06

4.9K 428 15
                                    


Jaemin membuka pintu gudang, yang ia dapatkan adalah tiga orang pemuda yang tak ia kenal disana. Pemuda manis yang merasa dibohongi itu memilih untuk berbalik menuju kelas namun tangannya di tarik paksa untuk masuk kedalam setelah itu pintu gudang terkunci.

Pemuda manis itu menghela nafas pelan, menatap ketiganya dengan tatapan malas.

"Siapa?"

Tak ada jawaban, ketiga pemuda itu malah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kalian disuruh atau—" ucapan Jaemin terpotong saat salah satu menarik tangannya untuk duduk di kursi yang mungkin sudah mereka siapkan sebelumnya.

"Mau apa?" Sungguh Jaemin begitu malas meladeni ketiga pemuda ini.

"Tubuh lo." Jaemin sontak menoleh kearah pemuda yang berada dibelakang.

"Mau coba, walau bekas anak pemilik sekolah." Jaemin menatap pemuda itu marah.

"Gue bukan makanan yang bisa kalian coba."

Ketiga nya terkekeh, "pinter banget nyembunyiinnya, satu tahun ya? berita juga baru-baru ini, kan?" Ucap salah satunya.

"belum ketauan ortu sampe dibuang gini?" Timpal salah satu

"Kalian gak tau apa apa."

"Ya emang, tapi jawab dulu belum ketauan ortu atau takut diusir?"

"Mau kalian apa, cepet gue gak punya banyak waktu."

"tubuh lo."

Jaemin berdecak pelan, "gue bukan makan yang bisa lo coba, lagian gue gak kenal kalian siapa."

"oh mau kenalan dulu biar kita bisa coba tubuh lo? oke, kenalin gua—"

"gue gak peduli nama lo siapa, gak penting juga."

Pemuda itu mengepal tangannya.

"angkuh banget gua liat-liat, tipe gua banget nih. awal nolak tapi nanti bakalan keenakan juga." suara dari arah belakang terdengar, satu orang lagi berbicara. orang itu yang sedari tadi diam.

"sumpah maksud lo bawa gue kesini tuh apa sih? buang-buang waktu."

"tubuh lo, kita mau nyobain lo."

"gue bukan makanan, tuli lo semua?"

"ya emang, lo orang bukan makanan."

"et dah, lama amat gak sabar nih gua. terkam aja udah, bacot mulu nih anak." pemuda yang berada dibelakang tadi mendekat kearah Jaemin, mencengkram dagu pemuda manis itu agar menatap kearahnya.

"bibir lo bagus, gua mau coba." pemuda itu memajukan wajahnya membuat Jaemin menatapnya panik, menggeleng cepat dengan tangan yang berontak memukul dada pemuda itu.

"kan panik, bacot mulu sih." kedua pemuda yang lain saling bertatapan dan tertawa.

"lo dulu aja, nanti gue nyusul."

"lepas!"

Jaemin mendorong tubuh besar itu sekuat tenaga, namun tak terdorong sama sekali. Dalam hati, Jaemin sudah menjerit dan ingin menangis.

Saat bibir pemuda itu hampir menyentuh bibirnya, suara dobrakan pintu terdengar membuat mereka menoleh. Jaemin dengan cepat mendorong pemuda tampan hingga terjatuh dan segera bangkit.

.

"bisa?" haechan menggeleng.

"ke kunci dari dalem, Jen."

"ini bener disini Jen, mana ada gudang ke kunci dari dalem." Jeno diam, menatap sekeliling hingga menemukan jendela kecil yang memperlihatkan apa yang terjadi di dalam.

accident | nomin [✓]Where stories live. Discover now