10

4.9K 360 3
                                    


Minggu ini Jeno serta Jaemin disibukkan dengan ujian praktek, juga beberapa ujian yang mereka selesaikan dalam waktu cepat ini.

Keduanya menginap di rumah Jaemin, untuk satu Minggu karena orang tua Jeno kembali ke luar kota.

Saat mereka sekolah ada bunda yang menjaga, juga Jaehyun yang memang sedang libur.

Jaemin mengusap surai Jino, balita itu sedang menyusu pada nya. Ya, setelah Jaemin menyusuinya Jino terkadang merengek ingin menyusu pada Jaemin. Botol susu pun balita itu buang ke sembarang arah dan terus menangis sampai Jaemin dan membiarkan Jino menyusu. Meski, tak ada yang keluar dari dada pria manis itu.

"Papi kangen Jino, maaf ya seminggu ini papi sibuk. Satu minggu lagi setelah itu papi tinggal menunggu kelulusan, papi punya banyak waktu luang untuk Jino." Ucap Jaemin, memainkan jari mungil Jino.

Jino mendongak dengan mulut yang berada di dada Jaemin, menatap Jaemin lalu tangannya terangkat memegang dagu Jaemin.

"Kenapa hm?" Jino diam, kemudian menurunkan tangannya. Menepuk sebelah dada Jaemin, tak lama balita itu terlelap.

.

Jaemin menuruni tangga rumah nya menuju dapur, pemuda manis itu ingin membuat mie instan.

Begitu fokus tanpa sadar seseorang sudah berdiri di belakangnya.

"Na?" Jaemin tersentak, pemuda manis itu lantas menoleh.

"Jeno! Ngagetin anjing!"

"Sorry. Gua juga mau dong, pake telur sama cabe ya. Jangan lama, udah laper." Ucap Jeno, menepuk rambut Jaemin lalu duduk di kursi meja makan.

"Baru juga dateng, rusuh aja." Jeno terkekeh pelan.

"Udah nurut aja kata suami." Jaemin mendengus, pemuda manis itu kemudian membuat dua mie instan.

Setelah selesai Jaemin menaruh dua mangkuk pada meja makan, mengambil air dingin lalu duduk di sebelah Jeno.

"Thanks na." Jaemin mengangguk.

Keduanya fokus dengan makanan masing-masing, Jaemin sesekali melihat ponselnya.

"Udah?" Tanya Jeno, Jaemin mendongak kemudian mengangguk.

"Gue aja yang cuci." Jaemin hendak bangkit saat Jeno membawa dua mangkuk.

"Gua aja, lagian lu udah masak."

"Masak mie doang padahal."

"Sama aja."

Jaemin mengangguk saja, kembali memainkan ponsel sesekali tertawa kecil melihat video lucu.

.

Jaemin berlari kecil ke luar rumah, pemuda manis itu menghampiri pedagang yang berada di depan rumahnya.

"Pak, mau sepuluh ribu ya. Kecap nya dikit aja." Ucap Jaemin.

"Siapp."

Jaemin menunggu pedagang itu membuatkan pesanannya, sesekali menatap sekeliling yang lumayan ramai dengan beberapa orang yang melewati rumahnya. Setiap sore, beberapa orang yang tinggal disini memang berlari di sore hari jika libur.

Pemuda manis yang asik menatap sekeliling itu tersentak saat suara tangisan Jino terdengar, Jaemin langsung saja menoleh dan melihat Jeno yang menggendong Jino. Keduanya mendekat kearah Jaemin.

"Kenapa sayang?" Tanya Jaemin, membawa Jino ke dalam gendongannya.

"Haus? Sebentar ya." Lanjut Jaemin, menepuk bokong Jino pelan dan sedikit menimangnya.

accident | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang