Seperti memberi tahu untuk senyap dan tidak bercakap apa apa
Kini tinggal qyra dan danial saja yang berada di ruang makan itu , senyap . Danial merenung wajah itu dalam seperti hendak memakannya .
" Tengku , lepaskan tangan saya " ujar qyra perlahan , risau jika yang lain dengar . Danial angkat bahu dan makin mengetatkan lagi genggaman
![](https://img.wattpad.com/cover/339119357-288-k625649.jpg)
YOU ARE READING
His Love : Adel
RomanceQay's Adel Danial • seorang CEO dan merupakan seorang mafia.Mempunyai paras rupa yang kacak dengan mata hazel yang sangat cantik mampu mencairkan mana mana wanita.Tetapi hanya dengan kisah lalunya yang agak gelap dia tidak pernah tertarik dan mempun...